×

Aman Gak Sih Si Kecil Menggunakan Baby Bouncer?

Bagikan Artikel :

Aman Gak Sih Si Kecil Menggunakan Baby Bouncer?

Si Kecil terlihat asik bermain adalah salah satu kebahagiaan setiap orang tua, salah satu kebiasaan orang tua membuat si Kecil asik bermain adalah menempatkannya di bouncer. Memang bouncer tidak hanya bisa di ayunkan saja tapi ada beberapa mainan gantung yang menarik dan alunan music yang menenangkan. Tapi apakah bouncer aman untuk Si Kecil? Padahal sudah ada kasus kematian bayi berusia 3 bulan di Inggris meninggal saat tertidur di bouncer.
Memang bouncer inii praktis digunakan, tapi di samping itu, Bunda tetap perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang bisa timbul saat menggunakan alat ini.

Bahaya Baby Bouncer

  1. Cedera
    Cedera dapat terjadi saat bayi terjatuh dari baby bouncer atau tertindih alat ini. Hal tersebut sering terjadi jika baby bouncer yang digunakan rusak. Cedera pada bayi akibat penggunaan baby bouncer dapat menimbulkan luka memar, tergores, bahkan patah tulang atau cedera kepala berat.
    Beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan baby bouncer serta peralatan bayi lainnya, seperti baby walker, merupakan penyebab cedera kepala terbanyak pada bayi.
  2. Kemampuan berjalan terhambat
    Jika terlalu lama ditempatkan di baby bouncer, bayi mungkin akan mendapatkan stimulus atau rangsangan yang lebih sedikit untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Hal tersebut bisa menyebabkan kemampuan bayi untuk berjalan menjadi terhambat.
  3. Sesak napas
    Meskipun baby bouncer yang Bunda pilih sudah tersertifikasi aman, bahaya terjadinya hambatan jalan napas pada bayi tetap ada.
    Bayi bisa saja mengubah posisinya hingga menjadi miring, tengkurap, tercekik tali pengaman, atau tertindih bantal dan boneka, sehingga jalan napas bayi tertutup. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera, bahkan kematian.
    Risiko terjadinya hambatan jalan napas meningkat apabila bayi diletakkan di baby bouncer tanpa pengawasan orang dewasa.

Tips Memilih dan Menggunakan Baby Bouncer

• Pastikan baby bouncer tidak memiliki komponen yang cacat atau rusak, misalnya kaki bouncer tidak seimbang, tali pengaman macet, atau bantalan bouncer kurang stabil.
• Pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi bayi saat ditempatkan di baby bouncer.
• Pasangkan sabuk pengaman pada bayi selama ditempatkan di baby Pastikan sabuk terpasang dengan tepat dan posisi Si Kecil tetap nyaman.
• Selalu tempatkan baby bouncer di atas lantai yang datar ketika Si Kecil berada di dalamnya. Jangan pernah menempatkan baby bouncer di tempat yang tinggi, seperti di atas meja atau tempat tidur.
• Hindari menempatkan terlalu banyak benda, seperti bantal, guling, mainan, dan boneka, di dalam baby bouncer.
• Hindari memindahkan atau mengangkat baby bouncer yang sedang ditempati bayi.
• Jangan memaksa untuk menempatkan Si Kecil di atas baby bouncer jika berat badannya sudah melebihi batas maksimal berat badan yang dapat ditopang oleh alat.
• Tetapkan batasan waktu Si Kecil di dalam baby bouncer, serta perbanyak waktu bermain di kasur atau di lantai sambil melatihnya mengambil atau menggenggam mainan.
• Pindahkan Si Kecil ke tempat tidurnya jika ia sudah tertidur di atas baby bouncer.

Related Posts :

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : December 22, 2020

    Pertanyaan Pengunjung :

    Pendarahan kehamilan

  • Oleh : Ummu Tsabit
  • 1 tahun, 4 bulan yang lalu

    Tanggal 4 Mei, saya melalukan aktivitas seksual di malam hari, kemudian saya mendapati darah. Saya pikir itu darah haid. Lalu keesokan harinya, darah tidak muncul lagi. Saya berinisiatif melakukan kehamilan menggunakan tespek dan hasilnya garis dua tebal, mengingat beberapa hari yang lalu saya mengalami pusing, mual, dan lemas. Kemudian di tanggal 5 malam, saya mendapati darah seperti darah haid, banyak sekali dan merasakan nyeri pada perut. Apakah tespek tersebut menunjukkan positif palsu, dan apa yang harus saya lakukan?
    Terima kasih banyak.

  • Oleh : Ummu Tsabit
  • Pendarahan

  • Oleh : Kristin Titin
  • 3 tahun, 5 bulan yang lalu

    Sy mu tanya dok
    Kmarin sore pas sya bagun tdur siang.tiba” sya megeluarkan darah sdikit.pas pagi hari ini sya megeluarkan darah lagi dok tpi berwana pink”pucat serta ada darah merah dan rasa prut sya pas kluar rada skt dok .padahal hari terakhir sya haid tgl 25-01-21 ini dok
    Apakah ini dikategorikan sebagai keguguran? Mohon bantuanya dok

  • Oleh : Kristin Titin
  • Menstruasi

  • Oleh : Rianti
  • 4 tahun, 6 bulan yang lalu

    Saya mau tanya, jadwal menstruasi saya biasanya tanggal 5 tapi skr sudah tanggal 19 belum juga mens, kira2 penyebabnya apa ya?

    BB normal bayi umur 4 bulan

  • Oleh : Ira Sularsih
  • 2 tahun, 7 bulan yang lalu

    Assalamualaikum bubid, sy Ira punya debay usia 4bulan, yg mau di tanyakan apakah normal BB bayi 10kg. Alhamdulillah anak sy full asi. Terimakasih sebelumnya

  • Oleh : Ira Sularsih
  • hamil pasca operasi kehamilan ektopik

  • Oleh : Lusi
  • 7 tahun, 2 bulan yang lalu

    Selamat sore buk,,
    saya mau tanya seputar kehamilan pasca operasi kehamilan ektopik di saluran tuba….pada bulan maret saya mengalami kehamilan ektopik,umur janin sudah 2 bulan,kemudian dokter menyarankan agar saya melakukan operasi karena KE sudah hampir pecah…jadi saya dan suami memutuskan untuk melakukan operasi pada bulan maret lalu…dokter menyarankan pasca operasi 3 bulan untuk melakukan hidrotubasi…tapi saya belum melakukannya meskipun sekarang sudah 3 bulan pasca operasi…yang ingin saya tanyakan,apakah saya bisa langsung program hamil aja tanpa hidrotubasi???mengingat keadaan keuangan dan rasa ketakutan saya terhadap efek samping dari hidrotubasi…mohon pencerahannya

    Tanya Bidan