×

Ketika Si Kecil Menyukai Lawan Jenisnya

Bagikan Artikel :

Ketika Si Kecil Menyukai Lawan Jenisnya

Seorang ibu harus menjadi teman cerita anaknya. Sehingga anak akan menceritakan apapun yang ia rasakan termasuk perasaan suka dengan lawan jenis. Karena anak akan mencari tahu apapun yang ia rasakan, maka jangan sampai ia salah mencari tau.

Related Posts :

    Lalu apa yang harus seorang ibu lakukan ketika anak bercerita menyukai lawan jenisnya. Padalah usianya masih sangat kecil, bahkan masih duduk dibangu SD. Yuk simak penjelasan berikut!

    1. Tetap Tenang dan Bersikap Netral
      Anak mulai lebih banyak bersosialisasi dengan orang dari berbagai latar belakang ketika sekolah. Ketika di taman kanak-kanak, ada beberapa cerita ketika anak memanggil teman lawan jenisnya sebagai “pacar”. Begitu pun saat anak usia SD mulai terlihat berseri ketika membicarakan tentang teman lawan jenisnya.
      Umumnya, orangtua langsung khawatir ketika mendengar anak usia lima tahun berbicara tentang pacar. Namun, sebenarnya ibu tak perlu khawatir, karena arti “pacar” bagi anak tidak sama dengan persepsi orang dewasa.
      Para ahli sepakat bahwa respon yang tepat ketika menemui situasi seperti ini adalah dengan tetap bersikap netral. Ibu tak perlu mengekspresikan kekhawatiran atau ketakutan dalam bentuk ucapan atau gestur sekalipun. Ibu juga tak perlu mendorong perilaku tersebut.
    2. Jadilah Teman Bicara yang Diandalkan Si Kecil
      Masa pubertas adalah saat ketika lingkungan dan media mulai memengaruhi pikiran dan perilaku anak. Bahkan, ada kalanya anak lebih memercayai informasi dari orang lain dibandingkan dengan informasi yang ibu berikan.
      Di momen ini, ibu perlu berusaha untuk mendapat kepercayaannya. Dengan begitu, ibu bisa menjadi sumber informasi yang paling anak percayai. Ketika anak tahu bahwa ibu bisa diandalkan, anak tak lagi mencari informasi dari luar, misal dari teman sekolah, yang bisa jadi malah memberi informasi yang kurang tepat terkait rasa penasarannya.
    3. Pertimbangkan Perspektif Anak
      Agar ibu bisa menjadi teman curhat andalan Si Kecil, penting untuk selalu mencoba memahami perspektif Si Kecil. Untuk itu, ibu sebaiknya tidak reaktif atau malah memarahi Si Kecil ketika ia bercerita tentang ketertarikannya dengan lawan jenis.
      Ibu perlu menyadari bahwa ada dinamika sosial berbeda yang dialami Si Kecil di sekolah. Pemikirannya pun berbeda dengan ibu dan orang dewasa pada umumnya. Jadi, alih-alih menutup pintu diskusi dengan berkata, “kamu itu masih kecil, sudah ikuti saja!”, ibu perlu tenang agar bisa mendengar dan memahami apa yang Si Kecil alami. Dengan begitu, tak akan ada jarak antara ibu dan Si Kecil. Ibu juga bisa mencegah munculnya perilaku yang kurang baik pada anak.
      Kesiapan mental ibu dalam menghadapi tantangan hubungan dengan anak selama masa prapubertas dan pubertas adalah bekal terpenting, agar hubungan ibu dan Si Kecil tetap harmonis. Hubungan yang sehat tentunya akan menjadi pondasi bagi kesehatan mental Si Kecil.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : October 12, 2021

    Pertanyaan Pengunjung :

    Kehamilan

  • Oleh : Atik Tika
  • 4 tahun yang lalu

    Assalamualaikum, maaf bu dokter saya mewakili teman saya mau bertanya, teman saya kan sudah tidak heid dari semenjak bulan mei 2019 setelah bulan juni akhir ternyata belum haid juga katanya, lalau pas tanggal 25 juni akhir teman saya melakukan test pack dan hasilnya negatif, tapi pas masuk bulan juli awal juga belum haid dan pas tanggal 9 juli di cek lagi hasilnya fositif, di tes lagi tanggal 12 juli juga masih fositif, dan di coba di tes lagi tanggal 23 juli juga masih fositif, tapi yg membuat anehnya kata teman saya dia sama sekalai tidak merasakan mual muntah atau tanda tanda hamil seperti biasanya yaitu perut buncit, sering pipis dll.hanya yg dirasakan yaitu tidak haid seperti biasanya saja. Yg mau di tanyakan jd sebenarnya teman saya itu sedang hamil atau tidak bu dokter, dan solusi nya apa untuk memastikan teman saya hamil atau tidak itu soalnya teman saya tidak mau di cek langsung ke dokter atau bidan dia orangnya penakut dokter. Terima kasih sekian pertanyaan saya mohon di jawab ya bu dokter.

    Tips bagi ibu menyusui yang berpuasa

  • Oleh : ii ihah
  • 6 tahun, 4 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu, saya mau konsultasi nih saat ini anak saya baru saja menginjak usia 6 bulan dan saya sudah berniat mau puasa. Apakah ada dampaknya jika saya puasa sama produksi ASI saya dan apa ada tips bagi ibu menyusui yang berpuasa? mohon penjelasannya trims

    Vagina

  • Oleh : Yuni Atikha
  • 1 tahun, 3 bulan yang lalu

    Kenapa ada daging merah” di dalam vagina ya dok?

  • Oleh : Yuni Atikha
  • Mioma

  • Oleh : Dian Puspita sari
  • 2 tahun yang lalu

    Selamat malam,bu
    Bu,sy dian..sy mau tanya seputar kehamilan yg ada miom nya bu. Usia kandungn sy skrg 22 mgg,tapi ketika kemarin usg ada miom berukuran 13 cm,kira2 upaya apa yang harus sy lakukan y bu?

  • Oleh : Dian Puspita sari
  • Tentang haid

  • Oleh : TASYA Ayah : sabihu ibu: indi heryanti
  • 2 tahun, 9 bulan yang lalu

    Kak saya mau tanya saya kan sudah haid tapi kok keluar seperti putih telur lendir kak tapi tidak bau apa itu haid atau keputihan kak saya takut terjadi apa-apa

  • Oleh : TASYA Ayah : sabihu ibu: indi heryanti
  • Tanya Bidan