Hampir semua wanita akan selalu memerhatikan penampilanya, terutama bentuk tubuh. Tidak sedikit yang bahkan melakukan operasi untuk merubah bentuk tubuh agar terlihat lebih menarik. Bentuk tubuh yang paling sensitif dan sering dilakukan operasi adalah payudara. Operasi payudara ini dilakukan dengan alasan kecantikan/estetika agar payudara kencang dan besar.
Pembesaran payudara umumnya dilakukan dengan memasukkan implan silikon atau saline pada payudara. Operasi ini dapat membuat payudara menjadi lebih besar dengan hasil tampak alami, kekenyalan yang tahan lama dan membuat belahan dada menjadi lebih indah.
Tindakan ini juga akan memperbaiki bentuk payudara yang sudah mengalami penurunan. Namun, setiap operasi pasti ada efek samping atau risiko pascaoperasi. Sebagian orang yang melakukan implan payudara berhasil menyusui, namun sebagian lainnya gagal. Hingga kini belum diketahui dengan pasti seberapa besar implan payudara dapat berdampak kepada kondisi air susu ibu (ASI).
Risiko Pemasangan Implan
Jika Anda salah satu yang akan melakukan implan payudara, Anda harus siap dengan risiko efek samping yang mungkin dialami payudara Anda. Mulai dari berkurangnya kemampuan menyusui, payudara mengeras, bahkan tidak dipungkiri adanya infeksi pada payudara Anda.
1. Implan yang Anda tanam dapat mengalami kebocoran di dalam tubuh. Jika terjadi kebocoran, kuman dan bakteri implan akan menggerogoti badan Anda.
2. Tidak selamanya implan anda akan baik-baik saja di dalam sana. Anda harus memeriksakan tubuh Anda setidaknya satu tahun sekali untuk melihat perubahan serta efek jangka lama apa yang terjadiakibat implan yang Anda tanam.
3. Jika pemasangan implan gagal, bentuk payudara Anda akan aneh dan terlihat tidak simetris.
Komplikasi yang Bisa Terjadi pada Pemasangan Implan
Meski lebih aman daripada silikon suntik, kedua jenis implan ini tetap berpotensi
menyebabkan sejumlah komplikasi, antara lain:
1. Payudara terasa nyeri.
2. Infeksi.
3. Perubahan sensitivitas pada payudara dan puting.
4. Jaringan parut yang mendesak posisi implan.
5. Implan pecah atau bocor.
Isu Pemasangan Implan Menyebabkan Kanker
Implan silikon aman untuk jangka waktu penggunaan 10-20 tahun. Silikon tidak bisa digunakan seumur hidup. Nah, yang perlu Anda ketahui di sini, implan payudara bersifat karsinogen (zat kimiawi). Meskipun tidak memicu kanker payudara, tetapi zat ini memicu kanker-kanker lainnya di sekitar area payudara.
Minimnya perawatan sehabis memasang implan payudara atau kebocoran implan di dalam payudara dapat menyebabkan zat kimawi berubah menjadi kanker pada bagian payudara. Beberapa penelitian yang menyinggung tentang implan payudara dapat berisiko terhadap kanker payudara menjelaskan, implan payudara yang telah ditanam pada dasarnya menghalangi proses mamograf dalam mendeteksi sel kanker yang ada. Karena tertutup implan, maka kanker tidak dapat terdeteksi sedari dini. Deteksi kanker yang terlambat akan menimbulkan bahaya kanker yang lebih parah.
Proses Pemasangan Implan Payudara
Sebelum pemasangan implan payudara dilakukan, pasien akan dibius agar tertidur dan tidak merasa sakit. Selain itu, pasien juga akan diminta menghentikan penggunaan beberapa jenis obat tertentu. Selanjutnya dokter membuat sayatan di bawah payudara, lengan, dan di sekitar puting. Seberapa banyak sayatan tergantung dengan jenis implan, bentuk tubuh, serta seberapa banyak perubahan yang dilakukan pada payudara.
Implan kemudian akan dimasukkan pada sebuah kantong di atas atau di bawah otot dada. Setelah selesai, dokter bedah kemudian akan menutup sayatan tersebut. Operasi pemasangan implan payudara umumnya berlangsung selama 1-2 jam.
Setelah operasi selesai, payudara pasien akan ditutupi kain kasa. Pada kondisi ini, payudara pasien akan mengalami pembengkakan untuk beberapa waktu dan memiliki jaringan parut. Namun pembengkakan ini akan mereda dan jaringan parut akan hilang.
Selama masa pemulihan, pasien membutuhkan bra khusus untuk menopang payudara. Selain itu, pasien juga tidak diperbolehkan mengangkat beban berat selama sekitar enam minggu sejak operasi dilakukan agar kondisinya tetap aman. Prosedur implan payudara membutuhkan perawatan secara berkala. Pemeriksaan MRI perlu dilakukan setelah tiga tahun sejak dilakukan implantasi. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan pada implan
Jika Anda pernah menjalani implan payudara, ada kemungkinan Anda harus melakukan bedah lanjutan untuk mengganti implan, terutama jika terjadi komplikasi atau perubahan bentuk dan ukuran payudara. Makin lama implan tertanam, makin besar pula risiko komplikasi yang mungkin ditimbulkan.
Perawatan Payudara Setelah Dilakukan Pemasangan Implan
Bagi yang sudah melakukan implan payudara, penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai anjuran dokter. Perubahan sekecil apapun sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk menghindari risiko yang berbahaya. Kelalaian pada perawatan payudara setelah pemasangan implan akan berdampak pada kesehatan.
Kriteria Pemasangan Implan Payudara
Anda boleh memasang implan apabila memenuhi beberapa kriteria. Usia sebaiknya sudah menginjak dewasa yaitu 20 tahun ke atas. Selanjutnya dokter akan melakukan pengecekan berat badan, untuk mengetahui berapa besar berat implan yang sesuai dengan postur tubuh Anda. Jangan sampai implan menjadi terlihat terlalu berlebihan, yang justru menghilangkan estetika penampilan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.