Sekarang ini hampir tidak bisa dibendung, angka wanita hamil yang masih tergolong dibawah umur (dibawah 20 tahun), entah karena memang sudah menikah diusia dibawah 20 tahun, atau kondisi tertentu yang mengakibatkan wanita hamil di usia yang bisa dibilang belum cukup umur tersebut.
Kehamilan di usia muda mau tidak mau akan berdampak pada gangguan kehamilan, dan kesehatan pada ibu hamil. Nah, untuk kali ini Curhat Bidan akan sedikit memberikan informasi tentang kehamilan yang terjadi dibawah umur, serta mengenal apa dampak dan bahaya yang bisa terjadi.
Kehamilan Dibawah Usia 20 Tahun.
Kehamilan di bawah umur memuat risiko yang tidak kalah berat dengan kehamilan di usia normal. Pasalnya, emosional ibu yang cenderung belum stabil juga membuat ibu mudah tegang. Sementara angka kecacatan dalam kelahiran bisa terjadi akibat ketegangan saat dalam kandungan, juga terdapat rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
Mengapa kehamilan dibawah usia 20 tahun beresiko untuk kesehatan? Jawabannya adalah karena perempuan yang belum dewasa, mereka juga cenderung masih memiliki organ reproduksi yang belum kuat untuk berhubungan intim dan melahirkan, sehingga gadis dibawah umur memiliki resiko 4 kali lebih besar mengalami luka serius dan meninggal akibat melahirkan bayi mereka nanti.
Dampak Pada Kehamilan Dibawah Usia 20 Tahun juga membahayakan kesehatan, perhatikan poin-poin dibawah ini.
- Ibu muda saat hamil mungkin akan kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan yang sangat penting. Hal ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.
- Ibu muda yang sedang hamil sering mengalami ketidakstabilan pada tekanan darah yang bisa saja berdampak pada keracunan kehamilan, juga kekejangan yang berkibat pada kematian yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu.
- Kualitas sel telur yang dihasilkan ibu belum optimal. Karena usianya yang masih muda, organ-organ pun masih dalam tahap ‘belajar’ memproduksi sel telur yang berkualitas. Jika terpaksa harus dibuahi, maka kualitas embrionya pun belum tentu baik.
- Metabolisme tubuh yang belum sempurna saat menjalani pola makan minim zat besi akan rentan mengidap anemia pada ibu hamil muda. Kondisi tersebut juga dapat mempengaruhi dan ganggu pertumbuhan serta perkembangan pada janin.
- Penelitian juga menyebut jika kehamilan di usia muda (dibawah 20 tahun) sangat umum berkaitan dengan munculnya penyakit ganas yaitu kanker rahim. Hal ini erat kaitanya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.
Untuk menghindari kemungkiann terburuk yang tidak memiliki sama sekali persiapan kehamilan di usia muda, berikut ini adalah tips untuk menjaga kehamilan di usia muda agar terhindar dari bahaya keguguran karena kondisi ibu yang masih dibawah umur.
1. Menghindari aktifitas berat.
Di awal kehamilan, ibu hamil akan mengalami rasa mudah lelah dan bahkan kadang pingsan akibat darah rendah. Untuk itu sangat dianjurkan agar tidak memaksakan diri melakukan tugas berat. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama dan berdiri terlalu lama. Pastikan saja untuk tetap memiliki waktu istirahat yang cukup.
2. Pintar-pintar untuk mengendalikan emosi.
Saat hamil, akan ada banyak hal-hal yang menguji kesabaran ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya wanita hamil lebih pintar untuk mengendalikan emosi. Terlepas dari usia yang masih muda yang cukup rentan untuk emosi yang meluap-lupa, kembali pikirkan kondisi janin Anda. Dengan begitu Anda akan menghindari hal-hal yang akan membuat tingkat kecemasan meningkat dan akhirnya membahayakan janin dalam kandungan. Sebaiknya lakukan hal-hal yang dapat meningkatkan aura positif Anda sehingga dapat menstabilkan emosi dengan baik.
3. Menjaga asupan nutrisi.
Tips selanjutnya adalah dengan memperhatikan dan menjaga asupan nutrisi. Hamil muda, seringkali dilengkapi dengan gangguan rasa mual hingga selera makan yang hilang tiba-tiba. Meskipun normal, dalam kondisi tersebut tetap harus dilakukan pemeriksaan agar janin tidak kehilangan/kekurangan asupan nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangannya.
4. Menghindari kebiasaan buruk.
Beberapa kebiasaan buruk dan harus dihilangkan saat hamil misalnya adalah merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan, serta menghindari kafein dan alkohol yang membahayakan kehamilan dan menghambat pertumbuhan bayi. Bahkan, dari banyak penelitian menunjukkan jika bagi ibu yang seorang perokok, peluang janin terlahir tidak cacat lebih tinggi.
5. Menghindari konsumsi makanan dan minuman tertentu.
Terdapat beberapa jenis makanan dan minuman yang memang sebaiknya dihindari terlebih dahulu pada saat hamil. Diantaranya adalah daging atau telur yang dimasak kurang/tidak matang/mentah. Mengapa? Karena jika ibu hamil mengkonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan diare parah. Tidak hanya itu, jenis minuman yang harus dihindari adalah minuman beralkohol.
5. Selalu konsultasikan kondisi kehamilan dengan bidan atau dokter kandungan.
Untuk menjaga kehamilan apalagi ibu hamil muda sebaiknya tetap berkonsultasi secara rutin kepada bidan atau dokter kandungan. Karena mereka nanti dapat membantu Anda dan membimbing bagaimana menjalani kehamilan yang sehat, terhindar dari resiko kehamilan berbahaya pada janin, juga kesehatan untuk ibunya.
Dengan Mengetahui Dampak Pada Kehamilan Dibawah Usia 20 Tahun, semoga dapat menjadi pembelajaran untuk Anda yang berencana hamil di usia muda, untuk lebih memperhatikan kesehatan dan aspek-aspek penting lainnya. Semoga bermanfaat, salam sehat!
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.