
Keputihan adalah kondisi yang normal dialami setiap wanita apabila tidak berwarna (bening), tidak berbau dan tidak gatal. Tapi rupanya , banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pria juga mengalami keputihan.
Sebetulnya dalam medis keputihan hanya dialami wanita saja, dan pria tidak. Apabila pria mengalami pengeluaran dari penis tanpa disadari hal ini menandakan adanya masalah pada organ reproduksi karena normalnya kelamin laki-laki itu kering dan tidak basah.
Penyebab Keputihan Pada Pria
- Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu yang membuat inflamasi di sepanjang saluran. Inflamasi ini menyebabkan rasa sakit pada penis saat buang air kecil. Rasa sakit terkadang cukup kuat dan menyebabkan beberapa pria tidak tahan dan memilih untuk lebih sering menahan untuk kencing.
Gejala infeksi saluran kemih yang lainnya dan sudah parah adalah munculnya cairan tertentu dengan aroma yang tidak sedap. Selanjutnya penis juga jadi lebih lemas dan saat mengalami ereksi akan terasa sangat menyiksa. Pria dengan kondisi ini juga tidak akan nyaman saat berhubungan badan. - Prostatitis
Prostatitis adalah kondisi yang menyebabkan prostat mengalami inflamasi. Organ yang berguna untuk menghasilkan cairan mani ini bisa membengkak dan menyebabkan masalah. Meski pembengkakan tidak selalu disebabkan oleh kanker, pria akan merasakan nyeri yang terlalu kuat saat buang air kecil dan ejakulasi.
Gejala lain dari kondisi prostatitis ini adalah keluarnya urine dengan aroma pekat dan tidak sedap dibanding urine orang normal. Sesekali di dalam urine juga muncul darah meski tidak banyak. Pria juga akan kerap mengalami gangguan mengeluarkan urine dan mengeluarkan carian tertentu yang agak kental dan mengeluarkan aroma tidak sedap. - Smegma
Smegma sebenarnya tidak keluar dari penis atau lebih khusus uretra. Meski demikian bentuk dan aroma dari smegma ini menyerupai dan bisa menyebabkan masalah kalau tidak segera diatasi. Smegma sendiri merupakan kumpulan cairan atau kotoran yang berkumpul di bawah kulit kulup atau foreskin dan ini bisa menjadi penyebab keputihan pada pria.
Pria yang tidak sunat bisanya sering mengalami kondisi ini. Area di bawah kulup tidak dibersihkan dengan baik, kotoran jadi mengumpul. Kumpulan kotoran ini membentuk smegma yang kerap dijadikan tempat bakteri untuk tumbuh dan menjadi balantis. - Balantis
Penyebab keputihan pada pria yang lainnya adlaah balantis. Balantis adalah inflamasi yang terjadi di foreskin atau kulup penis. Inflamasi ini terkadang sampai menyebabkan kepala penis atau glans terasa sakit dan tidak nyaman saat disentuh. Kondisi ini juga menyebabkan area penis menjadi gatal dan keluar cairan tertentu dengan roma yang buruk dan tidak sedap. Kondisi balantis juga bisa menyebabkan perdarahan. - Klamidia
Klamidia menyerang jutaan orang di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Aktivitas seks yang tidak sehat menyebabkan klamidia mudah menular kepada pria atau ke wanita dengan kontak fisik dan terkena cairan kemaluan. Pria yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami nyeri saat buang air kecil dan besar.
Penis juga mengeluarkan cairan tertentu yang bukan sperma atau cairan praejakulasi. Pada kondisi tertentu testis akan mengalami pembengkakan sehingga peluang terjadi masalah pada produksi sperma akan besar. Terakhir, saat buang air besar terkadang terasa sakit dan muncul perdarahan. - Gonore
Gonore adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada anus, tenggorokan, dan saluran kencing yang juga dapat menjadi penyebab keputihan pada pria. Penularannya terjadi dengan berbagai aktivitas seks mulai dari vaginal, anal, dan juga oral. Gonore umumnya tidak menunjukkan tanda pada beberapa orang khususnya wanita. Namun, kalau sudah parah bisa menyebabkan masalah yang serius.
Beberapa tanda gonore sudah semakin parah adalah rasa nyeri saat buang air kecil. Selian itu akan ada cairan yang keluar dari penis atau mungkin vagina dengan warna hijau dan kekuningan dengan aroma yang tidak sedap. Tanda lain dari gangguan ini adalah testis yang terasa sakit dan nyeri di persendian.
Cara menjaga kebersihan kemaluan pria
- Pastikan untuk tidak menggunakan celana dalam lebih dari satu hari. Meski tidak terlihat kotor, bakteri sudah ada yang menempel di sana sehingga Anda harus segera menggantinya. Normalnya dalam satu hari celana dalam diganti minimal satu kali.
- Setelah buang air kecil wajib mencuci penis dengan bersih dan pastikan tidak ada urine lagi yang keluar. Setelah mencuci, gunakan tisu bersih agar penis menjadi kering.
- Gunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat agar area di selangkangan tidak mudah basah karena keringat.
- Setelah melakukan seks, segera mandi dan bersihkan kemaluan. Hal senada juga berlaku kalau Anda melakukan masturbasi. Sisa cairan kelamin yang menempel bisa mengundang bakteri untuk mendekat.
- Pastikan untuk melakukan seks dengan aman seperti menggunakan kondom. Seks tanpa kondom bisa meningkatkan peluang penularan penyakit menular seksual.
Pria Belum Di sunat Memiliki Resiko Lebih Besar
Pria belum disunat atau sirkumsisi beresiko lebih besar terkena infeksi/keputihan. Hal ini karena keputihan pada laki-laki berkembang pesat di kulit yang hangat, berkeringat, dan teriritasi, pria yang belum disunat memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena infeksi jamur ini.
Gejala Keputihan/Infeksi Pada Pria
Gejala keputihan pada pria yang bisa dikenali adalah keluarnya cairan keputihan dengan warna kekuningan seperti susu dengan tekstur yang bisa kental atau cair. Keluhan ini, bisa saja terjadi dengan gejala nyeri atau gatal, serta kemerahan pada kepala penis, skrotum, dan kulit selubungnya. Sering kali, hal ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada penis, sensasi terbakar ketika berhubungan intim dan ruam yang berlangsung singkat atau sementara, namun bisa pula tanpa gejala.
Pada umumnya, keluarnya cairan dari kelamin disebabkan oleh infeksi menular seksual. Cairan yang keluar dengan disertai rasa nyeri bisa mengarah ke penyakit yang disebut dengan gonore.
Penanganan Keputihan Pada Pria
Meski begitu, keluarnya lendir bening dari penis merupakan suatu hal yang biasa terjadi. Hal ini terbilang normal ketika cairan semen diproduksi berlebihan oleh kelenjar prostat, kelenjar vesicle seminalis, atau secara abnormal dapat terjadi jika terjadi infeksi pada saluran kemih.
Guna mendapatkan diagnosis yang lebih tepat, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium terhadap lendir yang keluar tersebut. Di laboratorium akan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mendeterminasi komposisi dari lendir tersebut.
Jika dalam komposisinya dideteksi adanya sel-sel bakteri atau sel-sel debris maka akan dicurigai sebagai tanda-tanda peradangan atau infeksi. Sebaliknya jika pada pemeriksaan mikroskop tidak ditemukan adanya sel-sel abnormal, itu berarti tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Biasanya dokter juga akan memeriksa secara lengkap terkait organ reproduksi untuk mendeteksi adanya gangguan lain yang dapat menyertai penyakit ini.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.