Usia balita memang sedang ingin mengeksplor banyak hal. Rasa ingin tahunya begitu besar. Setiap benda yang mencolok selalu ingin ia sentuh dan mainkan. Termasuk listrik yang mudah dijangkau oleh nya. Bukan tidak mungkin dia penasaran dengan soket listrik. Dia juga bisa saja tidak sengaja memasukkan mainan elektroniknya ke dalam bak mandi untuk diajak mandi bersama.Listrik yang dimainkan anak memang akan memibu sengatan listrik. Sengatan listrik merupakan salah satu kegawatan yang kerap dijumpai di UGD.
Jika si Kecil ke setrum Bunda tentu akan panic. Saat menyentuh arus listrik, tubuh Si Kecil akan menjadi media untuk arus tersebut mengalir. Dampak dari tersetrum bergantung pada kekuatan, jenis arus, dan berapa lama Si Kecil memegangnya.
Meskipun kadang sengatan listrik hanya terasa sebentar saja, tapi jangan dianggap remeh ya. Sengatan listrik ternyata bisa menyebabkan luka bakar atau cedera serius. Sengatan listrik bisa sangat kecil dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang. Tapi arus listrik yang cukup kuat bisa masuk ke tubuh bayi dan merusak jaringan tubuhnya.
Bila Si Kecil tersengat listrik, ia mungkin mengalami luka bakar, kebas, kontraksi otot, nyeri, lemah, sakit kepala, atau masalah pendengaran. Sengatan listrik yang cukup besar bisa membuat Si Kecil tidak sadarkan diri, berhenti bernafas, atau menyebabkan seizure, kerusakan pada otak, jantung atau organ lain, bahkan kematian.
Cara untuk menghindarinya tentu saja Bunda perlu memasak penutup pada seluruh soket listrik yang ada di rumah. Bunda juga perlu menaruh mainan elektronik Si Kecil di tempat yang sulit dijangkau. Namun, jika sudah terlanjur terjadi, Bunda sebaiknya memahami cara pertolongan pertama pada tersetrum. Jangan biarkan kepanikan Bunda membuat Bunda malah tidak bisa memberikan pertolongan pertama yang bisa menyebabkan cidera pada Si Kecil.
Berikan Pertolongan Pertama Pada Si Kecil Yang Tersengat Listrik
- Segera matikan sumber listrik, misalnya dengan mencabut kabel atau mencabut sekring. Pastikan Anda menggunakan pelindung dan dalam keadaan aman atau bukan penghantar listrik yang baik (isolator).
- Amankan anak. Hindari menyentuh anak secara langsung dengan tangan kosong, sebab bila anak masih bersentuhan dengan benda penghantar listrik tersebut, Anda bisa ikut tersengat. Gunakan benda isolator, seperti selimut, gagang sapu, atau kain.
- Periksa napasnya, setelah anak dipastikan sudah aman. Jika ia tidak bernapas, segera lakukan CPR.
- Hubungi rumah sakit. Sambil menunggu bantuan datang dari rumah sakit, tetap berikan CPR hingga anak tersadar.
- Cek kulitnya! Apakah terdapat luka bakar? Segera informasikan kepada pihak RS, bila Anda menemukan terjadinya perubahan warna pada kulit.
Resiko Yang Mungkin Terjadi Pada Anak Yang Tersengat Listrik
- Gangguan irama jantung
- Gangguan pernapasan
- Luka bakar
- Kejang dan gangguan saraf lainnya
- Cedera akibat gerakan spontan
- Masalah pada tumbuh kembang anak
- IQ yang menurun
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.