Menyenangkan hati orang lain bukanlah suatu kesalahan. Namun jika terlalu focus untuk membahagiakan banyak orang dan mengabaikan kebutuhan sendiri itu yang keliru. Bukannya sangat melelahkan jika demikian?
Berani menolak dan bilang βTIDAKβ adalah salah satu langkah besar untuk berhenti menjadi people pleaser. Namun sayangnya tidak semudah itu berhenti menjadi people pleaser. Karena perasaan cemas, tak layak, khawatir selalu menghantui.
Menjadi seorang people pleaser dengan sukarela wajib kita telusuri dari mana asalnya. Karena, perasaan ini akan berujung pada bagaimana kita memperlakukan orang lain dan dimana kita menempatkan diri dalam lingkungan masyarakat. Yuk simak di bawah ini!
Penyebab People Pleaser
- Sering dibanding-bandingkan oleh orang tua
Jika sejak kecil kita sudah sering dibanding-bandingkan, baik itu dari segi sikap, prestasi, kemampuan, keahlian, dan lain sebagainya, tentu akan ada sisi diri kita yang ingin dianggap lebih. Demi membuktikan hal itu, kemudian kita jadi terbiasa memenuhi ekspektasi orang lain terhadap diri kita. Biasanya yang paling sering membanding-bandingkan adalah orangtua. Karena orangtua memiliki ekspetasi yang lebih dari setiap anaknya.
Akhirnya, kita jadi lupa pada apa yang sebenarnya kita sendiri inginkan. Sehingga lambat laun kita pun melupakan diri sendiri dan mengutamakan orang lain. - Masa kecil harus menjadi anak penurut
Di masa kanak-kanak, anda merasa tidak aman saat menunjukkan ketidaksetujuan. Anda merasa bahwa anda tidak berhak memiliki sudut pandang sendiri. - Orang tua tidak memperhatikan perasaan anda
Orang tua tidak memvalidasi perasaan dan kebutuhan Anda. Hal ini membuat Anda merasa bahwa perasaan ataupun kebutuhan Anda adalah tidak penting. - Kekurangan curahan kasih sayang
Gak jauh berbeda kasusnya dengan mereka yang sering dibandingkan, kekurangan kasih sayang juga membuat kita ingin melakukan segala hal yang bisa mendatangkan kasih sayang dari orang terdekat. Salah satunya adalah dengan kita memilih untuk menjadi people pleaser bagi mereka yang kita sayangi. Apa pun rela kita lakukan agar mereka memberikan curahan perhatian dan cinta yang kita inginkan. - Memiliki perasaan takut ditinggalkan
Trauma akan perasaan kehilangan dan ditinggalkan sendirian juga membuat seseorang menjadi people pleaser secara sukarela. Seolah dia rela melakukan apa pun yang diminta orang lain agar gak lagi merasa sendirian. Dia mengira satu-satunya jalan agar disukai semua orang adalah dengan menjadi people pleaser sepanjang hidupnya. - Pernah dikucilkan dan direndahkan
Seseorang yang pernah dikucilkan juga otomatis menjadi people pleaser karena dibentuk oleh pemikirannya sendiri. Sedari dulu, dia merasa dirinya memang lebih rendah dibanding orang lain dan memang sudah seharusnya dia membahagiakan orang di sekitarnya dan memenuhi ekspektasi mereka. Waduh, buat kalian yang punya pemikiran seperti ini, segera dibenahi ya. - Kurang memiliki kepercayaan diri
Kekurangan kepercayaan diri nyatanya gak hanya membuat kita enggan mengejar mimpi yang dimiliki, tapi juga menjadikan kita seorang people pleaser. Kita gak bisa dengan percaya diri menolak permintaan orang lain karena takut dipandang negatif. Kita terus menerus menginginkan persetujuan dari orang lain karena gak percaya pada penilaian diri sendiri.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.