Anak yang selalu menyendiri dan kurang mampu dalam bergaul bukanlah anak dengan keterbelakangan mental. Karakter/kepribadian ini disebut dengan introvert. Anak dengan introvert cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal, dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar.
Anak yang introvert memiliki ciri khas pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan lebih dahulu/melihat dahulu sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi. Introver berbeda dengan extrovert yang akan mendapatkan energi dari interaksi sosial, seorang introvert justru merasa harus mengeluarkan banyak energi saat harus bersosialisasi.
Sebagai orangtua tentu harus mengetahui bagaimana karakter anak apakah introvert atau justru termasuk anak extrovert. Dan ingat bahwa semua anak pada dasarnya terlahir dengan keunikan dan ciri-ciri kepribadian yang berbeda.
Ciri-Ciri Anak Introvert
1. Terlihat pendiam atau menarik diri ketika berada di tengah-tengah sekumpulan orang yang tidak mereka kenal baik.
2. Sangat sadar diri dan memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak.
3. Merupakan pengamat yang baik dan cenderung mempelajari situasi sekitarnya melalui pengamatan terlebih dahulu.
4. Lebih mudah bersosialisasi jika bersama dengan orang yang sudah mereka kenal baik.
5. Anak cenderung menghindari kontak mata dengan orang lain, terutama dengan orang yang belum mereka kenal. Mereka dapat merasa malu jika berhadapan dengan orang baru dan terkesan menghindari orang tersebut, padahal sebenarnya anak Anda sedang mencoba melindungi dirinya sendiri dan tidak ingin merasa terintimidasi dengan keberadaan orang tersebut. Hal ini juga berlaku ketika anak Anda berada di lingkungan baru seperti sekolah atau tempat bermain. Ia akan cenderung untuk bermain dengan dirinya sendiri terlebih dahulu.
6. Anak lebih sering berbicara kepada dirinya sendiri. Hal ini karena anak yang introvert cenderung ingin mengekspresikan perasaannya tanpa ingin merasa dihakimi sehingga lebih mudah bagi mereka berbicara kepada diri sendiri atau bahkan kepada boneka.
7. Anak rewel setelah Anda ajak ke berbagai tempat bermain, pesta, pertemuan, atau Anda mengajaknya pergi ke tempat yang tidak biasa. Ini bisa jadi salah satu ciri introvert. Anak yang introvert butuh waktu untuk menyendiri, di mana ia bisa mencerna pengalaman dan perasaan yang baru dialaminya. Ketika mereka dihadapkan dengan jadwal padat seharian serta diharuskan untuk berinteraksi dengan banyak orang baru, mereka tidak punya cukup waktu untuk mencerna pengalaman tersebut sehingga merasa tidak nyaman dan menjadi rewel.
Cara Menghadapi Anak Introvert
1. Pahami kepribadian introvert itu sendiri
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengerti mengenai kepribaidan introvert. Dengan begini, Anda mengetahui sesuatu yang dapat terjadi, berikut tantangan yang muncul di kemudian hari. Orangtua terkadang khawatir ketika anak mereka mengurung diri di dalam kamar dan tidak mau berbicara terkait apa yang ia rasakan. Perilaku anak introvert ini terkadang disalahartikan sebagai tanda-tanda depresi, namun sebaiknya Anda jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan.
2. Jangan paksa anak Anda untuk berubah
Karena sering disalahartikan sebagai pemalu dan penyendiri, anak introvert terkadang dianggap sebagai anak bermasalah. Jika anak Anda memilih untuk menyendiri di kamar atau berbicara sendiri dengan mainannya, biarkan ia untuk melakukan hal tersebut karena saat itulah mereka merasa nyaman dengan dirinya. Jangan lupa, anak introvert butuh waktu sendiri untuk mencerna kejadian-kejadian baru yang dialaminya.
3. Kenalkan anak pada lingkungan
Pada dasarnya anak yang introvert memiliki kecenderungan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, ajak dan kenalkan mereka pada lingkungannya secara bertahap. Seperti salah satunya mengajaknya ikut serta saat mengunjungi tetangga. Saat dikenalkan dengan orang lain, anak introvert mungkin hanya akan bersembunyi dibalik tubuh ibu mereka, namun hal itu wajar. Dengan perlahan, jika anda terus membiasakan mengajaknya menjumpai orang lain, maka keberanian akan sedikit demi sedikit tumbuh.
4. Kembangkan bakatnya
Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, jadi coba perhatikan apa bakat anak anda. Biasanya anak-anak dengan kepribadian introvert lebih senang menjadi orang dibelakang layar. Sehingga tak heran jika melukis atau bermain piano akan menjadi hal yang lebih diminati oleh anak-anak introvert dibandingkan dengan hobi menyanyi atau menari. Berikan mereka kesempatan untuk menekuni dan mengembangkan apa yang diminatinya. Hal ini akan menjadi kunci untuk membantu anak introvert. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak introvert.
5. Berikan kebebasan memilih
Biasanya anak introvert tidak banyak bicara dan tak banyak menuntut. Mereka cenderung akan menerima apa yang diberikan atau dipilihkan oleh orang tua mereka. Namun, jika kebiasaan ini terus dibiarkan, maka perlahan anak akan kehilangan dorongan dan inisiatifnya. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, cobalah berikan mereka kesempatan untuk memilih. Misalkan, meminta anak untuk menentukan makanan apa yang hari ini ingin mereka makan. Pilihan seperti ini akan melatih anak introvert untuk menentukan sendiri apa yang yang mereka inginkan dan membuat mereka tak lagi menjadi pribadi yang selalu pasrah pada keadaan.
6. Bangun kepercayaan dirinya dengan pujian
Meskipun anak introvert cenderung pendiam dan tak banyak menuntut, namun mereka tetaplah anak-anak. Mereka juga akan senang bila diberikan pujian. Untuk itulah, berikan pujian dan penghargaan kecil pada setiap pencapaiannya. Misalkan saat ia mendapatkan nilai yang baik, pujilah mereka. Dengan memuji sama halnya dengan membangun kepercayaan diri anak. Jika kepercayaan diri anak tumbuh maka, pribadinya yang introvert akan sedikit berkurang.
7. Buatlah waktu dan ruang khusus dengan anak
Anak-anak dengan kepribadian introvert akan sulit mengungkapkan perasaan mereka dihadapan orang lain, mereka akan cenderung menyembunyikan apa yang ingin mereka katakan. Inilah salah satu hal yang membuat anda kerap kali bingung bagaimana menghadapi mereka. Untuk itu, jika anda ingin anak introvert berbicara tentang isi hatinya, buatlah waktu khusus antara anda dengan si anak. Kemudian bawa ia ke ruang atau tempat yang tenang dan sepi, ajak ia berbicara tentang sekolah dan teman-temannya. Dengan begini, anda akan tahu apa yang ia alami dan rasakan. Tak perlu orang lain untuk mendengarkan isi hatinya, cukup anda dan anak saja, agar ia lebih leluasa dan merasa nyaman jika berbagi dengan orang yang dekat dengannya.
Penyebab Anak Introvert
Kepribadian anak terbentuk berdasarkan sifat bawaan lahir, pola asuh orangtua dan lingkungan tempat tinggal. Selain itu pola asuh over protective bisa menumbuh suburkan kepribadian introvert. Tapi jangan salah, bahwa seorang anak introvert apabila bertemu dengan pola asuh atau penanganan yang tepat dari orangtua dan lingkungannya, ia mampu menjadi yang lebih bersinar.
Orang Tua Wajib Mengetahui Karakter Anak
Dengan mengetahui karakter anak, maka orangtua bisa membantu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Memiliki anak tipe extrovert mungkin akan terlihat lebih mudah karena mereka akan lebih terbuka dan mudah bercerita dibandingkan dengan anak introvert karena cenderung lebih pendiam dan tertutup.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.