“Apa yang kita tanam maka itulah yang kita tuai” begitu pribahasanya. Sesuai dengan kasus yang menyebar pada Audrey sebagai korban pengeroyokan oleh 12 orang. Mungkin di media-media dan pada netizen-netizen akan memberikan tuduhan besar terhadap para pelaku yang mengeroyok. Padahal seharusnya kita jangan dulu menuduh sebelum mendapatkan berita yang akurat dari keterangan aparat. Rata-rata netizen-netizen hanya mengambil berita dari postingan medos dan desas-desus yang diklain dari keluarga korban saja.
Perhatikan Hal-hal Yang Ganjil Pada Kasus Audrey
- Siswa SMP bisa bermasalah dengan siswa SMA, padahal jenjang sekolah mereka berbeda
- Motif permasalahan baru praduga keluarganya saja (belum jelas)
- Audrey ternyata tidak dikeroyok
- Kasus ini penuh informasi asumtif dan melebih-lebihkan
- Kasus Audrey adalah penganiayaan ringan, danasil visum tidak ada luka-luka serius apalagi merusak kemaluanya
Kenapa Media Bisa Menyebarkan Hoax
Hasil visum ternyata tidak ada memar dan bengkak di bagian tubuh, organ dalam seperti jantuk dan paru normal, perut datar (tidak ada pembesaran), alat kelamin termasuk selaput dara intact (tidak tampak luka robek) dan kulit tidak ada memar atau luka.
Sehingga berita-berita yang sampai ke netizen hingga membentukan kepala ke aspal dan merusak keperawananya itu tidak benar. Hal ini terjadi karena netizen dan portal online yang berlomba-lomba untuk share di beberapa media tanpa crosscheck terlebih dahulu. Sehingga melahirkan berita-berita yang tidak akurat.
Audrey Juga Bersalah
Ternyata di balik kejadian ini, Audrey sering melontarkan kata-kata yang kasar dan vulgar di media sosial sehingga banyak menyakiti orang-orang di sekitarnya. Bahkan kata-katanya sudah kelewat batas untuk ukuran dewasa apalagi dia masih SMP. Sesuai dengan pribahasa tadi “apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai”.
Jangan Main Keroyok
Meski Audrey bersalah karena sering melontarkan kata-kata yang tidak baik. Tapi memberikan edukasi bukanlah dengan cara fisik apalagi mengkasari. Ini jaman milenial, anak sekarang sangat cerdas, maka jika keliru berikan edukasi yang jauh lebih cerdas. Menegurnya dengan fisik bukanlah hal yang bisa menyelesaikan masalah. Justru akan membuat masuk ke jurang yang lebih dalam.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.