×

Pentingnya Memberikan Lemak Tambahan Pada MPASI

Bagikan Artikel :

Pentingnya Memberikan Lemak Tambahan Pada MPASI

Banyak ibu yang mengira bahwa sayur dan buah adalah makanan yang terpenting pada MPASI. Tapi sebenarnya lemaklah yang jauh lebih penting. Sehingga pada MPASI, ibu wajib memberikan lemak tambahan.

Lemak tambahan pada MPASI berfungsi untuk pengikat semua nutrisi makanan yang masuk ke dalam tubuh anak. Lemak sangatlah penting bagi rumbuh kembang bayi. Pertumbuhan bdan danotak lebih banyak didukung oleh lemak dalam asupannya. Karena lemak ini membantu membangun selubung myelin di sekitar syarak di otak dan sumsum tulang belakang.

Di dalam ASI terdiri dari 50-60% lemak. Sehingga komposisi MPASI juga harus mengandung sekitar 50-60% lemak.

Related Posts :

    Jenis-Jenis Lemak yang Dapat Diperoleh Melalui MPASI

    1. Lemak jenuh
      Lemak jenuh merupakan jenis asam lemak yang banyak terdapat di dalam daging, susu, dan produk olahan susu seperti keju dan mentega. Selain itu, lemak jenuh juga banyak terdapat dalam kue, keripik kentang, dan makanan cepat saji.
      Lemak jenuh sering disebut lemak jahat karena dapat memicu tubuh lebih banyak menghasilkan kolesterol jahat.
    2. Lemak tak jenuh
      Lemak tak jenuh merupakan jenis lemak yang baik bagi tubuh. Lemak sehat ini banyak terdapat pada sayuran, telur, serta ikan dan minyak ikan. Beberapa jenis asam lemak sehat, seperti omega-3 dan omega-6, merupakan beberapa contoh dari lemak tak jenuh yang sehat.
      Lemak sehat tersebut berperan penting dalam kesehatan bayi, mulai dari mendukung tumbuh kembang, memperkuat daya tahan tubuh, serta menjaga perkembangan mata, otak, saraf, dan otot tubuh bayi.
    3. Lemak trans
      Lemak trans terdapat pada jeroan, daging, telur, dan susu. Akan tetapi, jenis lemak ini juga cukup banyak ditemukan pada makanan olahan, seperti minyak sayur, margarin, atau mentega.
      Sama seperti lemak jenuh, lemak trans membuat tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol jahat. Oleh karena itu, lemak trans dan lemak jenuh cenderung dianggap jenis lemak yang kurang sehat jika dibandingkan lemak tak jenuh.

    Beberapa Rekomendasi Sumber Lemak Tambahan MPASI

    1. Minyak zaitun
      Minyak zaitun merupakan minyak sehat yang banyak mengandung lemak tak jenuh dan antioksidan. Agar kandungan nutrisi pada minyak zaitun tidak berkurang, sebaiknya hindari penggunaan minyak zaitun untuk menggoreng atau menumis makanan untuk bayi.
      Sebagai alternatif, Bunda bisa menambah minyak zaitun pada makanan Si Kecil yang sudah matang, misalnya bubur atau nasi tim.
    2. Minyak kelapa
      Ada 2 jenis minyak kelapa yang beredar di pasaran, yaitu virgin coconut oil (VCO) dan minyak kelapa biasa (refined coconut oil). Perbedaan antara kedua jenis minyak tersebut terletak pada proses pengolahannya.
      Minyak kelapa biasa dihasilkan dari daging kelapa yang dikeringkan, digiling, lalu diperas. Sementara itu, VCO dihasilkan dari santan kelapa murni. Kedua jenis minyak kelapa ini baik digunakan sebagai lemak tambahan MPASI karena kandungan lemak sehat dan antioksidan yang cukup tinggi.
    3. Minyak kelapa sawit
      Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai minyak goreng. Minyak ini memiliki harga terjangkau, mudah didapat, serta cocok digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan. Minyak ini juga baik ditambahkan pada MPASI untuk meningkatkan kalori pada makanan.
    4. Santan
      Santan merupakan hasil perasan daging kelapa yang tinggi kalori sehingga baik ditambahkan pada MPASI. Setiap satu sendok makan santan mengandung 3 gram lemak tak jenuh. Kandungan dan nilai nutrisi pada santan menjadikan makanan ini sebagai sumber lemak tambahan MPASI yang murah dan sehat.
    5. Minyak canola
      Minyak canola merupakan jenis minyak nabati yang terbuat dari biji tanaman Canola (Brassica napus). Kandungan omega-3 pada minyak canola lebih tinggi dibandingkan dengan jenis minyak lainnya seperti minyak zaitun, minyak biji bunga matahari, dan minyak jagung.
      Selain itu, dibandingkan jenis minyak lainnya, minyak ini mengandung lemak jenuh yang lebih rendah. Minyak canola sebaiknya tidak dipanaskan dalam suhu tinggi.
    6. Margarin
      Margarin terbuat dari minyak tumbuhan seperti minyak sayur, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Margarin umumnya mengandung sedikit lemak sehat dan lebih banyak mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Meski demikian, sumber lemak ini tetap boleh diberikan pada bayi, asalkan tidak berlebihan.
    7. Mentega
      Mentega dan margarin sekilas tampak sama, namun mentega diolah dari susu. Mentega yang dijual di pasaran ada yang sudah ditambahkan garam (salted butter) atau yang tanpa garam (unsalted butter). Kedua jenis ini sama-sama mengandung lemak jenuh.
      Namun, pilihlah mentega yang tanpa garam karena bayi tidak membutuhkan banyak asupan garam.
    8. Minyak samin (ghee)
      Ghee merupakan lemak padat hasil olahan butter. Ghee diproses dengan cara memisahkan air dan susu, sehingga hanya menyisakan lemak. Dibandingkan butter, ghee mengandung lebih banyak lemak jenuh.
      Untuk melengkapi asupan nutrisi Si Kecil, Bunda bisa memilih aneka lemak tambahan MPASI di atas. Cara penyajiannya pun sangat mudah, Bunda hanya perlu menambahkan 1–2 sendok teh minyak atau lemak di atas pada seporsi MPASI Si Kecil. Bunda juga bisa menggunakan minyak atau lemak untuk menumis atau menggoreng makanan Si Kecil.
      Keju dan yoghurt juga bisa menjadi alternatif lemak tambahan MPASI. Di samping mengandung lemak, produk olahan susu tersebut juga mengandung protein, kalsium, dan probiotik yang baik untuk kesehatan Si Kecil.
      Pemberian lemak tambahan MPASI sering kali lebih disarankan untuk bayi yang memiliki berat badan kurang. Akan tetapi, bayi dengan berat badan normal juga tetap boleh diberikan lemak tambahan MPASI untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
      Apabila berat badan Si Kecil tergolong kurang atau Bunda masih ragu untuk memberikan lemak tambahan pada MPASI, janganlah sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber lemak tambahan MPASI dan porsi yang tepat sesuai kebutuhan nutrisi Si Kecil.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : October 5, 2020

    Pertanyaan Pengunjung :

    Bayi usia 3 bulan belum bisa miring dan tengkurap

  • Oleh : Dwi lestari
  • 7 tahun, 4 bulan yang lalu

    Siang dok, saya mau tanya. Anak saya umur 3 bulan lebih belum bisa miring apalagi tengkurap, apa itu tidak apa-apa dok ? bagaimana caranya agar anak saya bisa cepat miring dan tengkurap ? Terimakasih

    Sudah selesai haid keluar darah lagi

  • Oleh : Siti Siti soleha
  • 3 tahun, 11 bulan yang lalu

    Dok saya mau tanya,bulan ontober 2020 tgl 22-28 saya haid dan bulan november ini tgl 2 kok keluar bercak darah lagi sama payudara sakit,sering buang air kencing,pingang sakit,perut kram kira”tanda”ap y dok

  • Oleh : Siti Siti soleha
  • HAID

  • Oleh : Nayla Utami
  • 4 tahun, 2 bulan yang lalu

    Mau tanya, umur saya tahun ini 15 tahun tapi sampai saat ini saya belum mengalami haid apa penyebab dan solusinya?

  • Oleh : Nayla Utami
  • Keputihan

  • Oleh : Prihatin Susilowati
  • 3 tahun, 8 bulan yang lalu

    Dok mau tanya saya tuh keputihan … keputihannya warnanya semu kuning gitu.. biar hilang gimna ya dok ? Terimakasih

  • Oleh : Prihatin Susilowati
  • Merencanakan program hamil dengan siklus menstruasi tidak teratur

  • Oleh : frenni franita
  • 7 tahun, 11 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan, saya wanita berusia 25 tahun dan saya sudah menikah bulan Maret lalu. Kemudian 5 minggu kemudian saya hamil namun mengalami keguguran pada minggu ke 3 kehamilan saya. Saya sudah berkonsultasi dengan dokter, dan dokter menyarankan untuk menunda terlebih dahulu kehamilan selama 2 bulan. Setelah melawati masa precubation namun saya belum hamil juga. Yang menjadi masalahnya apakah siklus mentruasi saya yang tidak teratur saat ini berpengaruh? Karena setelah saya melakukan kuret pada awal Mei sampain saat ini saya belum mentruasi. Memang beberapa bulan terakhir pasca keguguran itu, saya jadi lebih aktif dan sibuk sekali. Apakah kesibukan saya mempengaruhi siklus haid saya, bu bidan? Kalau iya, adakah obat untuk melancarkan menstruasi saya?

    Tanya Bidan