Pria yang disunat dapat mencapai klimaks dengan baik. Bahkan mereka dapat bertahan rata-rata 20 detik lebih lama. Selain itu, wanita yang melakukan hubungan seksual dengan pria yang di sunat melaporkan lebih mudah mencapai orgasme dan merasakan kenikmatan. Sunat meningkatkan kenikmatan dan fungsi seksual untuk sebagian besar pria, dan secara signifikan menurunkan cedera karena berhubungan seksual.
Sensitivitas fisik berkaitan dengan bagaimana tubuh (dengan gejala yang tampak dan dapat diamati) dalam merespon stimulasi eksternal. Sedangkan kepuasan dan kenikmatan seksual berhubungan dengan cara tubuh secara subyektif dalam merasakan stimulasi. Kenikmatan seksual umumnya meliputi fisik, psikologis, emosional, dan kadang-kadang melibatkan pengalaman spiritual. Banyak riset telah memberi wawasan, tetapi pertanyaan tentang sunat dan kepuasan seksual belum sepenuhnya terjawab.
Sebuah penelitian yang melibatkan ribuan pria menunjukkan, mereka yang disunat ketika dewasa mengaku bahwa sunat mampu menambah durasi orgasme. Sebuah sampel nasional probabilitas di Amerika Serikat yang menguji efek sunat dan seks menemukan, pria yang disunat mempunyai risiko lebih rendah untuk mengalami disfungsi seksual ketimbang mereka yang tidak disunat.
Dalam studi lain, peneliti meminta tanggapan relawan wanita mengenai pasangan pria mereka. Temuan menunjukkan 71% wanita lebih menyukai pasangan yang disunat ketimbang pria yang tidak disunat ketika terlibat dalam kegiatan seksual.
Sunat dalam Segi Kesehatan
Pada tindakan sunat yang dipotong adalah kulit penutup bagian kepala penis (preputium). Setelah dipotong, area itu kemudian akan dijahit kembali. Dari sudut kesehatan, hal yang harus diperhatikan mengenai preputium, yaitu apakah preputium dapat dibuka atau ditarik ke belakang atau tidak. Kalau preputiummdapat ditarik ke belakang sehingga bagian kepala penis kelihatan, keadaan ini dianggap sehat karena bagian kepala penis dan bagian dalam preputium dapat dibersihkan.
Namun sebaliknya, kalau preputium tidak dapat dibuka atau ditarik ke belakang, berarti bagian dalamnya dan bagian kepala penis tidak dapat dibersihkan. Dalam keadaan demikian, akan terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang disebut smegma. Akibatnya, mudah terjadi infeksi. Dalam waktu lama, hal tersebut dapat menimbulkan kanker penis. Oleh karena itu, dalam keadaan demikian sunat dianjurkan dari segi kesehatan.
Kesehatan Penis yang Tidak Disunat/Sirkumsisi
Ketika seorang pria tidak disunat, uap air dapat terjebak antara penis dan kulup, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Pria yang tidak disunat juga lebih mungkin untuk menularkan setiap infeksi yang mereka miliki, termasuk infeksi ragi, infeksi saluran kencing (ISK), dan penyakit kelamin (terutama HPV dan HIV), misalnya herpes genital, bisul genital, chancroid, dan sifilis.
Penis yang tidak disunat bahkan juga menempatkan pasangan wanita Anda pada peningkatan risiko penyakit kelamin, dengan kejadian herpes genital, Trichomonas vaginalis, bacterial vaginosis, HPV menular seksual (yang menyebabkan kanker serviks), dan mungkin klamidia hingga lima kali lebih banyak dari pada wanita yang memiliki pasangan seks yang telah disunat.
Memiliki kulup adalah faktor risiko nomor satu untuk infeksi HIV pada pria heteroseksual. Pria yang tidak disunat memiliki 2-8 kali lipat risiko HIV lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki yang disunat. Kulit kulup rentan robek saat berhubungan seksual, yang akan berdampak untuk memudahkan virus dan bakteri memiliki jalur mudah untuk masuk ke dalam tubuh.
Manfaat Sirkumsisi/Menyunat pada Kehidupan Seksual
1. Hubungan seksual lebih tahan lama
Berdasarkan studi 2014, pria yang melakukan sunat setelah dewasa dilaporkan membutuhkan waktu lebih lama sebelum ejakulasi. Mereka bertahan 20 detik lebih lama dibandingkan sebelum disunat. Para pria ini lebih tahan lama setelah di sunat karena sunat dewasa menurunkan sensitivitas penis.
2. Mendongkrak kepuasan pasangan
Penis pria yang telah disunat bisa mendongkrak kenikmatan dan kesehatan pasangan seksualnya. Dalam studi dari tahun 2015 ditemukan, pria dewasa yang sudah disunat cenderung memiliki angka infeksi HPV yang lebih rendah, begitu juga pasangan mereka. Sedangkan pria yang tidak disunat memiliki resiko yang lebih besar terinfeksi HPV
3. Meningkatkan gairah seksual pasangan
Sekitar 40% wanita melaporkan, mereka merasa lebih puas berhubungan seksual setelah pasangannya disunat.
4. Tingkat PMS yang lebih rendah
Sunat bisa menurunkan risiko HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS juga mencatat, hal ini menurunkan risiko infeksi menular seksual seperti herpes kelamin dan HPV.
5. Mencegah disfungsi ereksi
Studi didapatkan angka disfungsi seksual pada pria yang disunat lebih rendah sedikit dibanding mereka yang tidak disunat. Terutama pada pria yang berusia di atas 50 tahun. “Meski demikian, perlu diingat bahwa sunat bukan terapi untuk disfungsi ereksi
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.