×

Tips Agar Anak Tidak Terbiasa Foya-foya Sejak Kecil

Bagikan Artikel :

Tips Agar Anak Tidak Terbiasa Foya-foya Sejak Kecil

Kita tahu bahwa sumber kebahagiaan bukan hanya berbentuk materi. Keluarga, pasangan, anak, kesehatan, keselamatan, kerabat yang baik adalah kebahagiaan. Hal ini juga perlu diajarkan pada anak-anak, bahwa konsep bahagia bukan hanya karena memiliki uang.

Kebanyakan orang tua memanjakan anaknya karena saat kecil ia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebaiknya orang tua jangan memanjakan anak disebabkan dahulu kita hidup susah. Tapi ajarkan cara kita berjuang memperbaiki kondisi sulit tersebut.

Cara Mengajarkan Anak Tidak Hidup Foya-foya Sejak Kecil

  1. Ajari anak tanggung jawab dalam mengelola uang
    Ajarkan anak membuat perencanaan, membedakan antara needs, wants, dan wish. Cukup wajar jika anak menyimpan berbagai keinginan konsumtif. Namun sudah menjadi sebuah kewajiban orang tua untuk menerapkan cara mendidik anak usia dini supaya dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
    Orang tua perlu menegaskan bahwa kebutuhan merupakan hal yang esensial dan berkontribusi pada masa depan yang lebih baik, misalnya seperti pendidikan berkualitas dan makanan bernutrisi. Sementara keinginan sifatnya hanyalah suplementatif dan tidak mendesak.
  2. Ajari Anak Menunda Pembelian
    Dengan langkah awal tadi, orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk tidak membelanjakan uangnya secara impulsif atau tanpa terencana. Sering kali anak-anak memiliki keinginan membeli tiba-tiba misalnya saat sedang jalan-jalan di pusat perbelanjaan.
    Sampaikan pada anak untuk menunda pembelian tersebut hingga minggu depan. Bisa jadi di minggu depan anak sudah tidak menginginkan lagi benda tersebut.
  3. Sediakan Tempat untuk Menabung
    Ketika anak mulai memiliki keinginan untuk menabung, orang tua perlu tanggap. Jika anak masih relatif kecil, berikan hadiah berupa celengan. Namun untuk anak yang sudah mulai beranjak remaja, Parent Pinters boleh membukakan rekening bank sendiri. Namun, menabung saja mungkin tidak terlalu menarik bagi anak. Ajak anak untuk menentukan target tabungan, misalnya untuk membeli set alat gambar favoritnya. Dengan ini anak juga menjadi lebih menghargai arti dari menabung itu sendiri.
  4. Bantu Anak Melacak Pengeluaran
    Parent Pinters bisa saja memberikan uang saku harian, mingguan, ataupun bulanan ke anak. Namun, anak perlu bertanggungjawab juga dengan uang tersebut. Ajari bagaimana cara menyusun daftar pengeluaran.
    Dengan ini, anak belajar lebih berhati-hati dalam memperlakukan uangnya. Jika anak ingin menabung lebih banyak, tentu ia akan mulai mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
  5. Beri Contoh yang Baik
    Hasil survei dari T.Rowe Price menunjukkan bahwa 10% orang tua mengatakan tidak memiliki dana pensiun, tabungan pendidikan, dan simpanan darurat. Jika Parent Pinters ingin anak hidup hemat, maka mulailah menjadi contoh yang baik.
    Siapkan dana untuk kuliah anak dari jauh-jauh hari mengingat biaya pendidikan terus naik karena faktor inflasi.
  6. Uang Saku sebagai Bentuk Apresiasi
    Supaya tidak boros, anak perlu tahu bahwa uang tidak datang dengan cuma-cuma. Jadikan pemberian uang saku layaknya apresiasi, misalnya karena anak sudah merapikan kamarnya sendiri atau ikut membantu pekerjaan di rumah.
  7. Ajari Anak Merasa Cukup
    Mendidik anak di era digital sangat tidak mudah. Terlebih jika anak sudah mulai aktif di sosial media, tidak jarang mereka membandingkan diri dengan teman sebayanya. Sangat mungkin anak merasa iri dengan teman yang terlihat memiliki gadget baru, menikmati kuliner kekinian, dst.
    Supaya bisa berhemat, cara mendidik anak remaja yaitu dengan menekankan pentingnya bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Misalnya gadget lama yang masih berfungsi dengan baik, ataupun masakan rumahan yang tidak kalah lezat dan juga sehat.
  8. Tekankan Pentingnya Berbagi dan Memberi
    Rajin menabung dan hidup hemat tidak lantas menjadikan seseorang kikir. Ajari anak untuk menumbuhkan sifat kedermawanan juga. Misalnya dengan menyisihkan sedikit uang saku untuk berdonasi ke anak-anak yatim piatu.
    Dengan cara ini, anak juga belajar menggunakan uang untuk tujuan yang mulia dan berdampak positif bagi kehidupan orang lain.
  9. Ajak Anak Berdiskusi tentang Biaya Pendidikan
    Ketika merencanakan kelanjutan pendidikan, penting bagi orang tua untuk mendiskusikan biayanya dengan anak. Bisa jadi anak juga memiliki impian untuk mengikuti kursus di bidang yang ia minati, ataupun mengambil kuliah di kota lain yang tentu membutuhkan biaya ekstra.
    Bicarakan segala kemungkinan ini dengan terbuka dan sampaikan juga kemampuan finansial Parent Pinters saat ini.
    Melalui cara mendidik anak menginjak dewasa ini, anak juga mendapat gambaran bahwa orang tua bekerja keras untuk bisa menjangkau biaya pendidikan tersebut. Anak yang memiliki pemikiran dewasa pasti akan memahami ini dan mulai menumbuhkan tanggungjawab untuk mulai berhemat.
    Tentu sangat membahagiakan melihat anak tumbuh besar dengan literasi finansial di atas rata-rata. Dengan cara mendidik yang tepat, maka sangat mungkin anak memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik, kini dan nanti.

About : Citra Dewi Amd. Keb

Citra Dewi Amd. Keb

Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : November 2, 2021

    Pertanyaan Pengunjung :

    bayi usia 2 bulan sudah 4 hari tidak mau pup

  • Oleh : samanthau51
  • 6 tahun, 3 bulan yang lalu

    bu bidan tolong saya, bagaimana caranya agar bayi saya mau pup? Sudah 4 hari ini dia tidak pup, apa yang salah? bagaimana baiknya?

    siklus haid

  • Oleh : liya
  • 5 tahun, 3 bulan yang lalu

    bu bidan, yang ingin aku tanyakan adalah ketika pms sudah datang namun haid tidak kunjung tiba, apakah itu tidak apa2 ? semenjak menikah, siklus haid saya jadi kacau padahal sebelum menikah siklus haid saya 30 hari

    telat haid

  • Oleh : dini nurhasanah
  • 2 tahun, 1 bulan yang lalu

    halo dok, saya 14 th, dan saya sekarang baru pertama kali telat haid,sudah 10 hari telat haid dan kebetulan dua bulan kemarin saya vaksin, nah setelah vaksin perut saya sering ada bunyi, dan denyutan gitu, dan sampai sekarang masih saya rasakan, dan sekarang perut saya keras seperti kembung, saya tidak tahu dari kapan perut saya keras, tapi saya baru menyadarinya kemarin kemarin, itu knpa ya?

  • Oleh : dini nurhasanah
  • Perbedaan darah haid sama keguguran

  • Oleh : Altapi Altapi
  • 3 tahun, 3 bulan yang lalu

    Dok kenapa suka kram perut sma kram pinggang mual² pusing lelah ngantuk kenapa klo misalkan hamil kan dok saya kan sudah haid tapi darah nya ngegumpal seperti orang keguguran kenapa itu dok

  • Oleh : Altapi Altapi
  • Keguguran

  • Oleh : Dewi
  • 5 tahun, 3 bulan yang lalu

    Pagi Dok. Kemarin saya kan keguguran, namun sampai saat ini saya belum memeriksakan nya dikarenakan banyak halangan, dan rencananya besok saya baru akan periksa. Dari kemarin sampai sekarang saya pendarahan terus, dan bahkan terasa ada seperti benjolan dibagian miss V ini yang memang sedikit mengganggu aktivitas saya. Sebenarnya, saya ingin sekali menarik daging yang keluar dari bagian miss V saya, namun saya merasakan takut ada hal yang bisa membahayakan kesehatan saya. Saya mau bertanya, bagai mana solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini?

    Tanya Bidan