
Anak-anak mana yang tidak senang jika diberi mainan? Tentu semua anak akan senang, karena dunia mereka adalah bermain. Meskipun ia sudah memiliki banyak maianan, mereka bisa meminta lagi mainan yang baru. Kalau sesekali tentu Bunda tidak keberatan, tapi kalau sebentar-sebentar anak menuntut dibelikan mainan bagaimana?
Yuk belajar tegas, agar anak bijak dengan memberikan peraturan untuk mengendalikan anak yang senang membeli mainan. Lakukan musyawarah dengan anak bahwa ia boleh beli mainan di tanggal yang telah di tentukan. Anak-anak boleh menyampaikan usulannya untuk perubahan waktu dan tanggal atas kesepakatan dan persetujuan orang tua. Bayangkan jika tidak ada jadwal membeli mainan dan anak Anda termasuk yang hobi membeli mainan. Setiap ke supermarket minta makanan dan kita katakan, ‘Nanti, besok’. Saat kita berkata ‘nanti’ berkali-kali dan tidak jelas kapan, kata Abah Ihsan, di mata anak kita sudah dianggap berbohong. Anak-anak juga butuh materi mainan yang baik. Jadi nggak semata-mata karena murah saja, sehingga beli mainan juga harus seperti investasi.
Selain kesepakatan waktu, anda juga bisa membelikan mainan jika si Kecil telah mengerjakan sesuatu. Misalnya dengan katakan ‘Boleh beli mainan kalau sudah menyelesaikan satu pekerjaan rumah (PR) maka kamu akan dapat satu stiker dan untuk membeli mainan butuh 30-40 stiker ya’. Jadi mau nggak mau untuk mendapat satu mainan anak butuh banyak perjuangan.
Bagaimakan Jika Mainan Si Kecil Rusak Dan Meminta Mianan Baru?
Orang tua juga jangan semudah itu menuruti keinginannya membeli mainan baru, jadi jika anak memohon-mohon dan mengiba-iba sampai berguling-guling maka tetap katakan, ‘maaf, nggak bisa beli mainan. Nah pada anak yang belum lancar berhitung, beri pengertian berbeda misalnya dengan mengatakan ‘ibu sama bapak belum gajian’ atau ‘kalau baru ada uangnya ya’. Untuk anak yang lebih besar, orang tua bisa mengajari mereka menabung dan berhitung.
Sehingga, ketika anak ingin membeli mainan tetapi uang yang dimiliki belum cukup, anak bisa diajari menyisihkan uang sakunya. Lalu, ajak anak berhitung kira-kira butuh waktu berapa hari supaya uang yang dimiliki cukup untuk membeli mainan tersebut.
Sementara, untuk mengembalikan ketertarikan anak pada mainan yang rusak Ayah atau Ibu bisa mengajak anak bersama-sama mencari tahu di mana letak kerusakan mainan. Caranya, Ayah dan Ibu bisa memangku si kecil. Mengapa? Nina mengatakan dengan memangku, anak akan merasa lebih tenang dan ketertarikan atas mainannya yang rusak bisa kembali lagi.
Jadi ketika anak sudah bisa melakukan hal tersebut, anak akan lebih attach sama mainnanya. Jadi yang perlu diingat adalah jangan gampang membelikan mainan, buat anak benar-benar berusaha, dan ajarkan apa yang harus dikeluarkan untuk memperoleh mainan tersebut.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.