Sudah seharusnya sebagai orangtua melindungi anak agar tidak terjadi hal-hal yang membuat anak trauma. Karena anak yang memiliki trauma akan mempengaruhi psikologis hingga usia dewasa. Anak yang pernah mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus agar dampak trauma yang ia rasakan tidak berkepanjangan dan memengaruhi perkembangannya. Namun sayang sekali menghilangkan trauma pada anak bukanlah sesuatu yang mudah.
Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak
- Buat anak merasa aman
Trauma biasanya terjadi akibat anak mengalami atau menyaksikan hal-hal yang berbahaya, seperti tindakan kriminal, bencana alam, dan lain sebagainya. Kejadian tersebut tentunya membuat anak merasa tidak aman.
Kekhawatiran mengenai kejadian serupa terus menghantui anak dan membuatnya merasa ketakutan. Oleh karena itu, cara pertama yang sebaiknya Anda lakukan untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah dengan sebisa mungkin menciptakan suasana aman. Selain itu, yakinkan si kecil bahwa kejadian tersebut sudah berlalu dan saat ini ia sudah berada dalam situasi yang aman. - Tetaplah tenang
Untuk mengatasi trauma pada anak, usahakanlah untuk selalu bersikap tenang di hadapannya. Kekhawatiran yang Anda tunjukkan akan membuat ia merasa berada di situasi yang buruk. Hindari membahas tentang hal-hal yang membuat anak cemas.
Bila ingin menanyakan tentang kronologi kejadian yang anak alami, lakukanlah secara perlahan dan pastikan saat ia dalam kondisi siap. - Usahakan tetap beraktivitas seperti biasa
Kejadian yang tak terduga seperti bencana alam memang dapat mengubah aktivitas Anda sehari-hari. Meski begitu, segeralah kembali ke rutinitas Anda bersama si kecil, seperti makan dan menonton TV bersama.
Bila anak sedang berada di tempat yang asing seperti kamp pengungsian, sebisa mungkin tetaplah lakukan aktivitas rutin seperti halnya di rumah, meski dalam situasi yang berbeda. - Beri pengalihan perhatian
Agar dapat menghilangkan trauma pada anak dengan cepat, berikan ia pengalihan perhatian. Ambil contohnya dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang ia sukai seperti bermain bersama teman atau menonton film kartun kesayangan. Dengan begitu, pikiran si kecil dapat segera teralihkan dari kejadian buruk yang sudah ia alami. - Beri perhatian khusus
Sesudah mengalami trauma, anak cenderung lebih bergantung pada orangtua, terutama ibu. Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan perhatian lebih agar ia segera pulih dari trauma.
Beri ia pelukan agar merasa lebih aman dan nyaman. Jika mereka takut tidur, Anda dapat menyalakan lampu kamar atau biarkan ia tidur bersama Anda. - Jauhkan dari hal-hal yang berhubungan dengan penyebab trauma
Agar segera mengatasi trauma pada anak, pastikan jauhkan ia dari hal-hal yang berhubungan dengan kejadian traumatis yang ia alami. Misalnya dengan tidak menonton berita dan menghindarkan ia dari pembicaraan tentang kejadian tersebut.
Menonton berita tentang kejadian yang pernah anak alami dapat membuat trauma anak memburuk. Bahkan, mengingat kembali apa yang terjadi akan membuat anak takut dan stres. - Pahami reaksi anak terhadap trauma
Reaksi anak terhadap trauma berbeda-beda, bagaimana Anda memahami dan menerima reaksi anak tersebut dapat membantunya pulih dari trauma. Si kecil mungkin dapat bereaksi dengan cara sangat sedih dan marah, tidak dapat berbicara, dan mungkin ada yang berperilaku seolah-olah tidak pernah terjadi hal menyakitkan terhadap dirinya. Beri anak pengertian bahwa perasaan sedih dan kecewa merupakan perasaan yang wajar mereka rasakan saat ini. - Berbicara pada anak
Cara lainnya untuk membantu menghilangkan trauma pada anak yakni dengan coba dengarkan pahami perasaan mereka dan dengarkan ceritanya. Beri jawaban yang jujur dan mudah dimengerti jika ia bertanya. Hindari memarahi anak jika ia terus menanyakan hal yang sama. Itu tandanya ia sedang kebingungan dan mencoba memahami apa yang terjadi.
Gunakan kata-kata yang membuat si kecil nyaman, bukan menggunakan kata-kata yang dapat membuat anak takut. Bantu anak dalam mengutarakan apa yang mereka rasakan dengan baik. - Dukung anak dan beri ia rasa nyaman
Anak sangat membutuhkan Anda agar ia bisa terlepas dari beban trauma yang dirasakannya. Oleh sebab itu, temanilah setiap saat ia membutuhkan Anda. Beri keyakinan pada anak bahwa ia bisa melewati hal ini dan juga katakan bahwa Anda sangat menyayanginya. - Mengikuti terapi khusus
Pada kondisi yang cukup parah, trauma yang anak alami bisa berkembang menjadi gangguan mental. Kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD) pada anak yang ditandai dengan gejala kecemasan yang cukup parah.
Bila tidak segera diatasi, dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, bahkan trauma tersebut bisa terbawa hingga dewasa. Untuk menghilangkan trauma pada anak yang sudah berkembang menjadi masalah kejiwaan, dibutuhkan penanganan khusus dari psikiater.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.