
Kadang suka bingung ya sebagai orang tua harus menjelaskan gimana cara untuk melakukan pengenalan pendidikan seks. Kaya merasa belum perlu aja si Kecil untuk memahaminya. Padahal di lihat dari psikologi anak bahwa pendidikan seks itu harus disampaikan dari usia dini.
Omong-omong sejak dini itu berapa tahun sih? 1 tahun kah atau 2 tahun? Nah bunda pendidikan seks bisa dimulai ketika mengenalkan bagian tubuhnya ya.
Median Untuk Pendidikan Seks
- Teachable moment
Saat mandi dan ganti popok, konsisten menyebutkan nama alat kelamin yang benar, serta member info tentang fungsinya. - Gambar atau boneka
Tunjukan area yang boleh disentuh dan tidak boleh di sentuh - Lagu
Sentuhan boleh, sentuhan tidak boleh (bisa didapat di youtube) - Video
Bisa dengan menonton video Kisah Si Aksa, Kisah Si Geni (bisa didapat di youtube) - Sesi mengobrol
Orang tua perlu menjadi tempat yan gaman dan nyaman bagi anak untuk bertanya dan bercerita seputar hal-hal seksual. Tanpa prasangka dan tanpa menghakimi. - Mandi bersama
Mandi bersama juga bisa menjadi media dalam pendidikan seks, asalkan anak perempuan dengan bundanya dan anak laki-laki dengan ayahnya.
Kalau Anaknya Sudah Remaja Gimana?
Memang tak bisa dipungkiri, masih banyak orang yang menganggap hal ini tabu untuk dibicarakan, apalagi jika dibicarakan di masyarakat budaya ketimuran seperti di Indonesia. Tapi untuk menghindari pelecehan seksual pada anak yuk berikan pendidikan seks, bila sudah remaja ini salah satu medianya :
- Serial atau Film
Mungkin hal ini terdengar mengejutkan, namun faktanya, satu dari tiga anak pernah mendapatkan tindakan seksual yang tidak diinginkan. Tentunya hal tersebut menjadikan pendidikan seks penting dilakukan sedini mungkin, bukan?
Salah satu media pembelajaran seks yang bisa dicoba dan berdampak efektif berasal dari materi-materi yang bersifat non formal dan ada di sekitar Anda, seperti melalui film anak misalnya. Alasannya, tayangan tersebut memiliki alur cerita yang mudah mudah dicerna oleh si anak.
Selain itu, tokoh utama yang ada di dalamnya juga dapat lebih mudah dicerna dan diingat oleh anak. Konflik yang terjadi di dalam ceritanya juga lebih relevan dengan interaksi sosial yang sedang terjadi pada teman-teman seusianya, lho.
Faktanya, sebuah penelitian menyebutkan, 67 persen dari koresponden yang berusia antara 15-29 tahun belajar menemukan informasi yang berguna dari serial atau film yang muncul di televisi. - Majalah
Kolaborasi antara informasi dan gambar yang menarik nan edukatif lebih disukai oleh para pelajar dibandingkan dengan metode ceramah yang cenderung membosankan. Dari kombinasi tersebut, pola pikir anak akan terbentuk di dalam alam bawah sadarnya, dan kemudian merumuskan nilai moral mengenai aktivitas seksual sesuai dengan usianya.
Selain itu, gambar lebih mudah diingat dibandingkan dengan kata. Sebuah survey menyebutkan, 69 persen koresponden mengaku mereka juga mendapatkan pendidikan seks dari majalah yang mereka sukai. - Rekan
Sebanyak 76 persen dari peserta target penelitian mengakui bahwa mereka lebih banyak belajar mengenai seks dari rekan sejawat. Ada pertukaran pengalaman mengenai kehidupan seks yang pernah dialami oleh diri sendiri atau didengar dari orang lain terbukti mampu dicerna lebih cepat.
Jelas, interaksi yang terjadi dalam grup yang sama lebih komunikatif dan berjalan dengan dua arah atau lebih. Hal ini menjadikan pendidikan seks melalui rekan terbukti efektif dan efisien. Dengan begini, lebih banyak informasi yang dipelajari dan tertanam sebagai nilai moral seks yang diterima.
Namun ingat, Anda sebagai orangtua juga harus mengawasi ketika anak sedang berbagi cerita dan pengalaman dengan teman-teman seusianya. Dengan begitu, jika ada informasi yang salah dan kurang tepat bisa segera diluruskan dan disaring oleh orangtua, sebelum si anak menganggapnya sebagai kebenaran. - Internet
Kecanggihan teknologi membuat ‘Kids zaman now’ lebih banyak menghabiskan waktunya bersama internet dibandingkan dengan bertatap muka secara langsung. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran seks yang bisa diterima oleh semua usia.
Lebih dari 85 persen subjek penelitian menyatakan bahwa mereka belajar secara otodidak melalui internet. Dengan bimbingan yang sesuai, tentunya internet bisa menjadi media pembelajaran seks yang menarik dan efektif. Semakin mudah untuk memulai sejak dini memberi pendidikan seks yang menarik dan efektif, bukan?
Sayangnya, terkadang informasi yang diterima tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Dan media ini perlu diwaspadai. Sumber informasi yang dicerna harus kredibel dan berasal dari fakta ilmiah sesuai dengan hasil penelitian.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.