
Yang kita ketahui bullying anak hanya terjadi di sekolah antara anak dengan anak. Tapi selain di sekolah bullying juga bisa dialami oleh anak-anak di mana saja, di media social, teman organisasi, teman less dan termasuk di rumah oleh orang tua mereka sendiri.
Memang sedikit aneh jika kita berpikir bahwa orang tua membully anaknya sendiri baik dengan sengaja atau tidak sengaja. Namun, inilah yang tanpa disadari terjadi pada kebanyakan anak di luar sana. Bully, yang biasanya berupa ancaman, intimidasi bahkan kekerasan, orang tua lakukan untuk mengontrol anak agar mengikuti kemauannya, terus-terusan meremehkan kemampuan anak, mengendalikan segala aspek kehidupan anak dan berusaha menegakkan aturan dengan agresif. Persoalan akademik atau pendidikan memang sering mendorong orang tua bersikap keras terhadap anaknya.
Semoga bunda bukan termasuk orang tua yang membully anak bunda sendiri ya. Sebaliknya kita harus selalu mendukung anak-anak kita selama itu baik. Mensupportnya, bukan malah membuat anak menjadi tidak percaya diri.
Cara mendidik anak yang bernuansa bully ini sudah menjadi perhatian Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak). Pasalnya, menurut Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, di Indonesia pun korban mulai berjatuhan, bahkan sudah dikategorikan darurat. Lantaran kasus bunuh diri di di kalangan anak Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 saja, Arist menyebutkan, ada sebanyak 89 anak meninggal sia-sia karena kasus bunuh diri.
Bully Orang Tua Terhadap Anaknya Berupa…
- Memberikan hukuman secara fisik
- Merekmehkan kemampuan anak
- Mengendalikan segala aspek kehidupan anak
- Membandingkan anak dengan saudaranya
- Menyebut anak dengan istilah/kata yang menyakiti
- Selalu membentak dan menyalahkan anak
Stop Bully Anak Sendiri
Bunda, mari kita sama-sama sadar untuk bisa menghargai pendapat anak. Selalu dukung anak dan berikan kepercayaan selagi dalam batasan yang wajar. Yang terpenting adalah perhatikan saja anak- anak Anda di rumah. Bullying pada anak paling besar disebabkan karena masalah ekonomi dan keharmonisan keluarga. Jika diantara keluarga kita belum harmonis, tidak terlambat untuk membangun keharmonisan keluarga. Hadirkan rasa saling menyayangi, rasa hormat menghargai. Jangan jadikan masalah ekonomi penghanucur keluarga, kedamaian orang tua berpengaruh besar untuk perkembangan otak anak- anaknya. Dapat dibuktikan anak- anak yang cerdas biasanya orang tuanya tak suka melakukan perdebatan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.