Tentu sebagai orang tua akan khawatir ketika melihat anaknya suka nyuruh-nyuruh kepada temannya,saudaranya, orangtua atau bahkan orang lain. Bertingkah layaknya seperti bos atau suka memerintah yang dilakukannya ini tidak bisa ditoleransi.
Beberapa anak memang ada yang terlahir dengan memiliki kepribadian yang kuat, bukan karena didikan orangtua tapi memang dasar dari anak tersebut. Perilaku yang suka memerintah bisa jadi merupakan refleksi dari kepribadian yang kuat tersebut.
Jika sifat yang suka memerintah sudah ada sejak kecil, maka akan terbawa terus hingga sang anak memasuki usia sekolah. Ketika bersekolah anak berusaha untuk mencari teman, namun jika sifat tersebut tidak berubah maka anak akan mengalami kesusahan untuk bisa mendapatkan teman. Dan hal ini bisa memicu anak melakukan kekerasan agar bisa mendapat perhatian atau bisa diterima.
Penyebab Anak Sering Nyuruh-nyuruh
- Factor lingkungan
faktor yang berperan untuk membentuk balita menjadi bossy adalah lingkungan sekitarnya, terutama orang-orang yang sering bertindak seperti bos terhadap orang lain misalnya sang ibu yang suka memerintah asisten rumah tangga atau sang ayah yang kerap menyuruh supirnya. Perilaku ini mungkin tidak disadari oleh orang tua. Akan tetapi jika dibiarkan, Si Kecil akan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang memang boleh dilakukan.
Pada dasarnya, perilaku bossy itu wajar dilakukan sesekali dan memang murni atas proses peniruan yang mereka lakukan. Namun tindakan ini dapat menjadi masalah jika kebiasaan ‘main perintah’ terus-menerus dilakukan terhadap teman sebaya, adik, nenek, kakek, atau siapa pun. Jika perintahnya tidak dikerjakan, ia akan marah atau ngambek.
Perilaku bossy juga bisa menjadi masalah seiring dengan perkembangan usia anak. Semakin bertambah usianya, ia akan masuk dalam lingkungan pergaulan sosial yang lebih luas. Jika teman-temannya tidak mau menuruti apa yang diminta Si Kecil, bukan tidak mungkin ia akan dijauhi. Sebab pada dasarnya, anak-anak memang tidak suka dan belum bisa diatur. Jadi ketika anak mendapat teman yang membuat mereka merasa tidak nyaman, maka kemungkinan besar teman tersebut akan dijauhi. - Orang Tua Perlu Evaluasi
Sikap bossy yang akhirnya menjadi masalah sebaiknya memang perlu mendapat perhatian orang tua. Cara yang paling efektif untuk mengatasinya adalah dengan melakukan evaluasi dan tidak menganggap tindakan bossy itu sebagai sesuatu yang lucu sehingga dibiarkan berlarut-larut. orangtua juga sebaiknya mengevaluasi diri sendiri, yaitu dengan melihat bagaimana Anda bersikap kepada orang-orang yang berada di lingkungan Anda.
Tentunya, Anda harus menyadari bahwa apa pun yang Anda lakukan akan dicontoh oleh Si Kecil. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam bertingkah laku. Ketika berbicara dengan orang-orang di rumah, Anda sebaiknya menggunakan bahasa yang santun dan tidak menggunakan kata perintah. Anda juga harus memberitahu Si Kecil bahwa apa yang ia lakukan itu bisa berdampak buruk.
Ajarkan Si Kecil untuk mengganti kalimat perintah dengan kata “Tolong” dan dengan intonasi yang lebih lembut. Memang tidak berarti dengan sekali pemberitahuan Si Kecil akan langsung mengubah sikap bossy-nya. Anda harus sabar dan meningatkan hal ini berulang-ulang sehingga perlahan anak akan paham.
Cara Mengatasi Anak Yang Suku Nyuruh-nyuruh
- Jika anak berperilaku suka memerintah terhadap orangtua, teman atau orang yang lebih tua, jangan memberikan reaksi apapun baik tertawa ataupun memarahinya. Tetaplah tenang dan katakan padanya untuk mengulangi permintaannya dengan cara yang lebih sopan.
- Jangan melakukan apapun untuknya jika anak meminta sesuatu. Ini penting agar anak mengerti bahwa dirinya bukanlah bos yang bisa memerintah orang sesuka hatinya, terutama kepada orangtua.
- Mengawasi kegiatan sosialnya dengan bergabung bersama teman-teman dan orangtua lainnya.
- Jika anak mau berbagi mainan dengan temannya secara sopan, berilah pujian atas perilaku baiknya tersebut.
- Jika anak menunjukkan sikap suka memerintah di depan teman-temannya, maka beritahu dengan cara membisikkannya bukan memarahinya.
- Jika anak tetap pada sikapnya setelah diperingati, jauhkan dia dari teman-temannya dan katakan bahwa orangtua akan membawanya pulang jika anak tidak berperilaku baik.
- Mengajaknya permainan yang tidak kompetitif di rumah dan ajaklah anak untuk masuk pada salah satu tim olahraga.
- Jika anak ditinggalkan oleh teman-temannya, jangan terlalu bersimpati. Sebaliknya cobalah untuk membantunya mengatasi kelakuan tersebut.
- Cobalah untuk membuat anak terbuka terhadap orangtuanya, sehingga orangtua bisa mengetahui apa yang menjadi pemicu perilaku anak yang suka memerintah tersebut.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.