Hayoh masih jaman memerahi benda atau anak ketika jatuh? Sudah sakit lihat orang tua marah-marah pula. Hadeh, yuk rubah yuk!
Memang reaksi setiap orang tua berbeda-beda. Ada yang langsung menyalahkan orang lain, atau bahkan benda mati, agar si kecil lekas berhenti menangis, ada yang langsung menggendong si kecil lalu menjauhkannya dari tempat ia terjatuh, dan tidak jarang juga ada yang justru memarahi si kecil karena tidak hati-hati.
Bunda, sikap seperti yang dicontohkan di atas tidak ada yang tepat. Dan bahkan memiliki efek yang sama, yakni menjauhkan anak dari rasa empati. Tidak memberi kesempatan anak menceritakan apa yang dirasakan.
Hal Yang Tepat Dilakukan Orang Tua Saat Si Kecil Terjatuh
Ketika anak terjatuh, anak akan mengalami sedikitnya dua rasa, yaitu sakit dan perih. Jadi saat mengetahui anak terjatuh dan terluka, segera tanyakan bagian tubuh mana yang sakit. Biarkan anak menunjukkannya. Setelah itu, tanyakan, apakah perih?
Hal ini karena penting untuk anak mengetahui ada level sakit yang lebih tinggi, yaitu perih. Ajarkan anak untuk bisa membedakannya dengan cara memberikan pertanyaan seperti ini ketika mereka jatuh.
Setelah itu, beri anak kesempatan untuk memutuskan apa yang mau ia lakukan. Tanyakan apakah anak mau diobati dan dengan cara seperti apa. Tanyakan pula apakah anak masih bisa jalan sendiri atau mau digendong.
Jangan memutuskan sendiri menggendong anak. Untuk anak yang sudah agak besar atau laki-laki, digendong orang tua akan terlihat memalukan, terlebih jika dilakukan di hadapan teman-temannya. Hargai perasaannya, tidak cuma rasa sakitnya, tapi juga rasa malunya.
Manfaat Jika Orang Tua Melakukan Hal Demikian
Dengan konsisten melakukan hal tersebut setiap kali anak terjatuh, kompak juga antara ibu dan ayah, maka anak akan lebih mudah untuk tumbuh menjadi individu yang bisa berempati saat ia dewasa kelak.
Jika Terdapat Luka Cukup Serius
- Jika saat terjatuh, anak tidak sadar dan tidak merespon rangsangan suara atau visual, segera bawa ke dokter.
- Segera bawa ke dokter apabila anak mengalami kejang, sulit bernafas, dan muntah.
- Jika keluar darah atau cairan jernih dari telinga, hidung, dan mulut segera hubungi dokter.
- Saat ada pendarahan, lakukan balut tekan dengan kain bersih untuk menghentikannya. Jika darah tak kunjung berhenti, bawa ke dokter.
- Bila bengkak atau memar, kompres dengan es batu yang dibungkus dengan kain bersih selama kurang lebih 20 menit dan ulang setiap tiga sampai empat jam.
Cara Mencegah Si Kecil Jatuh dari Tempat Tidur
• Jangan meninggalkannya sendirian tanpa pengawasan orang dewasa. Perhatikan benda-benda yang ada di sekitarnya, apakah berbahaya atau tidak.
• Ketika sedang menggendong Si Kecil, perhatikan posisi kaki Anda. Bayi bisa saja terjatuh ketika digendong, misalnya karena orang yang menggendongnya tidak sengaja menginjak mainan dan terpeleset.
• Usahakan untuk menggunakan tempat tidur khusus bayi, jangan tempat tidur dewasa. Selain berisiko membuat bayi terjatuh, tempat tidur dewasa juga bisa membuatnya terperangkap di antara kasur dan dinding atau perabot lainnya.
• Pilihlah kasur yang aman dan nyaman untuk bayi.
• Jangan menaruh mainan di kasur Si Kecil.
Baik saat tidur maupun bermain, bisa saja bayi jatuh dari tempat tidur. Bila hal ini terjadi, Anda jangan buru-buru panik. Tenangkan dulu Si Kecil, lalu rawat lukanya dan pantau kondisinya. Apabila Si Kecil menunjukkan gejala atau keluhan yang perlu diwaspadai, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.