
Memberikan MPASI menggunakan dot agar gak cape nyuapin dan biar si Kecil gak bosen, juga agar si Kecil tidur nyenyak sudah menjadi kebiasaan para orang tua. Sebetulnya boleh gak sih memberikan MPASI pakai dot?
Memberikan MPASI menggunakan dot tidak disarankan kecuali dalam kasus yang jarang terjadi, seperti ketika bayi mengalami refluks parah dan tidak mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan di masa pertumbuhannya.
Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang pilihan metode lain seperti melengkapi kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan susu formula tambahan atau mencoba pengobatan, seperti antasida.
Dampak Memberikan MPASI Menggunakan Dot
- Berpotensi Menyebabkan Pemberian Makan Berlebih
Kebiasaan memberikan MPASI menggunakan dot berisiko menyebabkan makan berlebih pada bayi. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan jumlah kalori dalam satu botol ASI atau susu formula dengan MPASI bubur instan.
“Bayi tahu berapa banyak yang perlu mereka minum berdasarkan volume, sehingga menambahkan kalori dalam dot dapat menyebabkan mereka makan berlebihan dan menjadi kelebihan berat badan,” kata Dr Shu. - MPASI Dalam Dot Dapat Menyebabkan Bayi Tersedak
Dalam laman Healthy Children dikatakan bahwa memberikan MPASI menggunakan dot sebelum bayi siap secara perkembangan (minimal usia 4 hingga 6 bulan) dapat meningkatkan kemungkinan tersedak dan/ atau menghirup bubur instan ke dalam paru-paru mereka yang dapat berakibat fatal. - Meningkatkan Perkembangan Reaksi Alergi Makanan pada Bayi
Ketika MPASI diberikan menggunakan dot sebelum bayi berusia 4 bulan, Healthy Children juga mengungkapkan bahwa bayi kemungkinan besar dapat mengembangkan alergi makanan di masa depan.
Di mana risiko ini dapat diturunkan dengan memberikan MPASI setelah bayi berusia 4 hingga 6 bulan, ketika waktunya memang sudah benar-benar tepat (sesuai tanda yang ditunjukkan bayi).
Para ahli dan dokter anak menganggap sistem pencernaan bayi belum siap untuk memproses bubur instan sampai usia mereka sekitar 6 bulan. Ketika sudah cukup umur untuk mencerna MPASI, artinya bayi juga sudah siap untuk memakannya dari sendok.
Sedangkan alasan untuk memberikan MPASI menggunakan dot sebelum bayi tidur untuk membantunya tidur lebih nyenyak, penelitian telah menunjukkan bahwa cara itu tidak berhasil. - Botol susu sulit dibersihkan apabila digunakan sebagai MPASI
Sebenarnya dot pada botol susu bayi harus diganti setiap tiga bulan apabila sering digunakan. Apalagi ketika digunakan untuk menampung bubur. Sebab botol susu akan rawan menjadi tempat bakteri berkembang biak yang dapat memicu berbagai penyakit pada anak.
Bekas noda makanan yang menempel di botol susu apabila tidak dibersihkan secara benar akan menjadi sarang bakteri. Agar tidak menimbulkan masalah pada bayi, maka sebaiknya botol susunya tetap melalui proses sterilisasi. - Si Kecil jadi mogok menyusui
Pemberian MPASI haruslah di usia lebih dari 4 bulan, namun Mama tetap memberikan ASI juga pada si Kecil.
Nah, pemberian bubur dan susu menggunakan alat makan yang sama maka kemungkinan besar membuat ia jadi keliru dalam mengenali rasa keduanya dan menolak untuk menyusu.
Bila bayi menolak untuk menyusu, cobalah untuk berhenti memberikan bubur melalui botol susu dan berikan susu saat bayi sedang sangat mengantuk.
Untuk mengurangi 5 risiko di atas maka Mama bisa menggunakan botol khusus untuk bubur bayi yang sudah dilengkapi dengan sendok. Menyuapi dengan botol sendok dan makan sambil duduk merupakan cara yang terbaik saat memberikannya MPASI.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.