×

Pemberian Analgesia Farmakologis untuk Pereda Nyeri Bersalin

Bagikan Artikel :


Sebagian besar persalinan selalu disertai rasa nyeri sedangkan rasa nyeri pada persalinan merupakan hal yang lazim terjadi, nyeri selama persalinan merupakan proses fisiologis dan psikologis.

Berdasarkan hal tersebut maka mulai dikembangkan salah satu prinsip dasar obstetri modern yaitu mengurangi nyeri selama persalinan dengan menggunakan analgesia yang adekuat. Menekan rasa nyeri selama proses persalinan merupakan aspek yang esensial dalam perawatan obstetrik.

Saat ini, tidak tersedia metode standar yang dapat mengontrol rasa nyeri tanpa menimbulkan efek samping terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Secara umum terdapat dua metode analgesia dalam persalinan yaitu farmakologis dan non farmakologis. Adapun metode analgesia farmakologis diantaranya meliputi: Intrathecal Labor Analgesia (ILA), epidural analgesia, Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), block paracervical, block sarafpudendal, dan lain sebagainya. Sedangkan metode analgesia non farmakologis meliput: pemijatan atau Massage, hipnosis atau hypnobirthing, relaksasi, perubahan posisi melahirkan, terapi bola-bola persalinan.

Jenis-jenis Analgesia Farmakologis

Metode-metode terdahulu yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat persalinan, antara lain :

1. Pethidine

Satu metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan dengan menyuntikan pethidine di paha atau pantat. Obat ini akan bereaksi dalam waktu 20 menit. Masa kerjanya bisa mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam keadaan sadar), dan kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek pethidine, yang merupakan turunan morfin, ini tidak hanya dirasakan oleh ibutetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena itu, cara ini sudah jarang digunakan.

2. Entonox

Entonox merupakan metode pengurangan rasa sakit lewat inhalasi atau penghirupan, menggunakan campuran oksigen dan oksida nitrogen. Saat kontraksi dating, ibu dapat menghirup obat ini dengan menggunakan masker. Etonox bekerja langsung pada ptak ibu, dengan mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Obat bius hirup ini memberikan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan serta tidak berdampak apa pun pada janin.

3. Tens

Tens adalah singkatan dari Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation. Salah satu metode pengurang rasa sakit bersalin dengan mesin yang sebagai sensor elektronik. Metode ini mudah digunakan dan tidak berbahaya untuk ibu karena tidak berupa obat. Punggung ibu akan ditempeli beberapa alat seperti elektroda, yang dapat mengirimkan arus listrik melalui saraf dipunggung ke rahim. Arus listrik ini akan menghambat jalur saraf yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Selain itu, terdapat juga semacam alat pengontrol yang digunakan untuk mengatur kuantitas arus listrik yang disalurkan melalui punggung. Penggunaan TENS juga dapat memicu produksi hormon endorfin sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh. Metode ini cukup merepotkan bagi ibu sehingga dirasa kurang nyaman.

4. ILA

ILA merupakan singkatan dari Intrathecal Labor Analgesia. Ini adalah metode pengurangan rasa sakit dengan system injeksi atau suntikan yang diberikan melalui sumsum tulang belakang ibu. Obat ini tidak berbahaya bagi janin karena bekerja hanya pada satu saraf dan tidak masuk ke pembuluh darah. Biasanya, metode ILA diberikan saat pembukaan belum terlalu besar atau ketika pembukaan baru mencapai 3–4 cm. Ibu akan tetap sadar kendati berada dibawah pengaruh bius ILA. Setelah obat ini diberikan kepada ibu, otot-otot kaki ibu akan merasa kesemutan, lalu lemas. Kontraksi rahim juga dapat melambat akibat suntikan ini, tetapi kelahiran tetap berjalan normal.

5. Patient controlled epidural analgesia (PCEA)

PCEA mempunyai keuntungan lain dibanding bolus intermiten dan teknik infus kontinyu : analgesia yang diberikan sama dengan yang diberikan oleh bolus intertmiten dan infus kontinyu tetapi kepuasan maternal lebih besar dengan PCEA. Teknik PCEA sangat bervariasi. Ada yang menggunakan infus basal (anestetik lokal+opioid) yang memberikan analgesia pada sebagian besar parturian dan dosis bolus baru akan dilakukan parturian bila nyeri timbul dan sesuai kebutuhan. Teknik epidural kontinyu ini membutuhkan pemantauan ketat. Parturian harus dinilai setiap 1-2 jam , yaitu tekanan darah ibu, denyut jantung janin, kualitas analgesia, level sensoris, intensitas blok motoris, dan kemajuan
persalinan.

Indikasi Dilakukan Pemberian Analgesia Farmakologis

Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu bersalin mencari beberapa alternatif untuk mengatasi nyeri, diantaranya menggunakan operasi caesar dan obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedatif. Sedangkan obat-obat tersebut dapat memberikan efek samping meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernafasan neonatus (bayi baru lahir), penurunan frekuensi denyut jantung dan peningkatan suhu tubuh ibu serta dapat menyebabkan perubahan pada janin.

Efek Samping

a) Penurunan tekanan darah

b) Penurunan denyut jantung bayi

Related Posts :

    c) Jika susunan saraf tidak sengaja tertusuk anda dapat merasakan sakit kepada dan berlanjut sampai beberapa hari, meskipun sakit kepala tersebut dapat hilang sendiri.

    d) Andadapat saja tidak merasakan dorongan bayi dan anda tidak tahu kapan harus mengejan, jika ini terjadi anestesi anda akan melakukan penyesuaian dosis obat bius

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : July 20, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    Alasan kenapa ibu bisa meninggal saat melahirkan

  • Oleh : Ai Ni
  • 8 tahun, 3 bulan yang lalu

    Sore bu, saya mau nanya nih.
    Saat ini saya mengandung usia kehamilan 8 bulan, menjelang melahirkan saya menjadi banyak ketakutan sekali. Takut terjadi apa-apa saat persalinan yang nantinya bisa meibuhayakan saya maupun bayi saya. Apalagi setelah saya meibuca beberapa artikel yang menyebutkan bahwa angka kematian ibu saat melahirkan lumayan tinggi. Nah yang mau saya tanyakan ialah, sebenarnya apa sih penyebabnya kematian ibu melahirkan tersebut? Mohon infonya ya. Terimakasih

  • Oleh : Ai Ni
  • Sesak napas dan cepat lelah saat hamil

  • Oleh : okmbella957
  • 7 tahun, 9 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan, saya mau bertanya saat ini saya sedang hamil 17 minggu. Akhir-akhir saya sering sekali merasa sesak napas dan cepat lelah. Bagaimana cara mengatasinya dan apakah hal tersebut wajar saat hamil?

    resiko petting

  • Oleh : Asep Lambo
  • 2 tahun, 5 bulan yang lalu

    Izin bertanya,
    Tanggal 14 adalah awal pertama saya menstruasi dan berhenti di tanggal 19

    Di tanggal 22 saya melakukan petting dengan pasangan saya(dengan pakaian lengkap CD dan celana),apakah beresiko hamil?

    Terus di tanggal 28 ini saya mengalami pengeluaran cairan,ciri cairannya bening, apakah ini pertanda hamil?atau pertanda saya sedang masa subur saya?
    Terimakasih:)

  • Oleh : Asep Lambo
  • mens

  • Oleh : naura nazifah
  • 2 tahun, 4 bulan yang lalu

    bubid kenapa haid saya ga lancar sebulan setelah lepas kb suntik,udh hampir 2minggu saya haid awal haid darah coklat skrg merah segar gimana cara mengatasinya?saya ingin segera promil

  • Oleh : naura nazifah
  • Telat Haid Dan Hanya Bercak Merah Ketika Haid Datang

  • Oleh : Yuli Ani
  • 8 tahun, 6 bulan yang lalu

    Selamat siang bu bidan,

    Saya seorang wanita berusia 22 tahun dan sudah menikah, akhir-akhir ini saya merasakan tidak enak badan seperti masuk angin, makan saya tidak selera, dan badan juga tidak enak rasanya. Masa haid saya juga terlambat 1 minggu lebih dan begitu dapat, sedikit sekali, seperti bercak berwarna merah kehitaman. Apakah kondisi itu dikarenakan saya sedang banyak pikiran dan stress? Atau ada gangguan penyakit lainnya? Sebelumnya, saya tunggu jawabannya ya bu.

    Tanya Bidan