Sahabat curhat bidan, tau gak sih ternyata puasa bukan hanya sekedar ibadah lho! Banyak penelitian yang menyatakan bahwa puasa baik untuk tubuh karena membantu detoksifikasi. Selain itu puasa juga bisa untuk menurunkan bisa berat badan, meningkatkan kecerdasan, menghindari dari penyakit kornis dan masih banyk lagi.
- Membakar lemak jahat di dalam tubuh
Saat puasa, kalori yang terbakar akan lebih banyak dari kalori yang dikonsumsi, apalagi jika selagi berpuasa aktivitas tetap dilakukan seperti biasa. Setidaknya dalam delapan jam sehari, gula dan karbohidrat yang dikonsumsi pada hari itu terbakar habis, setelah itu tubuh memanfaatkan lemak untuk mendapatkan energy. - Meningkatkan kecerdasan
Puasa bisa memicu peningkatan produksi protein yang diproduksi otak atau BDNF. Protein ini membantu peremajaan dan regenerasi sel induk otak dan meningkatkan fungsi memori dan motor. Bahkan puasa dapat menunda timbulnya penyakit Parkinson dan Alzheimer. - Meningkatkan hormon pertumbuhan manusia
Puasa memicu kenaikan hormon pertumbuhan manusia (HGH), 1300 persen pada wanita, dan kenaikan 2000 persen pada pria. Mengapa ini penting? HGH membantu menurunkan berat badan tanpa kehilangan otot. Hormon ini juga membuat panjang umur dan mengatur metabolisme. - Menghindari penyakit jantung dan diabetes
Puasa telah terbukti mengurangi tekanan darah, mengatur trigliserida dan kolesterol jahat, dan mengatasi resistensi insulin. Ini adalah faktor risiko penyakit jantung, yang merupakan salah satu penyebab kematian dini pada manusia. Resistensi insulin meningkatkan risiko diabetes dan puasa yang sehat membantu mengatur kadar gula dan kadar insulin di dalam tubuh. - Mengurangi risiko penuaan dan penyakit berbahaya
Stres oksidatif akibat jumlah radikal bebas yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa menyebabkan proses oksidasi sel-sel normal menjadi semakin tinggi sehingga akan menimbulkan kerusakan. Kondisi ini memicu penyakit kronis seperti kanker, diabetes, stroke, Alzheimer, dan Parkinson. Puasa intermitten dapat membantu mengurangi risiko terserang penyakit berbahaya sampai batas tertentu dengan mendetoksifikasi tubuh dan memproduksi senyawa anti-inflamasi, tanpa risiko kekurangan gizi. Lebih lanjut, puasa di bulan Ramadan bisa menjadi ajang latihan untuk melakukan puasa intermitten yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Namun, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa intermitten. Selama masa puasa di bulan suci ini, jangan lupa untuk selalu berolahraga ringan untuk membakar lemak jahat di dalam tubuh serta mendetoksifikasi tubuh dan pikiran. - Mengurangi produksi protein berbahaya
Ada banyak protein dan produk metabolisme yang menyebabkan peradangan, terutama di otak. Puasa dan membatasi kalori dapat menghambat produksi radikal bebas dan protein yang mengiritasi seperti sitokin inflamasi. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ini juga dapat menghambat penuaan otak dan bahwa manfaat puasa dapat menurunkan produksi radikal bebas, dan melindungi Anda dari dampaknya.
Yang menarik, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tidak hanya kerusakan radikal bebas dan produksi sitokin inflamasi melambat, tetapi produksi sitokin pelindung meningkat saat berpuasa. - Mendorong respons stres yang sehat
Stres ringan dan jarang ternaya baik untuk Anda. Ini tantangan untuk tubuh, dan Anda menjadi lebih kuat setelah melaluinya. Sedang, stres pendek pada otak memberikan hasil yang serupa.
Manfaat puasa untuk kesehatan memberi sedikit tekanan pada otak. Stres ini menyebabkan serangkaian tindakan yang melindungi neuron dari kerusakan dan kematian pada hewan percobaan. - Membantu pemulihan cedera
Anda akan berpikir bahwa puasa setelah cedera, terutama pada otak yang membutuhkan glukosa, akan membuat pemulihan menjadi lebih sulit. Tetapi yang sebaliknya tampaknya benar.
Dalam penelitian terhadap hewan, puasa intermiten setelah mengalami cedera dapat meningkatkan fungsi otak dari stroke dan penyakit yang memengaruhi otak. Pada saat ini, mekanismenya belum dipahami, sehingga diperlukan investigasi lebih lanjut sebelum praktisi kesehatan dapat mulai merekomendasikan puasa intermiten untuk pemulihan.
Hal-hal Yang Membuat Puasa Anda Tidak Mendapatkan Manfaat Kesehatan
Menahan lapar seharian membuat kecenderungan untuk makan banyak saat berbuka meningkat. Sehingga, berat badan malah naik setelah puasa. Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa kecenderungan untuk makan banyak saat berbuka hanya masalah mental. Ketika melihat menu berbuka, pikiran menciptakan rasa lapar sehingga kecenderungan untuk makan banyak meningkat. Apabila hal ini terjadi pada Anda tentu manfaat yang sudah tadi disebutkan tidak akan di dapat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.