Si sulung dan si bungsu selalu dibelikan mainan yang sama dan sesuai keinginan masing-masing. Tapi tetap saja selalu rebutan. Padahal, adem sekali hati ini kalau melihat keduanya bisa akur. Kadang jika hal ini terjadi sebagai orang tua merasa bingung cara Mengatasi dan melerainya. Membela si Bungsu, tentu akan membuat kecemburuan untuk si sulung. Atau jika membela si sulung, tentu si bungsu akan merasa terasingkan. Yuk simak di bawah ini Bun!
Dampak Kakak Beradik Yang Selalu Rebutan
Meski banyak orang tua berpikir pertengkaran antarsaudara bisa memberi dampak positif pada proses pendewasaan si anak, tapi tampaknya hal ini justru dapat memberi implikasi serius terhadap kesehatan mental si anak. Peneliti menyimpulkan agresi seperti serangan fisik antarsaudara memberikan beban yang sama terhadap kesehatan mental seorang anak, seperti halnya seorang anak yang mengalami bullying dari rekan-rekan sebayanya.
Artinya, studi ini menunjukkan bahwa agresi antarsaudara bukanlah hal sepele bagi anak-anak maupun remaja, tak peduli seberapa parah atau seberapa seringnya hal ini terjadi pada mereka. Jika dua bersaudara memukul satu sama lain, maka reaksinya akan berbeda dibanding kan jika hal itu terjadi diantara rekan-rekan sebaya.
Bertengkar dengan kakak atau adik gara-gara berebut mainan memang biasa dalam keluarga. Namun, sebuah studi menyatakan pertengkaran antarsaudara bisa mengakibatkan gangguan mental pada si anak di kemudian hari, Bun.
Cara Mengatasi Rebutan Pada Kakak Dan Adik
Sebetulnya hal yang paling tepat ketika anak rebutan mainan adalah mengetahui perasaan anak lebih dulu ketika dia enggak mau berbagi mainannya. Lalu, hormati apa respons yang diberi anak saat si saudara hendak meminjam mainannya. Bantulah anak dalam mencari solusi dan keduanya bisa baikan lagi. Memberikan hukuman untuk keduanya bisa saja diperlukan agar anak mengetahui bahwa saling rebutan antar sodara bukanlah hal yang baik. Jangan sampai rebutan mainan antar saudara membuat kakak dan adik saling membenci dan tidak mau main bersama lagi.
Setelah itu, baru perlahan beri pengertian pada anak tentang aktivitas berbagi dengan sesama, terutama saudara. Ya, walaupun bagi anak balita berbagi memang tak mudah dilakukan, namun bisa kita latih kok, Bun.
Jika kita menyangkal perasaan anak, otomatis mereka akan melakukan upaya melindungi diri melawan rasa sedih karena merasa diabaikan dan emosinya tak dianggap. Semangat bunda, hadapi masalah-masalah parenting dengan hati tenang dan bijaksana ya
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.