Sebagai orangtua, pasti ingin dong memberikan semua hal yang dibutuhkan oleh anak. Tapi sayangnya, kadang kita tidak tahu apa sih yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak untuk masa depanya. Yakan Bunda ?. Nah untuk kali ini Bidan Citra bakalan share beberapa hal yang dibutuhkan anak dari orangtuanya.
Beberapa Hal Yang Dibutuhkan Anak
- Perhatian
Salah satu bentuk perhatian adalah mendengarkan apa yang dia ceritakan. Tapi terkadang kondisi emosional atau kegiatan Anda mungkin sedang padat sehingga tak memungkinkan punya waktu untuk mendengarkannya. Cobalah untuk tetap mendengarkan cerita anak Anda. Ini akan membuatnya merasa Anda punya ketertarikan pada ceritanya dan menghargainya. Setelah itu berikan pujian meski hanya untuk hal-hal sederhana yang ia lakukan, akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Sebaliknya, mengatakan hal-hal yang secara tidak langsung meremehkan apa yang ia lakukan bisa menyurutkan semangatnya. Jadi, jangan pelit pujian kalau ia melakukan hal-hal positif. Dengan bentuk perhatian ini, ia akan merasa nyaman berkomunikasi dengan Anda, bahkan ketika menceritakan kesalahan yang telah dibuatnya. - Melihat sesuatu dari sudut pandang anak
Kadang sebagai orang tua kita banyak menuntut sehingga keinginan anak tidak pernah kita dengar atau bahkah keinginanya di lihat spele. Hal ini akan membuat cita-cita anak dikekang. Cobalah untuk memahami dan memandang sesuatu dari sudut pandang anak. - Ajak ke tempat bermain
Ia pun berhak menuntut haknya layaknya anak lain, yaitu bersenang-senang. Lupakan sejenak kesibukan Anda, tunda kegiatan lain, dan lakukan kegiatan yang menyenangkan bersamanya. Pergi ke tempat bermain, pantai, berenang, atau bahkan hanya memasak bersama Anda di rumah bisa meninggalkan kenangan manis baginya. - Melatih disiplin dan batasan untuk anak
Latih anak anda untuk menghargai waktu dan membiasakan anak untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan memang baik. Namun, lanjutkan pada langkah berikutnya, tanyakan mengapa ia meminta maaf. Terbiasa memberikan penjelasan atas hal ini akan membuat anak tidak meremehkan atau hanya mengobral kata maaf. - Berikan kesempatan kedua
Mungkin ia memang melakukan kesalahan yang membuat emosi Anda memuncak, tapi ada baiknya Anda berikan kesempatan lagi padanya. Sehingga, ia berusaha memperbaiki diri dan belajar untuk lebih baik di kemudian hari. Tak ada yang sempurna Katakan padanya kalimat di atas. Sampaikan pula, sekeras apa pun kita berusaha untuk menyenangkan orang lain, bukan tidak mungkin tetap akan ada orang yang tidak puas pada kita. Begitu pula halnya dengan orang lain. Sebab, setiap orang unik dan berbeda. Selain itu, tak ada orang yang sempurna. - Memaklumi
Jangan merasa dunia kiamat hanya karena dia memecahkan keramik kesayangan Anda, atau menumpahkan makanan atau minumannya ke karpet. Alih-alih mengamuk, ajak dia untuk membersihkannya bersama. Ingat, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda.
Kekeliruan Sikap Orangtua Kepada Anak
Namun sayangnya, orangtua seringkali malah jadi pihak pertama dan berkali-kali yang menyangkali kebutuhan sang anak tersebut. Misalnya dengan kata-kata, “Ah dulu mama waktu mudah ga gitu,” atau “Apaan ini kalian hobinya aneh-aneh,” “Papa engga ngerti ah!” atau “Kamu masih kecil, dengerin aja deh apa kata orangtua!” Tanpa sadar, sejak dini orangtua menyatakan jarak dan perbedaan tim dengan anaknya. Kalaupun tidak dengan kata-kata, hal ini terjadi dalam sikap, misalnya orangtua tidak berpartisipasi dalam minat yang anaknya sukai, melarang anaknya eksplorasi, membatasi ruang gerak ini-itu. Kebiasaan orangtua jaman dulu itu terus berlanjut hingga sekarang.
Bahkan di jaman ultra modern ini, tidak jarang orangtua jadi semakin skeptis, mencurigai, dan mengkhawatirkan anaknya yang sedang bertumbuh dewasa. Pertemuan beberapa orangtua seringkali diwarnai curcol keluhan, “Duh anak-anak jaman sekarang ya, bla bla bla..” Anak diperlakukan bagai monster yang harus ditaklukkan atau masalah yang harus diatasi, itu sebabnya banyak orangtua secara refleks bersikap seperti control freak atau micro manager. Segala sesuatu harus diatur mengikuti standar dan ekspektasi sang orangtua.
Alhasil, ketika menginjak remaja dan dewasa, kebanyakan anak itu jadi jengah dan cenderung memberontak. Mereka enggan mempedulikan didikan orangtua, karena semenjak kecil sang orangtua ribuan kali menyangkali, membatasi, dan memusuhi dunianya. Mereka merasa diperlakukan bagai aset orangtua, dikelola hanya demi kepentingan harapan orangtua, bukan demi kepentingan masa depan mereka sendiri.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.