Sectio Caesarea (SC) adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk melahirkan bayi melalui tindakan pembedahan dengan membuka dinding depan perut dan dinding rahim. Tindakan pembedahan yang dilakukan dalam upaya untuk mengeluarkan bayi akan meninggalkan sebuah kondisi luka insisi. Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitative (pemulihan) yang dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anestesi dan sesudah operasi. Setiap tindakan medis harus dilakukan melalui diagnosa medis. Dari data dan fakta yang terjadi, tidak semua ibu dapat melahirkan dengan cara normal. Berbagai alasan medis dilakukan agar ibu melahirkan dengan selamat.
Seharusnya, cara alternatif Operasi dilakukan jika ibu dan janinnya dalam keadaan darurat dan hanya dapat diselamatkan melalui operasi. Walaupun demikian, kini banyak ibu hamil yang sengaja meminta persalinan dengan jalan operasi tanpa alasan medis yang jelas. Hal ini tentu tidak bijaksana mengingat Cesar bukan tanpa resiko. Misalnya dengan diagnosa yang akan menyebabkan trauma kelahiran lebih serius pada ibu atau bayi setelah proses persalinan normal. Dalam hal ini, tindakan Cesar merupakan keputusan yang sangat bijak dan tepat
Mengapa Ibu Hamil Menginginkan Caesar ?
Ibu hamil pada masa kini semakin pintar. Banyaknya informasi dan publikasi ilmiah tentang kesehatan membantu mereka mendapatkan kebutuhan medis yang diperlukan khususnya soal kehamilan dan persalinan.
Ada sebuah penelitian lain yang menarik berkaitan dengan proses melahirkan Caesar. Riset ini dilakukan oleh seorang dokter kandungan bernama Jose Villar di Amerika Selatan dan Meksiko. Ia melibatkan 120 rumah sakit dari 24 wilayah dengan jumlah kelahiran 97.000 bayi. Ternyata sepertiga dari para responden memilih melahirkan dengan cara Caesar padahal berdasarkan riset itu ditemukan angka kematian bayi maupun ibu cukup tinggi. Salah satu alasan yang dikemukakan dan ini amat mencengangkan tindakan Caesar dipilih untuk sekadar meniru perilaku para selebriti. Banyak penelitian juga mengungkap bahwa permintaan Caesar di sejumlah negara berkembang melonjak pesat.
Caesar ini dianggap sebagai bedah abdomen mayor dan memerlukan anestesi, baik total yang disebut general anestatic maupun lokal yang dinamakan local anestatic. Untuk pembedahan setengah sadar atau lokal, obat epidural akan dimasukkan di bagian bawah badan untuk membuat bagian tersebut mati rasa. Ibu masih sadar sepanjang proses pembedahan Caesar dan mampu memangku bayi apabila bayi dikeluarkan. Dokter akan memasang suatu tirai di atas dada ibu. Tujuannya adalah untuk menghalangi agar ibu tidak dapat melihat pembedahan yang sedang berlangsung. Harapannya adalah ibu akan tetap dalam kondisi tidak tegang sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar.
Bayi akan aman dari pengaruh anestesi. Akan tetapi pada anestasi umum, boleh jadi bayi kelihatan lemah sampai sekitar 12 jam setelah dilahirkan. Pada saat ini teknik anestesi lokal sangat efektif hanya bekerja pada ibu tetapi tidak sampai ke bayi, apalagi pada saat cairan anestesi dimasukkan, bayi masih terbungkus rapat oleh cairan amnion di dalam rahim.
Pada saat efek anestesi habis, perih di sekitar sayatan akan terasa.Namun dokter akan membuatkan resep obat penawar rasa sakit yang tepat. Para ibu disarankan untuk latihan berjalan dua hari selepas pembedahan. Pada hari pertama ibu boleh mandi dengan mengguyur seluruh tubuh, karena biasanya dokter saat ini memberikan perban yang anti air Keuntungan perban anti air ini memudahkan dan mempercepat para ibu untuk membersihkan diri dengan sepuasnya, tanpa membasahi dinding perut.
Indikasi Medis Dilakukannya Tindakan Operasi Caesar
Caesar menjadi alternatif terhadap diagnosa yang menyebabkan resiko angka kematian dan kesakita ibu serta janin jika :
a) Placenta previa berada di bawah menutupi jalan lahir. pada umumnya sudah diketahui di awal kehamilan.
b) Terjadi ketidakseimbangan antara tulang panggul ibu dan ukuran bayi. Contoh kasus, tulang panggul ibu terlalu kecil atau ukuran bayi terlalu besar.
c) Ibu mengalami preeklamsia, di mana tekanan darah ibu terlalu tinggi. Persalinan secara normal bisa membuat ibu kejang. Caesar menjadi alternatif yang dianjurkan.
d) Janin pada posisi sungsang atau melintang. Sungsang adalah istilah untuk posisi kepala janin di atas. Sedangkan melintang kepala janin berada pada posisi kiri atau kanan. Persalinan normal menghendaki posisi kepala janin berada di bawah dekat dengan jalan lahir. Pada beberapa kasus dokter berusaha mempertahankan bayi sungsang untuk lahir normal, namum resikonya cukup tinggi.
e) Terlilit tali pusar sering dijadikan alasan untuk Caesar. Sekitar 7 dari 10 bayi yang dilahirkan mengalami terlilit tali pusar. Ini wajar karena janin di dalam perut bergerak. Sebagian besar bisa dilahirkan dengan normal. Indikasi Caesar berlaku untuk kasus janin yang terlilit dengan kencang yang membuat janin sulit bernafas. Pemeriksaan dapat dilakukan pada usia kandungan di atas 8 bulan. Normalnya denyut jantung janin itu antara 120-160 kali permenit. Kalau turun sampai di bawah 120 denyut per menit, berarti janin mengalami masalah. Apabila denyutnya berkurang sampai di bawah 100 kali permenit, kondisi janin terancam. Karena itu bila sewaktu ibu kontraksi denyut jantung janin turun, maka dokter harus memutuskan apakah persalinan harus dilakukan segera dengan cara Caesar atau bisa menunggunya beberapa saat.
f) Postmature atau kehamilan yang lewat masa 42 minggu. Lebih dari 42 minggu fungsi plansenta drop dan rusak, beresiko terjadinya IUFD/meninggalnya janin dalam kandungan
g) Faktor usia (terlalu tua atau terlalu muda), usia untuk melakukan persalinan biasanya terjadi beberapa penyulit seperti perdarahan post partum
h) Kelainan his (persalinan lama/macet (lebih dari 24 jam)
i) Varises di wilayah vagina
j) Air ketuban pecah duluan
k) Kelainan Bentuk Panggul seringkali menyebabkan proses persalinan normal tidak bisa dilakukan. Idealnya, rongga panggul berbentuk ginekoid. Pada pemeriksaan Fase pertama, dokter bisa mengetahui adanya panggul sempit. Ketikat itu, kepala bayi sudah masuk ke panggul atau bayi sudah turun. Apabila belum, harus dicurigai kemungkinan penyebabnya. apabila bayinya relatif kecil atau kurang dari 2,5 kg, bisa langsung diduga sebagai panggul sempit.
l) Adanya infeksi HIV karena operasi caesar mencegah transmisi infeksi pada persalinan normal
Faktor Sosial Tindakan Operasi Caesar
a. Pasangan yang lama tak dikaruniai anak, begitu istrinya mau melahirkan, pada umumnya pasangan ini memilih persalinan Cesar
b. Sang suami cemas karena menganggap istrinya tidak bisa melahirkan normal
c. Sang suami beranggapan kalau melahirkan normal vagina istrinya menjadi longgar
Caesar dilakukan sebagai alternatif terakhir dalam persalinan, bilamana persalinan normal tidak bisa diwujudkan. Namun, pada praktiknya Caesar dibagi dalam dua kategori, primer dan sekunder. Disebut Cesar primer bila sejak awal kehamilan telah dipredikasi ibu tidak bisa melahirkan secara normal. Misalkan disebabkan oleh posisi plasenta previa. Untuk kasus Caesar primer, persalinan dilakukan lebih awal dari taksikan kelahiran normal dengan syarat usia kandungan sudah memenuhi cukup umur. Persalinan Cesar primer tidak menunggu ibu mengalami tanda-tanda mules. Dan diusahakan dilaksanakan sebelum ketuban pecah agar bayi tidak mengalami infeksi.
Caesar sekunder terjadi bila semula ibu diperkirakan bisa melahirkan secara normal tetapi menjelang persalinan diketahui hal itu sulit diwujudkan karena berbagai sebab. Misalnya posisi bayi melintang, atau ukuran bayi terlalu besar sementara pinggul ibu kecil. Sebagian besar hal yang menyebabkan perlu tindakan Caesar dapat dideteksi dengan rajin mengontrol kehamilan, terntama bila kandungan sudah berusia 8 bulan.Seandainya tidak ditemukan indikasi cesar,persalinan normal tetap menjadi pilihan terbaik.
Caesar adalah alternatif bila persalinan normal tidak bisa dilakukan. Jika tidak ada kontra indikasi, persalinan secara pervagina (normal) memberikan kelebihan yang jauh lebih besar.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.