×

Kenapa Si Kecil Selalu Menentang? Jangan-jangan Kitalah Penyebabnya

Bagikan Artikel :

Banyak ibu yang pusing, karena merasa kewalahan ngurus anak. Ketika anak trantrumkarena tidak dibelikan mainan, saat anak ngamuk karena tidak diizinkan melakukan sesuatu yang disenanginya, atau saat anak memukul orangtuanya karena kecewa. Tidak kah kita bertanya-tanya, jangan-jangan kita sendirilah penyebab semua kejadian ini. Coba deh ingat-ingat pada zaman kita kecil dulu. Ibu mengernyitkan kening pun kami sudah mengerti bahwa artinya tidak boleh. Dan kita pasti nurut. Kita gak pernah lihat di zaman kita ada anak anak mengamuk di depan umum jika keinginanya tidak dipenuhi oleh orang tua. Coba deh inget-inget masa kecil kita dulu. Namun lihatlah sekarang, anak-anak sudah secara terang-terangan mengamuk dan berani memukul orang tua mereka saat usia masih kecil. Ada apa? Bukankah saat ini kehidupan jauh lebih makmur dibandingkan jaman dulu? Bukankah saat ini Allah juga sudah membuka pintu-pintu ilmu dan rejeki seluas-luasnya dibandingkan dengan jaman orang tua kita dulu? Lantas mengapa? Yuk kita renungkan, bisa jadi karena ulah kita sendiri. Saat kita membiarkan perilaku anak yang menyimpang karena terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Atau saat kita memberikan apapun pada mereka karena tak tahan dengan jeritan mereka. Maka saat itulah kita membentuk anak-anak yang tak peka lagi dengan bahasa tubuh orang tuanya. Anak-anak ini akan tumbuh dengan perasaan bangga dan percaya diri, bahwa ia akan didukung oleh orang tuanya tak peduli apapun itu, meski ia tidak benar. Anak akan memiliki mind set “paling juga kalau saya ngamuk, akan dibelikan.” Atau “paling juga kalau saya nangis bakalan dikasih”. Dan ini tak akan berhenti jika tidak kita hentikan saat ini juga. Ingatlah para ibu dan ayah bahwa sayang tak bearti harus memberikan segala hal yang diinginkan bahkan dengan alasan agar tidak menangis. Memangnya kenapa jika anak nangis? Tak apa jika ia menangis sekarang dari pada kita orang tuanya yang akan mengangis di kemudain hari. Jika sudah begitu, sanggupkah kita? Ada orang tua yang mengeluh anaknya mengamuk kalau gak diizinkan keluar rumah main sama temannya ketika malam, oleh karena itu dibiarkan keluar dari pada mengamuk di rumah. Padahal usianya masih balita, tapi sudah sanggup mengendalikan orang tuanya. Lalu bagaimana jika keinginan ini dikatakannya saat usia remaja? Karena itu jangan pernah mengharapkan anak-anak kita menjadi seperti anak orang lain yang mengerti bahasa tubuh orang tuanya, jika kita masih saja melakukan pembiaran pada mereka. Jika kita tidak mengambil aksi sekarang, lantas bagaimana kita bisa mendapatkan reaksi dari anak-anak kita? Mulai sekarang jangan banding-bandingkan anak kita dengan anak yang lain. Jangan salahi mereka yang tidak mentaati kita. Tapi lihatlah celah kita sebelum melihat celah yang ada pada diri anak-anak kita. Jangan lupa control anak kita di belakang kita. Jangan sampai di depan kita baik dibelakang tidak. Di depan nurut di belakang berani menentang. Berilah pengertian mengapa dan apa konsekuensinya jika dilakukan.

Banyak ibu yang pusing, karena merasa kewalahan ngurus anak. Ketika anak trantrumkarena tidak dibelikan mainan, saat anak ngamuk karena tidak diizinkan melakukan sesuatu yang disenanginya, atau saat anak memukul orangtuanya karena kecewa.

Tidak kah kita bertanya-tanya, jangan-jangan kita sendirilah penyebab semua kejadian ini. Coba deh ingat-ingat pada zaman kita kecil dulu. Ibu mengernyitkan kening pun kami sudah mengerti bahwa artinya tidak boleh. Dan kita pasti nurut. Kita gak pernah lihat di zaman kita ada anak anak mengamuk di depan umum jika keinginanya tidak dipenuhi oleh orang tua. Coba deh inget-inget masa kecil kita dulu.

Namun lihatlah sekarang, anak-anak sudah secara terang-terangan mengamuk dan berani memukul orang tua mereka saat usia masih kecil. Ada apa? Bukankah saat ini kehidupan jauh lebih makmur dibandingkan jaman dulu? Bukankah saat ini Allah juga sudah membuka pintu-pintu ilmu dan rejeki seluas-luasnya dibandingkan dengan jaman orang tua kita dulu? Lantas mengapa?

Yuk kita renungkan, bisa jadi karena ulah kita sendiri. Saat kita membiarkan perilaku anak yang menyimpang karena terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Atau saat kita memberikan apapun pada mereka karena tak tahan dengan jeritan mereka.

Maka saat itulah kita membentuk anak-anak yang tak peka lagi dengan bahasa tubuh orang tuanya. Anak-anak ini akan tumbuh dengan perasaan bangga dan percaya diri, bahwa ia akan didukung oleh orang tuanya tak peduli apapun itu, meski ia tidak benar.

Anak akan memiliki mind set “paling juga kalau saya ngamuk, akan dibelikan.” Atau “paling juga kalau saya nangis bakalan dikasih”. Dan ini tak akan berhenti jika tidak kita hentikan saat ini juga.

Ingatlah para ibu dan ayah bahwa sayang tak bearti harus memberikan segala hal yang diinginkan bahkan dengan alasan agar tidak menangis. Memangnya kenapa jika anak nangis? Tak apa jika ia menangis sekarang dari pada kita orang tuanya yang akan mengangis di kemudain hari. Jika sudah begitu, sanggupkah kita?

Ada orang tua yang mengeluh anaknya mengamuk kalau gak diizinkan keluar rumah main sama temannya ketika malam, oleh karena itu dibiarkan keluar dari pada mengamuk di rumah. Padahal usianya masih balita, tapi sudah sanggup mengendalikan orang tuanya. Lalu bagaimana jika keinginan ini dikatakannya saat usia remaja? Karena itu jangan pernah mengharapkan anak-anak kita menjadi seperti anak orang lain yang mengerti bahasa tubuh orang tuanya, jika kita masih saja melakukan pembiaran pada mereka.

Jika kita tidak mengambil aksi sekarang, lantas bagaimana kita bisa mendapatkan reaksi dari anak-anak kita?

Mulai sekarang jangan banding-bandingkan anak kita dengan anak yang lain. Jangan salahi mereka yang tidak mentaati kita. Tapi lihatlah celah kita sebelum melihat celah yang ada pada diri anak-anak kita.

Jangan lupa control anak kita di belakang kita. Jangan sampai di depan kita baik dibelakang tidak. Di depan nurut di belakang berani menentang. Berilah pengertian mengapa dan apa konsekuensinya jika dilakukan.

About : Citra Dewi Amd. Keb

Citra Dewi Amd. Keb

Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : October 20, 2019

    Pertanyaan Pengunjung :

    IUD yang Masih Terpasang Saat Hamil, Bahayakah ?

  • Oleh : Jenni
  • 7 tahun, 10 bulan yang lalu

    Bu bidan saya sekarang sedang mengandung anak k 2, dan saat ini usia kandungan saya 4 bulan. Namun dikehamilan saat ini saya khawatir karena ternyata IUD yang sebelumnya masih terpasang. Bagaimana langkah yang seharusnya saya lakukan, saya takut mempengaruhi janin saya. Karena ada yang menyebutkan bila dilepas akan mengakibatkan keguguran. Mohon penjelasanan bu bidan.

    Terimakasih

    Seputar kehamilan

  • Oleh : Puput88
  • 3 tahun, 10 bulan yang lalu

    Saya sedang telat menstruasi 8 hari tapi di tespeck hasil negatif,kalau di usg apakah sudah bisa terlihat

  • Oleh : Puput88
  • Perut gaenak

  • Oleh : Reska Siti
  • 3 tahun, 9 bulan yang lalu

    Perut saya bagian bawahnya mengeras sering sendawa sering kentut terus sering keram gitu di area perut atas dan bawah dan biasa nya kalo mau tiba menstruasi suka keputihan atau keluar lendir bening tapi sekarang kok jadi gaada ini tanda kehamilan apa begah disebabkan makanan?

  • Oleh : Reska Siti
  • Haid lebih dari 14hari pertama kali terjadi semenjak menggunakan pil KB

  • Oleh : Osin Mantik
  • 4 tahun yang lalu

    Saya mau brtanya, saya seorang wanita yang menikah di usia muda (17tahun) hampir 2bulan yang lalu dikarenakan beberapa faktor pribadi, 2 minggu pertama setelah pernikahan saya dianjurkan untuk menggunakan pil KB untuk mencegah kehamilan,, jalan 2minggu penggunaan pil KB saya mengalami menstruasi dari tanggal 22agustus dan sampai saat ini 6september masih harus menggunakan pembalut karna masih ada darah yang terus keluar, apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus saya lakukan?

  • Oleh : Osin Mantik
  • Keputihan menggumpal

  • Oleh : debbyaprilyulia
  • 6 tahun yang lalu

    selamat siang bu bidan, saya mau menanyakan tentang keputihan yang terkadang menggumpal, saya belum menikah, apakah ini berbahaya? dan bagaimana cara mengatasinya, ditunggu jawabannya ya bu

    Tanya Bidan