
Hallo Bunda, apakah bunda sering menyetir mobil? Jika iya alangkah sebaiknya dikurangi ya Bunda, agar terhindar dari kram kaki. Apalagi jika Bunda sering mengeluh kram kaki, menyetir mobil harus benar-benar dihindari. Kram kaki ini biasa dialamai oleh ibu hamil di trimester ketiga. Kalaupun Bunda perlu mengemudi mobil maka harus ekstra hati-hati saat berkendara. Selain itu ada beberapa ibu hamil yang dilarang mengemudi mobil, salah satunya :
- Hiperemesis gravidarum
- Plasenta previa
- Mengidap diabetes gestasional
- Darah tinggi
- Preeclampsia atau eklampsia
- Asma
- Riwayat ginjal atau semua penyakit yang bersifat patologis.
- Ibu yang sering mengalami keguguran pun tak dianjurkan untuk mengemudi.
Trimester 1 Dan 3 Memiliki Risiko Cukup Tinggi Untuk Mengemudi
Pada saat trimester satu biasanya sebagian besar ibu hamil akan mengalami mual muntah dan mudah lelah sehingga berisiko terjadi kecelakaan lalu lintas. Kemudian pada trimester satu rawan terjadi keguguran apabila ibu mengalami kelelahan.
Sedangkan pada trimester 3 ibu hamil mudah mengalami nyeri pinggang dan kram pada kaki. Selain itu, perut sudah terlalu dekat dengan setir mobil dan safety belt biasanya sudah tak muat lagi. Pada kondisi ini, dikhawatirkan perut dapat tertekan jika terjadi benturan keras. Penanda lain untuk ibu hamil berhenti menyetir mobil adalah ketika ibu hamil mulai merasa kesulitan untuk masuk dan keluar mobil.
Bagi ibu hamil mengemudi mobil yang minim kendala adalah pada usia kehamilan 18-24 minggu. Tapi dari pada harus mengemudi lebih baik menggunakan taksi online saja. Ibu hamil harus fokus pada persiapan menuju persalinan, terutama persiapan fisik.
Yang Perlu Dipersiapakan Ibu Hamil Saat Mengemudi
- Konsultasi dengan dokter kandungan sebelum ibu hamil mengemudi mobil. Mengingat setiap wanita hamil punya kondisi yang berbeda-beda. Patuhi segala hal yang dilarang atau disarankan.
- Ibu hamil yang boleh mengemudi adalah ibu hamil dalam keadaan sehat dan tidak memiliki risiko komplikasi.
- Posisi ibu hamil saat mengemudi yaitu hindari posisi tubuh yang terlalu maju. Mundurkan sedikit posisi kursi hingga ibu hamil merasa nyaman. Jarak antara setir mobil dengan tubuh ibu hamil minimal sekitar 25 cm. Sesuaikan juga setir mobil agar sejajar dengan tulang dada dan tidak mengarah ke perut.
- Jangan lupa untuk tetap menggunakan sabuk pengaman. Posisikan sabuk pengaman bagian atas pas pada tulang selangka, yaitu antara leher dan lengan atas. Mengenai sabuk pengaman bagian bawah, tempatkan di bawah perut atau di paha bagian atas. Hindari menempatkannya tepat di bagian perut.
- hindari duduk terlalu lama di kendaraan. Disarankan untuk berhenti tiap berkendara tiap 1-1,5 jam agar ibu hamil dapat berjalan-jalan selama setidaknya satu menit, terutama saat kehamilan sudah memasuki trimester ketiga dan saat perjalanan jauh.
- Lakukan perenggangan singkat untuk menjaga kelancaran sirkulasi darah sehingga ibu hamil terhindar dari kaki bengkak dan kram ataupun nyeri ulu hati. Caranya dengan sedikit mengangkat dan memutar kaki selama beberapa menit.
- Selalu sediakan camilan sehat yang baik untuk pencernaan serta air minum untuk mencegah dehidrasi.
Bila Ibu Hamil Yang Mengemudi Mengalami Kecelakaan
Meski keselakaan itu ringan, ibu hamil harus segera memeriksakan diri kepada dokter. Penting untuk mengecek kondisi ibu hamil dan janin secara keseluruhan untuk memastikan tidak ada cedera atau risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.