Di klaim baby zaman now apabila suka rewel kalau gak nyalain AC. Padahal itu tergantung cuaca dan kondisi tempatnya. Betul gak Bun? Dalam dunia medis kalau bayi rewel karena suhu panas disertai keringat berlebih justru di anjurkan lho Bun menggunakan AC! Tubuh bayi belum bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu, sehingga kemampuan tubuh untuk menyejukkan diri juga belum sempurna.
Selain itu menggunakan AC baik untuk menyejukkan suhu ruangan, dapat mencegah Si Kecil mengalami dehidrasi, biang keringat, kelelahan akibat suhu yang terlalu panas, mencegah terjadinya Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi (Sudden Death Infant Syndrome – SIDS) serta serangan panas (heatroke).
Tapi meski penggunaan AC baik untuk bayi, bukan berarti Si Kecil untuk tetap beraktivitas di luar ruangan agar bisa menghirup udara segar dan mendapatkan paparan sinar matahai yang cukup untuk pertumbuhan tulangnya, terutama pada pagi hari.
Tips Aman Menggunakan AC Untuk Si Kecil
- Atur suhu menjadi 23-25ºC
- Sesuaikan suhu AC secara berkala
- Hindari menempatkan bayi searah dengan AC sehingga ia terkena hembusan AC secara langsung
- Servis dan bersihkan AC secara rutin, pastikan pula ruangan memiliki ventilasi yang baik, agar terdapat pertukaran udara yang baik.
- Penggunaan AC ini bukan berarti Si Kecil harus berada dalam ruangan ber-AC setiap saat. Berikan waktu Si Kecil untuk dapat tetap beraktivitas di luar ruangan dan juga menghirup udara segar, terutama pada pagi hari, namun hindari perubahan suhu yang mendadak. Bunda bisa mematikan AC terlebih dahulu, kemudian berikan waktu ia menyesuaikan diri terhadap suhu di luar ruangan.
Bolehkah Penggunaan AC Ketika Anak Sakit?
Penggunaan AC tidak memperburuk kondisi anak yang sedang sakit baik itu demam demam, batuk atau flu. Jadi sah-sah saja jika membiarkan AC di kamar anak tetap menyala. Namun, perlu diperhatikan juga pengaturan suhu serta hal lainnya agar anak nyaman tetapi tidak bertambah sakit.
Perhatikan Respon Si Kecil Apabila Merasa Kedinginan
- Bayi cenderung lebih diam. Berbeda dengan orang dewasa, bayi belum bisa menggigil saat merasa dingin. Oleh karena itu bayi akan lebih banyak menghabiskan energi di dalam tubuhnya untuk tetap merasa hangat. Akibatnya, dia akan lebih banyak diam dan malah tidak menangis saat merasa dingin.
- Bayi kehilangan selera makan. Kedinginan dapat membuat jadi kehilangan nafsu makan dan tidak berselera untuk minum ASI atau susu, atau makanan padat.
- Tangan dan kaki bayi terasa dingin. Selain dapat dirasakan melalui tangan dan kaki, pada kasus kedinginan yang agak parah, dada bayi juga akan terasa dingin walaupun dia telah menggunakan pakaian. Jika bayi mengalami gejala ini, dia sebaiknya segera mendapatkan kehangatan dengan cara dipeluk oleh orang dewasa. Setelah bayi merasa hangat, Mam dapat menambah lapisan pakaiannya agar terhindar dari udara dingin.
- Bayi mengalami neonatal cold syndrome. Pada kasus kedinginan yang parah, maka fungsi-fungsi vital tubuh bayi akan melambat. Bayi kemudian menjadi lesu dan lemas, kaki dan tangannya akan terlihat membengkak dan berwarna merah muda. Gejala ini dapat berakibat fatal bagi kesehatan anak atau bayi. Bayi yang mengalami gejala ini sebaiknya segera dilarikan ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.