Mamsukkan jari ke miss V mungkin akan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kepuasan seksual selain dari melakukan hubungan seksual. Memasukkan jari ke miss V atau dikenal juga dengan nama fingering dilakukan sebagai salah satu cara penetrasi manual, petting berat, dan sejumlah istilah lainnya. Ini bisa menjadi aktivitas seksual yang menyenangkan dan juga bisa menjadi bagian dari foreplay yang akan memanaskan suasana.
Banyak orang beranggapan bahwa memasukkan jari ke miss v adalah seks yang sangat aman. Ini karena fingering jauh lebih kecil risikonya daripada bentuk penetrasi lainnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa Anda dapat tertular penyakit menular seksual (PMS) dari fingering.
Risiko Memasukkan Jari ke Miss V
Ada sangat sedikit penelitian yang menjawab pertanyaan apakah memasukkan jari ke miss v merupakan faktor risiko penularan PMS. Kemungkinan besar orang dapat tertular PMS dari jari seseorang. Meski begitu, risikonya lebih rendah daripada aktivitas seks yang lain seperti seks oral atau. Namun, tentu saja memasukkan jari ke miss v tidak bebas risiko. Sulit untuk melakukan studi tentang risiko fingering karena sangat sedikit orang yang hanya mengalami fingering sebagai metode yang mungkin untuk risiko penyebaran PMS.
Ada beberapa penelitian tentang keberadaan PMS di tangan dan di bawah kuku, terkait dengan penelitian apakah PMS dapat ditularkan melalui sebuah benda. Data terbaik tentang apakah fingering dapat menjadi penularan PMS mungkin untuk human papillomavirus (HPV), menurut Sexually Transmitted Infection. Ini sangat umum dan mudah ditularkan, yang membuatnya lebih mudah dipelajari daripada PMS lainnya.
Beberapa penelitian telah menemukan HPV di bawah kuku orang dengan infeksi HPV genital. Jari-jari itu dapat mengekspos pasangan ke HPV. Sebuah studi yang mengamati HPV dan fingering meneliti risiko HPV dari fingering pada gadis perawan dan menemukan bahwa risikonya relatif rendah. Namun, penelitian itu hanya melihat satu jenis HPV. Selain itu, jumlah perawan yang pernah mengalami vaginal fingering sedikit. Oleh karena itu, terlalu dini untuk berasumsi bahwa fingering sepenuhnya aman. Itu terutama benar karena penelitian lain telah menemukan hubungan antara fingering anal dan HPV.
Selain itu, gesekan dan tekanan saat memasukkan jari ke miss v dapat menyebabkan iritasi pada area genital yang sensitif. Tapi gatal dan kemerahan yang berlangsung selama beberapa minggu juga bisa menjadi tanda infeksi yang bisa memburuk jika tidak diobati.
Jika Anda dan suami memang menikmati memasukkan jari ke miss v, ada cara untuk membuatnya lebih aman. Misalnya, Anda dapat bisa memakai sarung tangan atau kondom jari.
Anda juga dapat memastikan tangan dan jari bersih dengan mencuci tangan sebelum measukkan jari ke miss v, baik untuk Anda sendiri atau jika suami yang melakukannya. Ini dapat mengurangi risiko penyebaran PMS.
Jika Anda memiliki kuku yang panjang, ada beberapa trik menggunakan sarung tangan untuk seks yang aman. Anda melapisi kuku dengan kapas sebelum mengenakan sarung tangan untuk meminialisi gesekan yang fatal.
Jika Anda dan suami sedang menderita sakit flu, jangan memasukkan jari ke miss v. Sebab, virus penyebab cold sores dapat berpindah ke alat kelamin dan dapat berubah menjadi herpes genital.
Adanya penghalang semacam kondom antara alat kelamin/mulut/anus dan pasangan dapat menjadi cara aman saat melakukan fingering. Perlu diingat bahwa jenis penghalang ini mengurangi risiko penularan PMS saat berhubungan seks, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan risiko sama sekali. Cara terbaik untuk dilindungi diri dan pasangan adalah dengan selalu konsisten dan benar menggunakan metode penghalang dalam setiap tindakan seksual, termasuk saat memasukkan jari ke miss v.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.
