×

Tips Agar Si Kecil Tidak Takut Ke Dokter Gigi

Bagikan Artikel :

Tips Agar Si Kecil Tidak Takut Ke Dokter Gigi

Tidak sedikit anak-anak yang takut memeriksakan gigi ke dokter gigi. Padahal pemeriksaan gigi wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali. Akibat rasa takut yang di alami anak, gigi anak akan kurang terawatt dan munculah masalah-masalah kesehatan pada gigi anak terutama gigi berlubang.

Penyebab rasa takut pada anak adalah bayangan mereka tentang alat-alat dokter yang akan masuk ke dalam mulut mereka. Atau anak sudah punya pengalaman buruk waktu ke dokter gigi sebelumnya.

Related Posts :

    Nah bund ajika si kesil mengalami hal demikian bunda tidak perlu khawatir. Bunda bisa menggunakan cara-cara di bawah ini. Yuk kita simak!

    Agar Si Kecil Tidak Takut Ke Dokter Gigi

    1. Ajak ke dokter gigi sejak kecil
      Usahakan untuk membawa anak ke dokter gigi sedini mungkin. Kalau anak baru pertama kali diajak ke dokter saat usianya sudah cukup besar, misalnya 7 tahun, bisa jadi anak sudah mendengar berbagai macam kisah menakutkan soal kunjungan ke dokter gigi. Maka, sebaiknya sejak balita si kecil sudah mulai periksa ke dokter gigi. Jangan tunggu sampai ada keluhan baru ke dokter karena besar kemungkinan kunjungan pertamanya akan melibatkan prosedur yang cukup menakutkan bagi anak. Dengan periksa rutin, anak juga akan semakin rileks dan terbiasa dengan kunjungan tersebut.
    2. Beri tahu intinya saja
      Biasanya agar anak tidak terlalu ribut dan takut ke dokter gigi, orangtua cenderung berjanji pada anak bahwa prosedur yang akan dijalani tidak akan terasa sakit. Kalau ternyata nanti anak benar-benar harus dibius atau dicabut giginya dan ia merasakan sakit, bisa jadi anak kehilangan kepercayaan pada orangtuanya. Sebaiknya untuk menjawab kecemasan anak, beri tahu intinya saja. Jangan memberi tahu terlalu banyak bocoran detail karena anak akan tambah penasaran dan takut. Gunakan analogi seperti ketika si kecil mengunjungi dokter anak saat flu. Anda bisa mengatakan, “Kamu akan diperiksa sama dokter, seperti waktu itu. Cuma kali ini mulut dan gigimu yang akan diperiksa.”
    3. Biarkan dokter gigi yang menjelaskan soal prosedurnya
      Ada juga anak yang terus bertanya akan diapakan nanti di dokter gigi. Katakan saja bahwa dokter gigi akan melihat ke dalam mulut anak dan mengobati kalau ada masalah tertentu. Ingatlah bahwa tenaga kesehatan gigi dan mulut sudah terbiasa menangani anak yang takut ke dokter gigi. Mereka akan lebih mampu menjelaskan prosedurnya pada anak dengan cara yang mudah dicerna. Jadi, serahkan saja detailnya pada dokter gigi atau asistennya.
    4. Jangan menceritakan pengalaman buruk Anda ke dokter gigi
      Anda dan pasangan mungkin pernah memiliki pengalaman yang kurang baik saat ke dokter gigi. Tak berarti bahwa pengalaman tersebut juga akan terjadi pada anak. Maka, usahakan untuk tidak menceritakan kisah tersebut di depan anak. Kalau si kecil punya kakak yang sudah pernah periksa ke dokter gigi, minta bantuan kakak untuk membujuk adiknya. Bila kakaknya pernah kesakitan di dokter gigi, si kecil tidak perlu mengetahuinya.
    5. Tetap tenang dan bersikap positif selama prosedur
      Sebisa mungkin, Anda atau pasangan menemani si kecil saat ke dokter gigi. Apalagi pada kunjungan pertamanya ke dokter gigi. Kehadiran Anda dan pasangan bisa membuatnya lebih rileks dan percaya diri. Selama dokter menjalani pemeriksaan atau tindakan, mungkin Anda sendiri merasa tidak tega dan cemas. Namun, ingat bahwa risiko yang harus ditanggung anak kalau tindakan tersebut tidak dijalani justru lebih besar. Oleh karena itu, tetaplah tenang dan dampingi anak. Jika anak masih kecil, Anda bisa membawa boneka kesayangan anak untuk menemaninya selama periksa gigi. Untuk menenangkan anak, Anda juga bisa sembari bercerita supaya pikiran anak teralihkan dari rasa sakit.
    6. Berikan pujian, tapi hindari memberi hadiah
      Hindari memberikan anak hadiah setiap kali ia mau ke dokter gigi. Anak jadi akan melihat rutinitas tersebut sebagai suatu beban yang harus diseimbangkan dengan hadiah. Maka, lebih baik berikan pujian dan ucapan terima kasih atas keberanian dan ketegaran anak selama berkunjung ke dokter gigi. Sesekali Anda memang boleh memberikan hadiah untuk mendorong anak tetap rutin periksa gigi. Namun, jangan memberi hadiah yang berlebihan. Hal tersebut bisa jadi sebuah kebiasaan nantinya. Anak tak akan mau ke dokter kalau tidak ada hadiah yang diinginkannya.
    7. Tekankan pada anak pentingnya menjaga kesehatan gigi
      Supaya anak mau pergi ke dokter gigi, jelaskan pada anak apa saja pentingnya menjaga kesehatan gigi. Anda juga sebaiknya menerangkan pada anak mengapa suntik bius atau ekstraksi (pencabutan) gigi itu penting dengan bahasa yang bisa dimengerti anak. Sehari-harinya, biasakan anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, misalnya dengan rajin sikat gigi.
      Jangan mengancam anak, misalnya ketika ia makan permen terlalu banyak, dengan kunjungan ke dokter gigi. Contohnya, “Kamu kalau makan permen terus nanti giginya harus dicabut ke dokter gigi, lho!”. Lebih baik katakan, “Makan permen memang enak, ya. Tapi kalau kebanyakan lama-lama gigi bisa bolong atau keropos. Kamu tidak mau kan, punya gigi bolong-bolong?”

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 31, 2021

    Pertanyaan Pengunjung :

    Program Hamil

  • Oleh : Fajar
  • 7 tahun, 6 bulan yang lalu

    Saya sudah menikah kira kira 5 bulanan. Saat ini saya sedang melakukan program hamil. Saya dan suami berharap segera memiliki keturunan. Namun sayang, suami saya merupakan perokok aktif dan sangat susah untuk berhenti merokok. Yang saya mau tanyakan apakah program hamil saya akan terjadi meski sang suami merupakan perokok aktif?

    Telat haid

  • Oleh : Lina Widyaningsih
  • 4 tahun, 4 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum bunda, mau tanya kalo telat haid hampir 2bln tp di tespek hasilnya kok negatif ya bun..
    Sblm nya juga tdk teratur masa haid nya

    evidence base

  • Oleh : katjawilfred9
  • 6 tahun, 8 bulan yang lalu

    Apa evidence base dari persiapan persalinan??

    Menstruasj

  • Oleh : Tari apri
  • 4 tahun yang lalu

    Saya umur 20 tahun dok . tapi menstruasi udah lebih dari 6bulan … Itu penyakit atau masa puber ya dok mohon penjelasannya

  • Oleh : Tari apri
  • Masalah keputihan

  • Oleh : Ahmad Ahmad
  • 3 tahun, 10 bulan yang lalu

    Dok saya mau tanyak pasangan saya mengalami keputihan kayak air gitu terus gk haid² dia nya terlambat 3 minggu

  • Oleh : Ahmad Ahmad
  • Tanya Bidan