Infeksi saluran kemih adalah sebuah kondisi yang bisa terjadi akibat bakteri yang berasal dari luar tubuh kemudian masuk melalui saluran kemih lalu mencapai bagian uretra. Kemudian infeksi berkembang cepat pada bagian uretra. Wanita berisiko terkena infeksi saluran kemih lebih besar dari pada laki-laki, hal ini disebabkano oleh bagian anatomi tubuh wanita yang memiliki area saluran kencing dekat dengan anus, pengosongan kandung kemih pria lebih baik daripada wanita dan bakteri lebih mudah masuk ke saluran kemih pada wanita setelah melakukan hubungan seksual. Pada saat kehamilan akan lebih berisiko karena saluran uretra wanita lebih pendek sehingga mudah terkontaminasi oleh kuman-kuman sekitar perianal (kehamilan lebih dari 22 minggu). Infeksi meningkat terjadi pada kehamilan antara 26 hingga 36 minggu dengan puncak insiden pada kehamilan 30-32 minggu.
Bakteri Uria Pada Kehamilan
a) Bakteriuria asimtomatik
Bakteriruia asimtomatik (ASB) dapat mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, abortus dan kematian ibu dan janin. Semua wanita hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan laboratorium urin secara mikroskopi (pengguanaan mikroskop). Jika terdapat bakteri maka akan dianjurkan untuk terapi antibiotika. Terapi antibiotika untuk pengobatan bakteriuria asimptomatik, biasanya diberikan untuk jangka 5-7hari.
b) Sistitis (bakteri simptomatik)
Sistisis merupakan peradangan kandung kemih tanpa di sertai radang pada bagian saluran kemih biasanya inflamasi (penempelan) akibat bakteri. Lokalisasi infeksi bakterial pada sistitis adalah tractus urinarius bagian bawah. Belum jelas kapan sistitis dapat berlanjut dengan meningkatnya lahir prematur, lahir berat badan rendah atau pielonefritis (infeksi pada ginjal). Diagnosis pada penderita sistitis dapat ditegakkan dengan adanya keluhan rasa sakit saat buang air kecil (disuria), batu ginjal, sering miksi (BAK) atau merasa tidak enak pada daerah suprapubic. Sistitis sering berulang timbul pada kehamilan namun tanpa adanya gejala infeksi. Biasanya penangananya melakukan rawat jalan dan dianjurkan untuk banyak minum. Atur frekuensi berkemih untuk mengurangi sensasi nyeri dan rangsangan untuk selalu berkemih (tetapi dalam jumlah urin yang minimal). Ibu hamil dengan keluhan nyeri hebat disertai darah di dalam urin harus dilakukan perawatan dan observasi ketat.
c) Pielonefritis
Perubahan fisiologis pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah pengaliran urin dari ginjal, sehingga menyebabkan urin untuk tetap “menggenang”. Hal ini memicu bakteri pielonefritis dalam kandung kemih dapat bermigrasi ke ginjal. Pielonefritis ditandai dengan gejala demam, menggigil, mual dan muntah. Wanita hamil dengan pielonefritis akut harus di rawat inapkan karena penderita sering mengalami mual dan muntah hingga dehidrasi.
d) Glomerulonefritis
Glomerulonefritis merupakan penyakit radang pada ginjal yang terjadi di dalam glomerolus (struktur berbentuk bulat dalam jaringan ginjal). Penyakit ini jarang ditemukan pada kehamilan. Sering ditemukan bahwa penderita pada saat yang sama atau beberapa minggu sebelumnya menderita infeksi jalan nafas. Gambaran klinik di tandai oleh timbulnya hematuria (terdapat darah didalam urin), edema (pembengkakan), produksi urin sedikit, sakit kepala dan hipertensi. Diagnosis menjadi sulit apabila timbul serangan kejang. Dampak pada kehamilan abortus, persalinan prematur, kematian janin dalam rahim, pelepasan prematur plasenta yang tertanam secara normal dan dismaturitas plasenta. Ibu hamil dengan infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri glomerulonefritis perlu perhatian khusus seperti tirah baring, diet yang sempurna dan rendah garam, pengendalian hipertensi serta keseimbangan cairan dan elektrolit dan terapi obat antibiotik
Pada kehamilan, terjadi perubahan fisiologi dan struktur traktus urinarius/sistem urinaria, berupa pelebaran kalises (saluran yang ada di dalam ginjal), pelvis ginjal dan ureter di sebelah atas tulang pelvis. Kapasitas ureter yang di luar kehamilan sekitar 2-4 ml akan meningkat sampai 50 ml atau lebih selama kehamilan, kapasitas kandung kemih juga meningkat sampai 2 kali lipat pada kehamilan aterm. Pelebaran tersebut terjadi akibat berkurangnya tonus otot polos traktus urinarius akibat kerja progesteron dan kompresi ureter akibat pembesaran uterus, sehingga mekanisme pengosongan vesika urinaria tidak sempurna dan terjadi stasis urine. Hal ini menyebabkan mudahnya bakteri berkembang biak dengan cepat.
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih pada Wanita dan Ibu Hamil
Infeksi Saluran Kemih harus segera ditangani, jika tidak risiko akan menyebar dan menjadi komplikasi. Adapun beberapa pencegahan untuk wanita dan ibu hamil agar tidak terkena infeksi saluran kemih. Salah satunya yaitu :
a) Minum air putih minimal 8 gelas setiap hari
b) Jangan menahan buang air kecil.
c) Selalu buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan seksual untuk menghilangkan bakteri yang mungkin telah memasuki uretra.
d) Membersihkan kemaluan sebelum melakukan hubungan seks.
e) Basuh area vulva/vagina dari depan ke belakang.
f) Bersihkan bibir luar vagina dan anus setiap hari.
g) Jangan sering menggunakan pembersih organ intim karena bisa menyebabkan iritasi.
h) Jaga daerah kemaluan tetap kering dengan mengenakan pakaian dari bahan katun.Gunakan pakaian yang longgar.
i) Hindari celana jeans ketat atau busana berbahan nilon karena dapat membuat kulit menjadi lembap dan menimbulkan bakteri.
j) Pertimbangkan untuk memilih alat kontrasepsi diafragma, krim spermisida, atau kondom yang tidak berpelumas, karena bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi. Jika ingin menggunakan alat kontrasepsi sebaiknya konsultasikan kepada bidan atau dokter kandungan terlebih dahulu
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.