Tanya Bidan – WHO Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa kematian ibu didefinisikan sebagai salah satu kematian yang terjadi pada saat kehamilan atau dalam kurun waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, terkecuali kecelakaan. Dan di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih tergolong tinggi.
Mungkin sebelumnya kita pernah mendengar ada kalimat bahwa wanita sedang mempertaruhkan nyawanya ketika ia sedang hamil dan melahirkan. Dan hal ini memang benar adanya karena jika kehamilan tidak sehat atau mengalami proses persalinan yang tidak berjalan dengan lancar, dan nyawa yang menjadi taruhannya. Maka dari itu penting bagi calon ibu berencana atau yang kini sedang hamil mengetahui akan penyebab kematian ibu supaya bisa lebih mengantisifasi faktor faktor yang bisa merenggut nyawa ibu hamil.
Penyebab Kematian Ibu Terkait Kehamilan Dan Melahirkan
1. Mengalami pendarahaan post partum secara berlebihan (PPH)
Ini merupakan penyebab kematian ibu yang umum berhubungan dengan melahirkan dinegara maju. Dan kondisi ini terjadi pada saat seseorang mengalami pendarahaan parah usai melahirkan atau lebih dari 500 ml usai melahirkan secara normal atau lebih dari 1000 ml usai operasi caesar.
Pendarahan ini biasanya akan terjadi dalam waktu sehari atau bisa juga hitungan minggu pasca persalinan. Adanya pendarahaan postpartum ini ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang terjaid secara terus menerus. Dan bila dibiarkan saja, maka tekanan darah akan menurun dan kemungkinan mengalami syok. Kondisi ini diikuti dengan pusing, keluarnya keringat dingin, jantung yang berdetak cepat, tubuh yang lemah dan merasa akan pingsan.
PPH ini sendiri umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut
- Otot rahim yang tida bisa berkontraksi dan menekan pembuluh darah dan juga mengurangi aliran darah. Dan ini disebut dengan atonia uteri.
- Jalur persalinan yang telah mengalami cedera. Seperti kisalnya adanya luka sayatan pada perineum yang diakibatkan oleh episiotomi.
- Janin atau juga jaringan plasenta yang tertahan didalam rahim.
- Darah yang sulit membeku.
- Mengalami rahim pecah.
- Plasenta menutup jalan lahir.
2. Preeklamsia
Pada dasarnya memiliki tekanan darah yang tinggi pada
saat hamil merupakan suatu hal yang umum untuk terjadi, namun bisa juga
berubah menjadi fatal. Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan
baik saat hamil bisa berubah menjadi sebuah masalah yang serius, seperti
misalnya preeklamsia.
Preeklamsia merupakan suatu kondisi
tekanan darah tinggi yang disertai dengan rusaknya organ pada tubuh
serta ditemukannya protein dalam urine. Biasanya kondisi akan terjadi
setelah lima bulan kehamilan.
Seseorang akan beresiko mengalami
preeklamsia apabila baru pertama kali menjalani kehamilan, mengandung
pada usia dibawah 20 tahun atau juga hamil diatas 40 tahun, mengalami
berat badan berlebih, riwayat keluarga yang mengalami tekanan darah
tinggi saat hamil, mengandung janin yang kembar serta mempunyai riwayat
penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, masalah ginja atau bahkan
diabetes.
3. Mengindap suatu penyakit tertentu
Penyakit yang
sebelumnya telah dialami sebelum hamil dan masih anda bawa hingga anda
berbadan dua maka bisa membahayakan nyawa. Terlebih jika kondisi tersebut
tidak mendapatkan penanganan yang baik. Dan beberapa jenis penyakit
yang dimaksudkan seperti diantara penyakit ginjal, kanker, jantung,
tuberkulosis, anemia, HIV atau penyakit lainnya.
4.Infeksi
Sepsis
merupakan salah satu infeksi yang bisa memburuk dan memicu untuk
penurunan tekanan darah atau syok septik. Syok ini bisa dengan cepatnya
merusak beberapa organ seperti ginjal, hati atau juga paru paru yang
mana ini bisa menyebabkan kematian.
Dalam rangka menghindari hal
hal buruk yang bisa menimpa diri seseorang, maka disarankan supaya anda
lebih rutin memeriksakan diri kedokter sebelum dan selama kehamilan.
Dilakukannya hal ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan apa
yang anda alami sebelum hamil, supaya nantinya bisa ditangi dengan baik
dan tidak memburuk selama kehamilan. Atau apabila anda memiliki suatu
penyakit maka katakanlah kepada dokter supaya nantinya dokter bisa
merekomendasikan perawatan yang tepat untuk anda.
Tidak hanya
itu selalu jaga asupan makanmu, dan hindari hal yang bisa membahayakan
kehamilan, tetap pantau kesehatan serta praktikan pola hidup sehat. Dan
jika sudah melahirkan bukan berarti anda telah bebas dari dokter. Anda
tetap harus rutin memerisakan kesehatan anda kedokter, terlebih bagi
anda yang mengalami hal hal yang tidak wajar.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.