Orangtua sering sekali merasa perlakuan mereka kepada anak sudah benar. Padahal jika kita kaji, ada beberapa perlakuan orangtua yang melecehkan anak tanpa disadari. Apa sih arti melecehkan?
Definisi melecehkan KBBI adalah memandang rendah (tidak berharga), menghinakan, mengabaikan. Sekarang sudah mulai kebayang gak bun, kira-kira apa saja bentuk pelecehan kita selama ini? banyak gak bun? Ayo kita berbenah! Meminta maaf lalu perbaiki.
Perlu diketahui Bun, sejatinya anak lahir sebagai pribadi utuh. Bukan sekedar “anak kecil” yang lahir dan bisa dibesarkan sesuka hati kita sebagai orangtua. Yuk belajar menghargai mereka sebagai pribadi sempurna dengan potensi luar biasa di dalamnya. Banya yang tak terlihat oleh mata dan hati kita, karena sibuk dengan dunia nyata pun dunia maya, sampai tak peka dengan anak yang lahir dari Rahim kita sendiri.
Macam-macam Pelecehan Kepada Anak
- Memandang rendah kemampuan otaknya
Orang tua biasanya hanya focus pada apa-apa yang tampak dari luar seperti tinggi badan, berat badan, warna kulit, bentuk rambut, pakaian dan lain-lain. Sampai abai dengan apa-apa yang tumbuh pesat dalam dirinya seperti otak, jiwa, akal pun iman. Seperti contohnya “kamu masih kecil gak akan ngerti, udah diam saja”. - Mengabaikan celoteh dan karya mereka
Misalnya, celotehan berulang yang menjemukan, karya yang biasa saja bagi kita orang dewasa, atau pertanyaan yang malah untuk dijawab saksama. Pernah gak Bun ketika anak menanyakan hasil karyanya seperti “bagus gak gambarku Bunda?” (bertanya dengan mata berbinar). “iya bagus” (hanya melihat sipintar,muka datar, dan tetap sibuk) - Menghinakan fisik dan kecerobohan mereka
Hayo siapa yang suka melabeli dengan body shaming. Si gendut, si hitam, si keriting, si sipit, si kurus, si cebol dan lain-lain. Atau jika si kecil salah dan ceroboh, orang tua menanggapi dengan emosi berlebihan. “kamu tuh bodoh banget gak ngerti-ngerti dikasih tahu! Makanya pakai otak dong, kamu tuh udah gendut, bego lagi” duh bun mudah-mudahan gak ada orangtua yang begini ya.
Jika para induk hewan tak sekadar memberi makan anak-anaknya, melainkan melatih kemandirian mereka tuk bertahan hidup di alam bebas. Apalah kita yang sama-sama memberikan makanan bagi pertunya tapi mengabaikan asupan jiwa, akal dan iannya. Kita ini yang memiliki ekspektasi setinggi langit tntang masa depan anak-anak kita. Tapi paling enggan turun tangan membesarkan mereka dengan penuh perhatian, kasih sayang dan kucuran iman, ilu pun gagasan pemantik nalar.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.