Kasih ibu sepanjang masa, itulah priabahasa yang sering kita temukan. Karena memang cinta dan kasih sayang ibu selalu mengalir untuk anaknya dan tak habis-habis. Meski seorang anak sudah meninggalpun, ibu akan selalu mendoakan anaknya sebagai bentuk kasih sayang.
Seiring berjalannya teknologi, kini sudah viral mengenai orang yang sudah meninggal tapi bisa dipertemukan kembali. Sehingga ada seorang ibu mencoba ‘bersatu kembali’ dengan sang putri yang sudah meninggal menggunakan teknologi Virutal Reality (VR).
Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam sebuah peradaban. Seorang ibu yang melahirkan putra putri penerus peradaban akan selalu dikenang oleh anak-anaknya.
Kecintaan seorang ibu juga jangan diragukan lagi, ada pribahasa yang mengatakan ‘kasih ibu sepanjang masa’ hal ini bisa terbukti dengan berbagai kejadian dari seluruh dunia yang menunjukkan bahwa seorang ibu akan selalu menyanyangi anaknya walau dalam keadaan apapun.
Pada hari Kamis, 13 Februari 2020 kejadian yang mengarukan terjadi di Korea Selatan, di mana seorang ibu menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya yang sudah meninggal.
Berawal dari sebuah game ke pelatihan militer, virtual reality kini telah digunakan dalam berbagai cara yang inovatif dalam beberapa tahun terakhir.
Cara Kerja Virtual Reality Dalam Menyatukan Orang Yang Sudah Meninggal
Tim Munhwa Broadcasting Corporation menciptakan sosok anak yang sudah menigngal di VR dengan menyewa artis cilik untuk menangkap gerak.
Selama delapan bulan tim produksi tersebut berhasil menciptakan sosok tersebut serta taman virtual yang diciptakan secara virtual.
Tim produksi menggunakan foto-foto anak tersebut untuk menciptakan kembali dan menciptakann sosok sebagai avatar virtual dan menggunakan potongan-potongan suara anaknya untuk membuatnya lebih realistis.
Video berdurasi kurang lebih 10 menit ini memperlihatkan bagaimana harunya seorang ibu yang berhasil bertemu anaknya yang telah tiada melalui Virtual Reality.
Tanggapan Psikolog Terhadap Teknologi Ini
Tidak semua orang menganggap teknologi VR yang digunakan oleh acara televisi Korea ini memiliki dampak positif. Beberapa ahli psikologi mengatakan, hal ini dapat berpotensi membuat seseorang kecanduan, sehingga orang tersebut tidak mampu melepaskan yang telah pergi dan menghambat proses pemulihan diri dari berduka.
Beberapa ahli yang lain berpendapat diperlukan etika dan moral di balik seluruh situasi yang ditayangkan di televisi. Semua orang yang terlibat di acara ini harus sadar bahwa kondisi mereka disiarkan dan dilihat banyak orang meski masalahnya tetap situasional.
Melalui dailymail, Dr. Blay Whitby, filsuf dan teknologi etika di University of Sussex mengatakan acara televisi mengangkat beberapa konten mengkhawatirkan terutama masalah etika.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.