×

Jangan Memarahi Si Kecil! Ini Lho Tips Agar Sabar Menghadapi Si Kecil

Bagikan Artikel :

Jangan Memarahi Si Kecil! Ini Lho Tips Agar Sabar Menghadapi Si Kecil

Sebagai menjadi seorang ibu pasti ada aja tingkah si kecil yang bikin kita kehabisan kesabaran. Merrespon prilaku si kecil dengan cara memarahinya meman jauh lebih gampang. Tapi masa mau marah-marah terus sih ke si kecil?. Apalagi kalau habis marah ke si kecil pasti bawaanya nyesel kan?
Yuk ganti cara Anda mendidik Bun! Kalau efek negative dari tingkahnya si kecil masih sepele, mendingan pilih jadi ibu yang lebih sabar aja yuk. Ya kan namanya juga masih anak-anak. Betul?
Memang pasti banyak ujianya saat kita memilih sabar. Tapi pasti kesabaran kita membuahkan hasil kok, oleh karena itu yuk semangat untuk terus sabar. Anak yang didambakan, butuh berkali-kali untuk mendapatkannya. Terus gimana sih cara biar bisa sabar menghadapi anak? Nah kali ini Bidan Citra mau share cara menjadi ibu yang lebih sabar untuk si kecil.

Related Posts :

    Cara Menghadapi Si Kecil Dengan Sabar

    1. Tiap anak menguras kesabaran, hitung sampai 10 agar lebih tenang sebelum respon si kecil
    2. Bayangkan ada orang yang melihat, jika kamu berniat ingin meneriakii atau memukul si kecil
    3. Jika memungkinkan, ambil jeda 5 menit untuk menenangkan diri. Akan tetapi pastikan si kecil berada di ruangan yang aman
    4. Jangan berharap terlalu banyak pada si kecil. Misalnya, berharap si kecil tidak berantakan saat makan. Ingat, kalau ia masih kecil.
    5. Ingatkan diri sendiri bila anak aktif, tantrum, atau merengek itu normal.
    6. Lebih bersyukur lagi dengan mengingat kalau fase ini segera terlewat dan tidak akan terulang kembali

    Akibat Si Kecil Sering Dimarahi

    1. Anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri
      Sering dimarahi orangtua akan menbuat anak selalu merasa bersalah bahkan takut untuk melakukan kesalahan, sehingga kepercayaan diri anak terkikis.
      Akibatnya, anak memilih untuk selalu berada di zona nyaman yang membuatnya terbebas dari amarah orangtua. Bahkan, tak menutup kemungkinan anak jadi enggan melakukan apapun.
    2. Menghasilkan anak yang egois dan keras kepala
      Setelah memarahi anak, mungkin Parents akan merasa sedikit lega karena amarah dalam hati berkurang. Namun, tahukah Parents bahwa hal ini akan berdampak buruk pada psikologis si kecil. Sering mendapat amarah karena hal sepele akan membuat anak tumbuh egois dan keras kepala.
      Hal ini dilakukan anak sebagai bentuk perlindungan diri dan menutupi kebencian serta tersakiti akibat amarah orangtua. Jika kondisi ini terus berlanjut, ia menjadi pribadi yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan sulit menerima kritik orang lain.
    3. Tumbuh jadi pemberontak
      Awalnya anak mungkin akan menurut karena takut dengan amarah orangtua, namun tahukah Parents bahwa hal ini biasanya tak akan bertahan lama.
      Perlahan, anak akan membela diri sendiri dan selanjutnya berani berbicara kasar dan menentang orangtua. Apapun yang dilakukan orangtua tak akan dirasa benar di benak anak karena anak lelah dimarahi, diatur terus menerus oleh orangtua.
      Selain itu, sering dimarahi akan membuat anak merasa tak lagi berharga sehingga membuat anak berani membangkang keinginan orangtua.
    4. Anak akan tumbuh menjadi apatis
      Dalam beberapa kasus, tak sedikit anak yang sering dimarahi orangtua tumbuh menjadi pribadi yang apatis. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan hanya peduli terhadap kepentingannya sendiri.
      Untuk itu, penting untuk Bunda menahan diri saat timbul keinginan memarahi dan membentak anak. Hati anak ibarat semen basah, dimana kata-kata yang Anda lontarkan akan membekas hingga ia dewasa.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : June 20, 2019

    Pertanyaan Pengunjung :

    Tentang pra subur

  • Oleh : Ahmad Dun
  • 5 tahun, 7 bulan yang lalu

    Kpd bidan yg terhormat:
    Setelah menstruasi/ sudah suci, trus brhubungan badan.. Apakah bisa terjadi hamil?

    Benjolan pada rambut area miss v

  • Oleh : Wifi Healthy
  • 3 tahun, 11 bulan yang lalu

    Halo bu bidan, usia saya 25tahun dan di daerah rambut miss v saya ada benjolan kecil sekali tp tidak terasa sakit atau gatal atau nyeri sama sekali. Bahkan alhamdulillah tidak mengganggu aktivitas saya. Apa itu berbahaya bu bidan? Saya lihat di video youtube ibu katanya tidak berbahaya apa benar?

  • Oleh : Wifi Healthy
  • Kehamilan

  • Oleh : uye (wanita)
  • 6 tahun, 2 bulan yang lalu

    Saya mau tanya bu,saya haid terakhir bulan desember tahun lalu awal haid tgl 11 selesai tgl 17 lalu bulan januari saya tidak haid tp saya ga lgsg testpack karna saya kira cuma telat haid,bulan februari tgl 14 saya ngerasain mual meriang pusing lemes,pas pulang kerja baru saya testpack dan hasilnya positif.
    Kira-kira usia janin saya berapa bulan ya bu?
    Tapi perut saya masih kecil kata keluarga saya.

    Mensturasi

  • Oleh : Nadine Maharani
  • 2 tahun, 10 bulan yang lalu

    Dok saya berumur 10 tahun saya sudah keputihan udah lama tetapi kenapa belum mensturasi ya dok?

  • Oleh : Nadine Maharani
  • Hubungan intim

  • Oleh : Ulla Ulla
  • 4 tahun, 6 bulan yang lalu

    Halo dok saya mau tanya…saya suda menika dan suda punya ank rencananya saya tidak mengikuti kb..maunya saya kb sendiri maaf(d keluarin d luar).dan yg mau saya tanyakan.kata temen2 saya walaupun d keluarin d luar masih bisa hamil..katanya karena pas suami merangsang atu ejakulasi dini..keluar cairan putih bening itu bisa menyebab kan k hamilan..bukan hanya maaf (sepermanya).apa benar itu ya dok..?

    Tanya Bidan