Menyusui memang idealnya hingga 2 tahun, baik itu menyusui secara langsung atau menggunakan botol dot. Jika si Kecil sudah mau memasuki usia 2 tahun, bunda sebaiknya sudah memulai menyapihnya.
Memang menyapih si kecil menjadi masa yang emosional, tidak hanya bagi anak, tapi juga bagi bunda. Kedua-duanya harus betul-betul siap. Kadang si Kecil yang masih ingin menyusu atau bunda merasa kasihan dan merindukan proses menyusu, pada akhirnya proses menyapih tidak dilakukan padahal sudah berusia 2 tahun. Bagaimana cara menyapih yang baik? Berikut tipsnya
Cara Ampuh Menyapih
- Kesiapan bunda
Jika bunda belum siap menyapih maka anak juga akan merasa belum siap untuk disapih. Akibatnya rasa tidak siap dan ketidakrelaan Mama, ketika melihat anak merengek ingin menyusu, hal ini akan menggoyahkan bunda dengan mudah untuk memberikannya ASI kembali. - Beri pengertian pada si kecil
Apabila menyapih bukan karena hal yang mendadak (misalnya bunda tiba-tiba sakit keras) coba kasih pengertian ke anak seja beberapa waktu sebelumnya. Katakana ke anak berulang kali kalau sebentar lagi sudah minum di gelas dan tidak menyusu lagi kepada bunda, hingga anak benar-benar mengerti. - Komunikasikan sedini mungkin
Bila bunda memutuskan untuk menyapih anak ketika usianya 2 tahun. Sebaiknya, sejak Si Kecil berusia 18 bulan mulai memberi tahunya pelan-pelan kalau sebaiknya ia berhenti menyusu saat usianya 2 tahun. Kenapa harus memberitahu Si Kecil saat ia berusia 18 bulan? Karena di usia ini anak mulai berkomunikasi dengan baik dan mengerti cukup banyak instruksi. Bila reaksinya biasa saja, sedih, marah bahkan menolak, jangan bosan untuk terus memberi tahunya dengan alasan yang masuk akal dan tidak menyakiti perasaannya. - Rutin Hipnoterapi
Biasanya cara ini akan efektif dilakukan, untuk membuat anak berhenti menyusu. Perlu diingat, hipnoterapi harus dilakukan dengan kata-kata yang positif, singkat, dengan suara lambat, dalam, dan tenang, serta dalam waktu yang tepat agar sugesti tersebut bisa masuk ke dalam memori anak hingga ke alam bawah sadarnya. Hal ini bisa bunda lakukan saat menjelang tidur malam, dimana saat anak dalam kondisi sudah sangat mengantuk tetapi masih sadar dan belum benar-benar tertidur. - Libatkan Suamitlc.com
Ketika awal menyusui, suami sangat berperan penting sebagai support system no satu yang menyemangati ibu menyusui. Sama halnya dengan saat menyapih, ayah juga mengambil andil dalam tugas ini untuk membantu bunda menyapih Si Kecil lho. Saat bunda kehabisan cara untuk mengatasi anak yang mengamuk karena ingin menyusu, disinilah ayah bertugas menghibur dan mengalihkan perhatian anak agar ia tidak rewel lagi dan lupa minta ASI. - Tunjukkan (lebih) kasih sayang pada anak
Umumnya anak akan beranggapan berhenti menyusu sama dengan berhenti disayang. Karena itu, tidak ada salahnya jika bunda memberikan perhatian lebih untuknya. Rajinlah mencium, memeluk, menemaninya bermain, dan katakan bunda mencintai dan menyayanginya setiap hari. Dengan begitu, anak akan merasa aman, nyaman, serta tidak kehilangan momen berdua dengan bunda meskipun harus berhenti menyusu. - Tahan emosi dan tetap sabar
Percayalah bahwa anak-anak memiliki insting yang luar biasa pada bunda, mereka tahu jika bunda berencana untuk menyapihnya. Biasanya sebelum anak benar-benar sukses disapih, ia menjadi lebih rewel, lebih menuntut banyak perhatian, dan selalu meminta untuk disusui terus. Hal ini tentu saja menguras tenaga dan emosi bunda, namun bunda harus tetap berusaha sabar saat menghadapinya. Ternyata, hal ini merupakan pertanda bahwa anak telah siap untuk disapih. Jadi, selalu usahakan untuk tetap sabar dan tenang ketika menghadapi anak khususnya saat ia merengek bahkan mengamuk meminta ASI. - Alihkan waktu menyusu
Gantikan waktu menyusu dengan kegiatan lain yang tetap menjaga bonding bunda dan si kecil. Bisa diganti dengan cuddling, baca buku bersama dan lain-lain.
Manfaat Menyapih untuk Anak dan Bunda
Menyapih anak menjadi salah satu proses, jadi Bunda memerlukan kesabaran untuk melakukan hal ini karena kamu harus melakukannya secara bertahap. Sebagian besar ibu memiliki perasaan campur aduk saat menyapih karena merasa kedekatan emosional yang biasa dilakukan saat menyusui akan akan hilang. Padahal banyak cara lain yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan perasaan emosional dengan anak, salah satunya adalah dengan berpelukan.
Terdapat manfaat lain yang dapat dirasakan ketika menyapih anak. Untuk Mama sendiri, Bunda secara fisik, penyapihan dengan bertahap memungkinkan suplai susu berkurang pada tingkat yang lebih alami, menurunkan risiko pembengkakan dan infeksi payudara (mastitis).
Selain itu, manfaat yang dirasakan anak ketika berhasil disapih dapat melatih anak agar lebih mandiri. Dalam melakukan banyak hal termasuk ketika ia hendak tidur, ia tak lagi mencari puting Mama lagi ketika ia ingin tidur.
Bagaimana bila anak yang sudah berusia 2 tahun tetapi sulit lepas dari ASI?
Caranya bunda bisa melakukan Weaning With Love (WWL) atau yang dikenal dengan slow weaning, yaitu metode menyapih yang dilakukan secara perlahan dan bertahap, di saat anak dan Mama merasa benar-benar siap untuk mengakhiri proses menyusui.
Seandainya ada anjuran, untuk mengolesi daerah areola bunda dengan brotowali atau obat merah agar anak tak ingin menyusu lagi, abaikan saran ini ya, ini sama saja Mama menyetop dengan paksa dan meninggalkan luka pada batin si Kecil.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.