Oral seks adalah aktivitas seksual yang melibatkan stimulasi genitalia dengan menggunakan mulut, lidah, gigi, atau tenggorokan. Seks oral sekarang sangat umum terjadi pada pasangan heteroseksual maupun homoseksual baik dikalangan remaja maupun dewasa. Orang mungkin terlibat dalam seks oral sebagai bagian dari foreplay sebelum melakukan hubungan seksual, atau selama dan setelah hubungan seksual.
Human immunodeficiency virus (HIV) dan penyakit menular seksual lainnya (PMS) dapat ditularkan melalui seks oral dengan pasangan yang terinfeksi. Saluran beragam di rongga mulut yang menyediakan sebagai pintu gerbang pemaparan infeksi dari rongga mulut ke aliran darah termasuk luka terbuka, luka, lecet, atau penyakit gusi berdarah seperti gingivitis dan periodontitis.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa seks oral dapat menularkan human papillomavirus (HPV), virus tersebut menyerang sebagian besar kanker serviks. Selain bukti epidemiologis yang meningkat, bukti laboratorium yang luas mendukung hubungan HPV penyebab terbesar kanker orofaring. HPV secara konsisten dan lebih sering terdeteksi pada kanker orofaring dan infeksi sekitar tenggorokan.
Penyakit yang Disebabkan Oral Seks
Sementara kaum muda menganggap seks oral jauh lebih aman daripada seks vaginal, ini adalah kesalahan yang berbahaya. Meski kehamilan bukan hasil seks oral, infeksi menular seksual (IMS) adalah. Seks oral adalah cara penularan yang efisien dari penyebaran
1. Sifilis (raja singa)
Pada umumnya sifillis menyerang melalui kontak langsung saat hubungan seksual. Hubungan seksual ini bisa berbentuk seks vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, berbagi jarum juga bisa menularkan infeksi penyakit ini, baik pada pengguna narkoba suntik maupun pada penyuka seni merajah tubuh, misalnya tato dan menindik telinga.
2. Gonore (kencing nanah)
Bakteri penyakit ini bisa menyerang dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), bagian mata, dan tenggorokan.
3. Herpes
Salah satu penyakit menular seksual yang menyerang kulit di seluruh bagian tubuh.
4. HIV
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
5. Chlamydia
Penyakit menular seksual yang ditandai pembengkakan dan nyeri di daerah genetalia.
6. Kanker mulut
Para ahli menemukan bahwa faktor risiko utama dari kanker mulut adalah minuman alkohol dan merokok serta mengonsumsi tembakau. Tetapi ada bukti berkembang bahwa infeksi pada mulut akibat HPV (seks oral) adalah penyebab utama kanker mulut.
7. Kanker lidah
Para peneliti kini juga menghubungkan kanker lidah dengan human papiloma virus (HPV). Virus itu bisa menginfeksi jaringan skuamosa apapun, dari vagina hingga mulut.
8. Kanker tenggorokan
Selain dari alkohol, rokok, dan stres yang berkepanjangan, kanker tenggorokan sebagian besar disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan oleh aktivitas oral seks
Alasan Melakukan Oral Seks
1. Variasi seks yang berguna untuk pemanasa/foreplay
2. Menambah sensasi hubungan seksual
3. Sebagai alternatif untuk mempercepat orgasme
Cara untuk Mengurangi Risiko Oral Seks
1. Gunakan kondom untuk mengantisipasi infeksi paparan cairan seksual
2. Pastikan tidak ada luka atau lesi yang ada di mulut atau di alat kelamin. Kesehatan mulut yang baik, bebas dari gusi berdarah, luka bibir, luka, kulit pecah, dan epitel oral, sangat mengurangi kemungkinan penularan infeksi di antara pasangan yang terlibat dalam seks oral.
3. Setelah selesai melakukan oral seks, sikat gigi dan kumur dengan antiseptik. Baiknya Anda maupun pasangan segera membersihkan area mulut dengan menggosok gigi dan berkumur menggunakan cairan antiseptik. Yang paling penting, perhatikan kondisi kesehatan Anda apakah bermasalah atau tidak setelah melakukan seks oral, dan jangan lupa untuk selalu berkonsultasi ke dokter perihal kesehatan Anda.
Berbagai Jenis Seks Oral yang Dilakukan
a. Cunnilingus (Oral Vaginal Contact): Stimulasi oral vagina wanita dan / atau vulva, terutama klitorisnya, oleh bibir dan lidah pasangannya.
b. Fellatio (Kontak Penis Lisan): Stimulasi penis pria dengan mulut pasangannya biasanya dengan menjilati atau mengisap.
c. Analingus (Oral Anal Contact): Stimulasi anus pasangan dengan lidah atau bibir
Isu Keliru di Masyarakat
Penelitian telah menunjukkan bahwa transmisi oral merupakan masalah kesehatan yang penting, terutama karena beberapa remaja dan orang dewasa keliru memandang seks oral sebagai perilaku bebas risiko. Banyak remaja sengaja melakukan oral seks untuk menghindari risiko yang lebih besar terkait dengan perilaku seksual lainnya. Bukti untuk terjadinya penularan HIV melalui seks oral menjadi lebih jelas dengan pergeseran dari perilaku seksual berisiko tinggi. Dilema utama sekarang adalah bagaimana menyajikan risiko seks oral yang kecil namun nyata tanpa mendorong dimulainya kembali aktivitas seksual berisiko tinggi (termasuk hubungan seks dubur), yang telah disarankan dapat menyertai kesadaran bahwa hubungan seksual oral tidak bebas dari risiko. Dalam konteks ini, memilih tindakan seksual yang sesuai melalui vagina lebih aman dan mengurangi beberapa risiko. Serta setia dalam satu pasangan dalam berhubungan seksual menjadi saran agar terhindar dari berbagai penyakit menular seksual.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.