Menuju akhir tahun nih, pasti banyak yang merencanakan pernikahan. Selain mempersiapkan resepsi dan upacara pernikahan, Bidan Citra bakalan share nih beberapa pertanyaan intim sebelum pernikahan yang biasanya bikin pertengkaran karena perbedaan persepsi atau penyesalan di akhir dengan kalimat Kok nggak dari dulu aja sih aku tahunya?”. Oleh karena itu harus dibahas sebelum menikah.
Biar nggak sampai menyesal dan kaget setelah resmi jadi pasangan halal, ada baiknya kamu mengajukan beberapa pertanyaan intim ini kepada pasangan. Jangan pernah deh mengabaikan percakapan intim dan prinsipil ini sebelum melenggang ke pelaminan, bisa nyesal nanti!
- “Kenapa kamu memutuskan ingin menikahi aku?”
Ini penting, karena dari pertanyaan ini kamu bisa melihat keseriusan dia, alasan dia, sesimpel apapun. Kamu bisa lihat dia serius atau nggak, dari gestur dan caranya menjawab pertanyaan ‘sepele’ ini. - “Buat kamu uang itu apasih?
Apakah uang menjadi sumber bahagia atau stress? Alat pemenuhan kebutuhan atau symbol status? Dari sini bias tahu sifat pasangan terkait cara mendapatkan . menggunakan, mengelola uang hingga daya juangnya. - “Siapa menajer keuangan dalam pernikahan nanti?”
Manajjer berbeda dengan kasir yang menerima dan membayar. Tapi tugasnya lebih ke mengatur uang untuk dialokasikan kekebutuhan rumah tangga, investasi dan sebagainya. Termasuk melaporkan secara terbuka ke pasangan. - “Seandainya kamu bisa mengubah cara kamu dulu dibesarkan, apa yang akan kamu ubah dan kenapa?”
Sekilas kayak, “Apaan sih tanya beginian?”. Tapi percaya deh, pertanyaan ini penting karena di masa depan akan berhubungan dengan cara dia menangani masalah, berkomunikasi dengan kamu sebagai keluarga sampai pola asuh yang akan diterapkannya ke anak-anakmu. - “Gimana rencanamu soal anak setelah menikah? Apakah mau langsung punya anak atau ingin menunda?”
Nggak semua orang bakal sepaham soal bakal punya anak atau nggak, kapan punya anak dan bakal punya anak berapa. Pastikan kamu dan dia sudah sepaham soal ini sejak memulai persiapan pernikahan. - “Seandainya salah satu dari kita sedang nggak bisa memberikan nafkah batin (seks), apa yang akan kita lakukan untuk mengatasinya?”
Ini bisa terjadi, saat istri sedang haid, hamil berisiko atau masa nifas. Pun ketika salah satu dari pasangan sedang sama-sama memiliki gairah seks rendah karena stres atau lelah. Membicarakan ini lebih dini akan menekan risiko kesalahpahaman di masa yang akan datang. - “Apakah kamu dan pasangan ada hutang?”
Tanya, bicarakan baik-baik dan saling jujur biar pernikahan kalian tanpa beban. Kalaupun dibawa sampai menikah, siap-siap ditanggung bersama. - “Kalau nanti kita ada konflik, berantem dan beda pendapat, apa yang akan kamu lakukan? Lebih suka diberesin saat itu juga, didiamkan atau dihindari sebisa mungkin?”
Apakah pasangan tipe pendendam? Atau lebih suka frontal di depan dan selesai lalu lupakan? Kamu bisa tahu dan mengantisipasi semuanya seandainya pembicaraan ini dibawa di awal pernikahan. - “Apa batasan yang bisa kita buat? Apa saja yang bisa kita jadikan privasi dan sama-sama nyaman buat kita bersama? Apakah kita harus berbagi semuanya, termasuk password benda-benda pribadi?”
- “Apakah kamu menerima keluargaku yang begini?
Beberapa ahli mengatakan bahwa mertua kerap menjadi hambatan dalam pernikahan. Tugas kamu dan pasangan adalah menjadikan hubungan antar keluarga menjadi nyaman. Apabila jika kalian harus membiayaiorang tua masing-masing, maka komunikasinlah sebelum menikah. - “Kita akan tinggal dimana? Ada planning untuk punya tempat tinggal sendiri dan bagaimana caranya kita bisa mandiri?”
Banyak konflik muncul setelah menikah lantaran masalah tempat tinggal. Pastikan kamu meluruskan hal ini sejak awal, jadi nggak ada penyesalan setelah terlanjur menetap di suatu tempat.
Pernikahan adalah sebuah awalan yang baik, menuju kehidupan yang lebih (harapannya) membahagiakan. Jangan sampai, kamu dan pasangan justru malah makin tersiksa setelah menikah hanya karena enggan mengenal pasangan ‘luar dalam’, dan kaget setelah tahu pola pikir pasangan begitu berseberangan darimu. Intinya, selama masa pengenalan jangan cuma tahu baik-baiknya saja, supaya setelah menikah nggak malah jadi berantem melulu~
Kalian yang sebentar lagi mau menikah, diskusikan ya dengan pasangan anda. Jangan sampai menyesal di tengan jalan lalu menyerah. Perlu diingat bahwa angka perceraian dari tahun ke tahun semakin banyak. Yuk selektif dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di atas.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.