Massage/pijat merupakan intervensi yang termasuk dalam pendekatan nonfarmakologi yang bertujuan untuk analgesia psikologis. Tindakan ini dilakukan secara lembut sehingga membantu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman. Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami sekaligus dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak.
Adapun pun beberapa pijat untuk menjelang persalinan seperti pijat kepala, leher, punggung, tungkai dan pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau mulai dari 4-6 minggu sebelum melahirkan yang berguna untuk meningkatkan aliran darah ke daerah vulva dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi (pengguntingan jalan lahir). Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon, apakah tekanan yang diberikan sudah cukup atau malah menimbulkan nyeri.
Apabila pijat perineum dilakukan secara tepat akan menurunkan nyeri persalinan karena robekan perineum dan jahitan sekaligus mengurangi kecemasan terhadap persalinan yang akan dihadapinya. Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi).
Laserasi/robekan perineum (jalan lahir) merupakan penyebab perdarahan persalinan. Luka laserasi biasanya ringan tetapi dapat juga terjadi luka yang luas yang dapat menimbulkan perdarahan sehingga membahayakan jiwa. Kejadian laserasi perineum perlu dilakukan pencegahan, salah satunya dengan pemijatan perineum.
Manfaat Pijat Perineum
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungan pijat perineum diantaranya adalah :
a. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
b. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)
c. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
d. Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum
e. Membuat relaksasi pada ibu bersalin dan mengurangi kecemasan. Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan.
Kontra indikasi yang Tidak Dianjurkan Pijat Perineum
1. Infeksi menular seksual seperti HIV, , Gonorhoe, Sifilis, herpes dan klamidia
2. Infeksi jamur
3. Infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
4. Preeklampsia
Cara Pijat Perineum
Ibu sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu ke-34. Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami)
2. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi atau posisi ‘mengangkang’
3. Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut
4. Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore
5. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat
6. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi
7. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang.
8. Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri
9. Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.