Minggu pertama ke sekolah banyak sekali anak yang rewel tidak mau ditinggal orang tuanya. Perasaan cemas berada di lingkungan baru, lama adaptasi dengan teman-teman, dan perasaan belum siap pergi keluar rumah sering membuat si Kecil merengek minta ditunggu.
Bahkan, ada anak yang begitu khawatir jika ditinggal sang ibu hingga tiap jam ia menengok ke jendela. Untuk mengecek apakah ibunya masih menunggu di luar ataukah tidak ada. Sebenarnya, hal itu wajar terjadi. Karena untuknya bersekolah adalah pengalaman baru untuk dirinya. Apalagi ada anak yang lambat beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Tapi, jika hal tersebut berlangsung lama pasti akan merepotkan dan membuat khawatir. Apalagi jika sang ibu bekerja.
Penyebab Anak Harus Ditunggui Di Sekolah
Penyebab anak tidak berani ditinggal sendiri saat sekolah adalah karena selama ini orangtua jarang memberikan kesempatan untuk anak berbuat secara mandiri. Setiap anak mencoba melakukan sesuatu, bukan pujian yang ia dapatkan. Melainkan, larangan, kemarahan dan kritikan dari orangtuanya. Hal inilah yang memicu anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Anak-anak tidak mengenal potensinya karena orangtua menganggap mereka masih kecil dan butuh bantuan.
Nah, kebiasaan merespon anak dengan larangan, kemarahan dan kritikan inilah yang membuat anak jadi penakut. Ia tak benar-benar percaya diri untuk masuk sekolah di hari pertama. Ia tak benar-benar berani untuk memandang guru dan teman-teman sebayanya yang baru.
Cara Membiasakan Si Kecil Mandiri Dan Tidak Ditunggui Lagi
1. Mulai Secara Perlahan dan Konsisten
Beberapa orang tua nekat meninggalkan anak-anak di hari pertama sekolah, tanpa si Kecil mengetahui bahwa ibunya sudah tidak menungguinya di sekolah. Sebenarnya hal seperti ini lah yang menambah drama di sekolah, saat di hari pertama si Kecil masih belum terlalu percaya diri untuk belajar sendiri, namun orang tua justru meninggalkannya.
Supaya anak belajar mandiri, mulai perlahan saja. Jika diperlukan, susun rencana dan tahapan. Kapan anak harus ditunggu, dan kapan sudah bisa ditinggal. Anda boleh menunggui anak dari dekat, sehingga si Kecil bisa melihat dengan jelas bahwa ada orang tuanya di dekatnya. Hal ini akan membuat si Kecil merasa lebih nyaman, sehingga di kelas ia akan lebih berani, dan menunjukkan bahwa ia mampu menyelesaikan pelajaran bahkan maju ke depan kelas.
Kurang lebih tiga minggu adalah waktu yang cukup untuk menunggui anak di sekolah, sehingga di minggu keempat Anda sudah bisa melepasnya sendiri di sekolah. Ikatan batin antara ibu dan anak cukup kuat, sehingga saat beranjak pulang setelah mengantar si Kecil, selalu berpikirlah positif supaya anak merasa tenang dan nyaman saat belajar di sekolah.
2. Percayakan Kepada Guru
Saat orang tua sudah memutuskan untuk memasukkan anak-anak ke sekolah umum, ini artinya Anda sebaiknya mempercayakan si Kecil kepada guru dan pihak sekolah. Yakinlah bahwa para guru pasti akan siap membantu jika anak-anak mengalami kendala saat berada di sekolah.
Anda boleh memberikan nomor ponsel kepada guru kelasnya, sehingga jika sesuatu terjadi beliau bisa memberitahukan Anda secara langsung. Selain itu, guru juga bisa menginformasikan perkembangan si Kecil selama di sekolah. Hubungan baik orang tua dan guru sangat diperlukan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar, lho.
3. Beri Hadiah
Anak-anak suka hadiah, sehingga tidak ada salahnya Anda mulai memberlakukan sistem reward untuk anak. Sebelum mulai bersekolah, coba sampaikan kepada si Kecil bahwa Ayah dan Bunda akan memberikan hadiah jika ia berani untuk tidak ditunggui selama sekolah. Biasanya hadiah akan memberikan motivasi kepada si Kecil untuk lebih berani di sekolah.
4. Siapkan Makanan Kesukaan
Selain hadiah, reward berupa makanan kesukaan juga menjadi favorit si Kecil. Sehari sebelum sekolah, coba tanyakan kepada anak besok ingin dibuatkan menu apa untuk sarapan, atau cemilan apa yang diminta setelah pulang sekolah. Selain itu, Anda bisa tanyakan ingin dibuatkan menu apa untuk bekal ke sekolah. Jika ingin membuat kejutan untuk si Kecil, beritahu bahwa Bunda akan membuatkan masakan favorit untuk besok, dan minta anak untuk menebak.
Dan coba buat perjanjian kecil, bahwa Anda akan membuatkan makanan favoritnya kalau si Kecil bersedia tidak ditunggui. Jika berhasil, artinya Anda sudah mendapatkan kunci awal untuk membuka rasa percaya dirinya!
5. Bantu Ia Beradaptasi
Selama satu atau dua minggu pertama, saat masih bisa menungguinya selama di sekolah, Anda bisa mencoba untuk membantu anak supaya bisa membaur dengan lingkungan barunya. Bantu si Kecil untuk berkenalan dengan teman-teman barunya, supaya bisa mengalihkan pikirannya. Pelan-pelan, Anda bisa pamit untuk berpindah ke ruang tunggu di taman, supaya ia bisa bermain bebas bersama teman-temannya. Nah, jika si Kecil sudah mendapat teman baru biasanya akan lebih mudah ditinggal pulang.
Jika Anak Masih Sulit Dilepaskan
Jika masih sulit maka bekerja samalah dengan pihak sekolah. Mintalah pihak sekolah untuk membuat cara agar anak bisa dilepas. Misalnya dengan membuat acara seru saat masuk kelas, atau beri pengertian untuk tidak ditemani orang tua.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.