Dambaan semua orang tua adalah ketika melihat anak-anak akur bermain, tidak saling mengganggu atau jahil. Biasanya sih yang sering jahil adalah kakak laki-laki. Sementara itu, yang paling rentan menjadi korbannya adalah adik paling kecil, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi omong-omong kenapa yaa si kakak selalu mengganggu adiknya? Apakah karena cemburu?
Penyebab Kakak Sering Mengganggu Adiknya
- Model pengasuhan atau parenting style.
- Struktur keluarga.
- Interaksi sosial sejak dini.
- Sifat atau temperamen anak
- Kecemburuan/merasa tersaingi
- Perasaan kesepian
- Kenakalan yang meningkat, baik pada si pelaku maupun korban
- Masalah kesehatan mental
Faktor terbesar penyebab kakak suka mengganggu adiknya di rumah adalah karena jumlah anak yang banyak. Cemburu yang dirasakan kakak bisa karena bersaing mendapatkan perhatian orang tua hingga perkara pembagian uang jajan, mainan, dan masih banyak lagi.
Beberapa Contoh Cara Kakak Mengganggu Adiknya
- Kekerasan psikologis, seperti mengejek adik dengan sebutan yang menyakitkan.
- Kekerasan fisik, seperti memukul, menendang, atau mendorong.
- Kekerasan emosional, seperti sengaja tidak mengajak adik bermain atau berbohong kepada orang tua saat menjahili adiknya.
Bagaimana Cara Menghentikan Kakak Supaya Tidak Mengganggu Adiknya Lagi?
- Segera menghentikan kekerasan yang terjadi
Kakak dan adik mulai saling memukul dan mengejek? Segera pisahkan mereka. Beritahu keduanya kalau perilaku kasar seperti itu tidak bisa diterima di rumah. Beri tahu mereka bahwa perilaku agresif dan kejam tidak akan ditoleransi.
Kemudian, disiplinkan keduanya sesuai dengan akar masalah mereka. Ajarkan kakak dan adik untuk menghormati satu sama lain meskipun sedang tidak sepakat terhadap suatu hal. Tunjukkan pula contoh relasi yang sehat. - Membuat anak yang mengganggu duluan untuk bertanggung jawab
Apa pun alasannya, beritahu anak-anak bahwa melakukan perundungan kepada saudaranya adalah pilihan mereka sendiri. Pertegas bahwa melakukan hal tersebut dapat menimbulkan rasa sakit hati pada saudara mereka. Lagipula, bukankah mereka sendiri juga tidak mau mendapatkan perlakuan serupa?
Bagaimana agar anak tidak mengulangi perbuatan tidak terpuji? Anda perlu memberikan konsekuensi yang sesuai, apakah ia harus dihukum dan meminta maaf kepada saudaranya di depan Mums atau untuk sementara waktu kehilangan haknya, seperti pemotongan jam bermain atau waktu tidur lebih cepat?
Pastikan hukuman sesuai dengan tingkat keparahan perundungan. Namun, lebih baik lagi kalau hukuman tersebut dapat menyadarkan kakak agar tidak lagi mengganggu adiknya. Tidak hanya itu, adik juga harus diajarkan untuk menghormati kakaknya. - Mencegah kecemburuan antar saudara kandung
Cemburu memang wajar, tetapi jangan sampai diperparah dengan perlakuan Anda yang tidak adil. Hindari memberikan label kepada anak, seperti si Pintar dan si Pemalas. Apalagi bila perkara fisik ikut dibanding-bandingkan, seperti terang-terangan menyebut adik lebih cantik dari kakak.
Meskipun kakak dan adik punya kualitas berbeda sebagai seorang anak, yakinkan bahwa mereka sama-sama unik dan berharga. Bila kebutuhan kakak maupun adik dipenuhi, maka tidak ada lagi rasa cemburu hingga timbul keinginan untuk saling mengganggu. - Memberi contoh agar anak saling menghormati
Anak adalah peniru sempurna orang tua. Anda bisa memberi contoh baik dengan saling menghormati. Bila hubungan orang tua harmonis, anak akan mengikutinya. Ajaklah anak untuk menjadi teman baik bagi saudaranya sendiri dulu. Anda juga bisa memberikan contoh lewat cara yang lain, misalnya membacakan buku cerita yang sarat akan nilai filosofis keluarga. - Mengajarkan empati
Berkaitan dengan poin sebelumnya, ajarkan anak berempati untuk mencegah perundungan berlanjut. Anak yang menyadari bahwa perundungan hanya akan menyakiti sesama berarti sudah memiliki kepekaan sosial yang baik. Bahkan, empati dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak. - Mengajarkan cara mengatasi konflik dan menyelesaikan masalah
Anak-anak tidak secara otomatis tahu cara mengatasi konflik dan menyelesaikan masalah. Daripada jadi ribut, lebih baik ajak anak-anak untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah mereka. - Berusaha mencegah perundungan
Lalu, bagaimana cara mencegah kakak agar tidak mengganggu adiknya lagi? Awasi interaksi mereka untuk sementara waktu. Bila si Kakak mulai mengganggu adiknya lagi, meskipun dengan alasan iseng, perhatikan reaksi adik. Bila adik sudah tampak biasa saja atau membalas dengan lebih cerdas, berarti adik sudah bisa membela diri sendiri. Jangan lupa, selalu ingatkan anak-anak bahwa saling menyayangi itu jauh lebih baik.
Tidak perlu merasa Anda adalah orang tua yang buruk bila kakak suka mengganggu adiknya. Ini hanya cara mereka untuk berinteraksi dan saling menyesuaikan diri. Yang penting, tetap awasi interaksi mereka sekaligus selalu mengingatkan anak-anak untuk saling menyayangi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.