“Yuk mimi cucu tayang”, “mamam picang duyu cini”. Sebagian orang tua memang suka menggunakan gaya bayi atau baby talk saat berbicara dengan bayi. Sebagian orang mungkin juga menganggap baby talk lebih mudah dipahami bayi.
Memang sebelum bayi belajar bicara dengan bahasa asli, mereka mengoceh dan bermain dengan suara dan bahasanya sendiri. Bahasa bayi yang sering dikeluarkan dinamakan baby talk. Nah baby talk ini sering diikutin oleh orang tua saat berkomunikasi dengan bayinya.
Bolehkah Berkomunikasi Dengan Cara Baby Talk?
Phychological Science, jurnal terbitan Association for Psichological Science (APS), pernah memuat riset mendalam soal kecenderungan ini. Riset tersebut memang belum menjawab pertanyaan; apakah bicara lebih jelas atau sebaliknya akan memengaruhi kemampuan bayi berbahasa? Meski begitu, kesimpulan riset menunjukkan bahwa baby talk mereduksi bunyi dan tidak meningkatkan kemampuan bayi berbahasa, walau belum tentu memperburuk.
Oleh sebab itu para alhli merekomendasikan agar orang tua berbicara dengan suara yang jelas setiap kata perkatanya saat mengobrol dengan bayi. Bahkan orang tua juga sebaiknya berbicara dengan gesture bibir dan lidah yang jelas. Hal itu akan membantu si Kecil memahami konsep bunyi dalam bahasa.
Selain itu, baby talk sebaiknya dihindari untuk mendukung perkembangan berbahasa si Kecil. Dengan begitu anak akan membentuk kebiasaan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Kemampuan berbahasa dan berkomunikasi anak akan terus berevolusi setiap harinya. Jadi, gunakan kata-kata yang sebenarnya sekalipun anak masih belum bisa mengucapkannya secara benar. Tugas kita sebagai orangtua adalah terus mengajarkannya kata dan kalimat yang benar.
Adakah Dampak Negatif Baby Talk?
Baby talk secara alami dapat membantu anak beradaptasi dengan bahasa yang digunakan oleh orang dewasa. Namun, saat orang-orang di sekitarnya secara terus-menerus menerapkan baby talk, bahkan saat anak sudah lebih lancar berbicara, kosakata, pendengaran, dan kemampuan merangkai kalimat anak akan sulit berkembang.
Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan berbahasa Si Kecil, sebaiknya orangtua berbicara dengan intonasi dan kosakata sewajar mungkin sejak anak lahir. Gunanya untuk membentuk kebiasaan berbahasa dan berkomunikasi dengan baik.
Cara Berbicara Dengan Bayi
• Gunakan suara dan intonasi yang jelas dan lebih tinggi untuk menarik perhatian bayi.
• Ubahlah mimik wajah sesekali dan tersenyumlah saat berbicara dengannya.
• Upayakan berbicara lebih lambat pada bayi agar ia bisa mendengar lebih jelas kata per kata.
• Rentang perhatian bayi masih pendek, sebaiknya gunakan kosa kata yang sederhana dan kalimat yang pendek saja.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.