×

Kebiasaan-kebiasaan Orang Tua Yang Membuat Anak Menjadi Sukses

Bagikan Artikel :

Kebiasaan-kebiasaan Orang Tua Yang Membuat Anak Menjadi Sukses

Sebetulnya tidak ada rumus mutlak tentang cara agar bisa membesarkan anak yang kelak akan sukses. Arti kesuksesan pun berbeda-beda setiap individu. Namun, kita sebagai orang rua tetap bertanggung jawab untuk memberi bekal kepada si Kecil untuk mencapai kesuksesan sesuai dengan versinya masing-masing.

Mendidik dan membesarkan anak hingga meraih kesuksesan bukan pekerjaan mudah. Diperlukan banyak upaya dari orang tua agar bisa membesarkan anak menjadi sosok yang berkembang.

Tips Membesarkan Anak Agar Mencapai Kesuksesan

  1. Punya pola asuh authoritative
    Authoritative parenting atau pola asuh otoritatif merupakan pola asuh dengan orang tua yang mengasuh, mendukung, dan responsif terhadap anak, tetapi tetap memberi batasan yang tegas.
  2. Melibatkan Anak dalam Penyelesaian Masalah
    Orang tua dari anak-anak yang sukses biasanya juga melibatkan anak-anak mereka dalam menyelesaikan masalah keluarga. Ketika keluarga sedang menghadapi masalah, para orang tua ini akan membangun percakapan dengan anak mengenai apa yang perlu dilakukan, memahami kekuatan apa yang dimiliki sekaligus tetap menjaga harapan anak di waktu yang sulit sekalipun. Studi mengungkapkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh keluarga seperti ini memiliki risiko lebih rendah untuk menjadi korban perundungan.
  3. Punya bonding yang kuat dengan anaknya
    Keluarga adalah sumber kekuatan bagi setiap anggotanya termasuk anak. Orang tua yang dekat dengan anaknya adalah salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan anak.
  4. Mendorong anak berani ambil risiko
    Profesor di bidang psikologi Alison Gopnik mengatakan remaja memang memasuki masa di mana mereka memiliki dorongan untuk mengambil risiko. Berani mengambil risiko akan membantu anak untuk lebih memahami duni dan bagaimana bersikap di dalamnya. Sebaliknya, anak yang takut mengambil risiko bisa membuat anak tumbuh menjadi sosok dewasa yang rentan terhadap gangguan kecemasan.
    Tentu orang tua perlu membimbing anak untuk memahami konsekuensi yang akan didapatkan sebelum mengambil suatu risiko. Orang tua juga perlu hadir sebagai sosok yang memberi dukungan penuh dan cinta tanpa syarat agar anak merasa lebih aman ketika memutuskan untuk mengambil suatu risiko.
    Perhatian orang tua dan stabilitas merupakan apa yang dibutuhkan anak untuk mengambil risiko secara produktif dan mempelajari sesuatu yang baru,” tutur Gopnik.
  5. Tak Memanjakan Anak yang Masih ‘Kekanakan’
    Tak semua anak yang beranjak dewasa bisa langsung menjadi sosok yang mandiri, khususnya secara finansial. Kurang dari satu dalam empat orang dewasa yang bisa meraih kemandirian finansial pada usia 22 tahun. Sebagian besar orang tua diperkirakan masih harus mengeluarkan uang sekitar 500 miliar dolar Amerika untuk membantu anak-anak mereka yang sudah beranjak dewasa tetapi belum mandiri atau adult children.
    Agar tak membesarkan anak menjadi sosok adult children, penting bagi orang tua untuk melatih kemandirian finansial anak sejak mereka beranjak dewasa. Sebagai contoh, orang tua bisa mengajarkan anak untuk membayar sebagian dari biaya ponsel yang mereka gunakan. Dengan kemampuan mengatur keuangan yang baik, anak bisa tumbuh menjadi sosok dewasa yang memiliki pemahaman baik dalam mengatur finansialnya.
  6. Memupuk Tekad Kuat untuk Tujuan Jangka Panjang
    Tekad yang kuat diperlukan agar seseorang bisa melewati beragam kesulitan demi meraih sebuah tujuan dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan oleh tim psikolog dari University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa tiga poin yang memengaruhi kecenderungan seseorang untuk sukses adalah tekad atau ketabahan hati yang kuat, kecerdasan dan kapasitas fisik

About : Citra Dewi Amd. Keb

Citra Dewi Amd. Keb

Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : December 8, 2020

    Pertanyaan Pengunjung :

    Cara Menjaga Kehamilan Tetap Sehat Bagi Wanita Karir

  • Oleh : Ocha Setiani
  • 6 tahun, 7 bulan yang lalu

    Selamat sore bu bidan,
    Saya sedang mengandung dan usia kandungan saya menginjak trimester 2. Namun, saya masih sibuk bekerja disalah satu perusahaan. Apakah hal ini bisa mempengaruhi kehamilan saya? Lantas bagaimana cara saya menjaga kehamilan dan janin tetap sehat?

    Saya hamil tapi sakit saat kencing

  • Oleh : Amel Sapiteri
  • 4 tahun, 7 bulan yang lalu

    Dok saya mau nanya ,saya kecing terus ,tapi kencing nya sedikit ,disaat saya mau kencing ,saya tidak tahan ,jadi saya kencing ditisu ,ternyata setelah kencing warna kencing nya merah dan berdarah ,itu kenapa ya dok?

    mual mual

  • Oleh : pluvio phile
  • 6 tahun, 2 bulan yang lalu

    saya h-1 mens melakukan hubungan intim. besoknya mens. dan skrg saya mual-mual dan sakit pinggang. apakah tanda hamil?trims

    Tentang kehamilan

  • Oleh : Vianney Valista
  • 6 tahun, 3 bulan yang lalu

    Selamat malam bu bidan..mohon pencerahannya ya.
    Saya baru saja menikah,pengetahuan saya tetang hubungan intim dan kehamilan msh sangat minim sekali.
    Saya dan suami ingin menunda kehamilan krn ada bbrp alasan perkerjaan.
    Tadi kami melakukan hubungan intim di H+2 setelah saya haid dan suami saya membuang diluar.itu tidak membuat saya hamil kan bu?mohon pencerahan dan penjelasannya?

    Menstruasi

  • Oleh : Adhy Putra Lautan
  • 8 tahun, 4 bulan yang lalu

    Selamat Malam,dok saya mau tanya tentang mentruasi saya.
    Awalnya saya sekitar dua bulan tidak haid,lalu baru bulan ini haid,tapi dari tanggal 13 sampai dengan tgl 23 hari ini darah haid saya masih keluar,berbahaya atau tidak ya dok?
    Terima kasih.

    Tanya Bidan