Hallo bunda semua, selamat menunaikan hari Raya idul Adha. Semoga bunda bisa merayakan hari raya Idul Adha ini dengan penuh kebahagiaan. Aamiin. Oh ya bunda di Hari Raya Idul Adha, tentu akan menyembelih hewan kurban baik itu sapi atau domba. Hal ini menjadi salah satu hal yang disukai sebagain besar anak. Nah, beberapa anak juga antusias melihat proses pemotongan hewan kurban meskipun ada juga yang takut.
Ketika anak melihat proses pemotongan hewan kurban pernah ga sih Bunda berfikir bahwa, apakah ada pengaruhnya pada psikolog si Kecil? Apakah akan meninggalkan trauma? Sedangkan pada saat pemotongan hewan kurban si Kecil akan melihat banyak darah dan hewan yang dipotong hingga mati.
Menurut psikolog saat melihat proses pemotongan hewan kurban, anak bisa memenuhi rasa keingintahuan mereka karena suasana yang ramai dan pandangan orang yang tertuju pada titik tertentu.
Beberapa Hal Yang Dirasakan Anak Saat Melihat Pemotongan Hewan Kurban
- anak akan kaget melihat binatang yang kesakitan. Buat mereka kesakitan menimbulkan beberapa respons. Bisa jadi ada anak yang ingin menolong karena merasa binatang perlu ditolong.
- Ada juga anak yang bingung mengapa ada binatang yang kesakitan apalagi sampai berdarah tapi tidak ada orang yang menolong. Jangan salah, Bun, kebingungan juga bisa dialami anak lho karena ada nilai yang kontradiktif.
- Sebagian kecil anak ketakutan, hal ini biasanya terjadi pada anak yang baru pertama melihat dan belum pernah mendapatkan penjelasan dari orangtuanya atau dipersepsikan sebagai sesuatu yang mengerikan. Kemudian, binatang yang kesakitan sebagai sesuatu yang kurang nyaman untuk dilihatnya.
- Anak ada yang tak takut dan bersemangat sekali menyaksikan proses pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Mungkin karena suasana gegap gempita dan ekspresi orang-orang yang mendapatkan daging kurban atau pada panitianya, mereka senang karena akhirnya menjalankan tugasnya. Jadi, di sini anak mempersepsikan emosi positif yang muncul karena reaksi orang sekitarnya juga.
Hal Yang Harus Bunda Lakukan Sebelum Mengajak Si Kecil Melihat Pemotongan Hewan Kurban
- Beri pemahaman mengenai makna hari Idul Adha dan mengapa ada pemotongan hewan kurban
- Beri gambaran aktivitas yang nanti akan disaksikan. Orang tua, kata Lina, bisa memberikan gambar, video animasi, ataupun cerita.
- Setelah anak mendapatkan info tersebut tanyakan padanya apakah dia ingin ikut menyaksikan proses pemotongan hewan kurban. Jika anak takut atau ragu-ragu, baiknya Bunda dan Ayah tak memaksanya ikut ya.
- Jika saat proses pemotongan si Kecil menunjukan rasa tidak nyaman sebaiknya Bunda bantu menutup mata dan memeluknya. Bunda juga bisa memberikan kata-kata positif untuk menenangkannya.
Jika Anak Mengalami Traumatik
- Orang tua diharapkan bisa mengerti kondisi traumatik yang dialami oleh anak. Dengan memarahi dan membentak, ini bukan cara yang baik untuk mengajarkan mereka mengendalikan rasa takutnya.
- Orang tua diharapkan tidak menghakimi ketakutan sang anak. Meski niat Anda baik, yakni untuk mengajarkan nilai agama, pilihlah cara lain yang buat anak jadi tidak ketakutan.
- Beri penjelasan pada anak, bahwa pemotongan kurban ini merupakan salah satu ajaran yang dianut oleh agama Islam, terutama saat merayakan Iduladha.
- Beri tahu bahwa proses ini adalah mulia dan bisa memberikan manfaat bagi yang melakukannya.
- Jangan paksa anak untuk melihat pemotongan kurban untuk kedua kalinya. Jika sekiranya anak sudah lupa dengan kejadian tahun sebelumnya, Anda mungkin bisa mencobanya kembali.
- Minta bantuan tenaga profesional seperti psikolog untuk memberikan treatment traumatic pada anak agar dampaknya tidak berkepanjangan.
- Lakukan kegiatan menyenangkan yang bisa mengalihkan rasa trauma anak. Anda bisa mengajak anak langsung bermain mainan atau makan makanan kesukaannya.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.