Kehamilan menjadi fase terpenting untuk ibu dalam menjaga kesehatannya. Selain itu, jika ibu hamil menderita alergi, sebaiknya perhatian lebih wajib dilakukan dalam asupan makanan dan juga gaya hidup. Hal ini penting, sebab alergi yang dimiliki ibu sedikit banyak akan berpengaruh pada perkembangan janin di dalam kandungan.
Seperti yang kita ketahui alergi termasuk kondisi yang cukup mengganggu kenyamanan tubuh. Saat alergi kambuh, beragam gejala kemudian akan muncul dan ini menganggu. Gejala-gejala seperti gatal-gatal di kulit, batuk, pilek, sesak napas dan masih banyak lagi. Kemunculan alergi ini dipicu oleh alergen (penyebab alergi) diantaranya udara panas atau dingin, bulu binatang, serbuk bunga, jenis makanan tertentu seperti seafood, telur, ikan, kacang-kacangan, cokelat bahkan susu juga bisa memicu alergi.
Dari makanan-makanan tersebut, dilihat dari gizinya adalah makanan yang dibutuhkan oleh ibu saat hamil. Lalu bagaimana cara agar kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil tanpa harus mengkonsumsi makanan penyebab alergi tersebut? Jawabannya, konsumsi makanan lain dengan kandungan nutrisi serupa.
Dibawah ini adalah beberapa alternatif yang bisa Bunda coba untuk tetap mendapatkan nutrisi dari makanan, tanpa harus beresiko terkena alergi.
1. Alergi ikan.
Kandungan nutrisi pada ikan adalah kalsium, zat besi dan protein. Makanan pengganti dari ketiga bahan tersebut bunda bisa konsumsi mentega, keju, telur, tahu, kacang-kacangan, daging, susu, dan lainnya.
2. Alergi telur.
Kandungan nutrisi telur yang dibutuhkan ibu adalah protein, kalsium dan zat besi. Makanan pengganti telur agar tetap mendapatkan kebutuhan nutrisi tersebut antara lain ikan salmon, ikan tuna, tahu, keju, alpukat, susu, dan lainnya,
3. Alergi daging.
Nutrisi di dalamnya adalah lemak dan protein. Maka Bunda bisa menggantinya dengan konsumsi kacang-kacangan, susu dll.
4. Alergi kacang-kacangan.
Kandungan nutrisi di dalamnya adalah protein, zat besi dan kalsium. Makanan yang bisa menjadi pengganti adalah daging ayam, daging sapi, brokoli, bayam, ikan salmon, roti gandung, susu, dll.
5. Alergi susu.
Susu adalah sumber kalsium, protein, dan vitamin D. Jika Bunda memiliki alergi pada susu, bisa diganti dengan konsumsi makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, brokoli, buah jeruk, pisang dan kacang-kacangan.
6. Alergi seafood.
Makanan laut juga bagus dijadikan sebagai sumber nutrisi ibu hamil, akan tetapi bunda harus lebih berhati-hati saat konsumsi makanan laut sebab beberapa diantaranya mungkin memiliki kandungan merkuri. Seafood sehat memiliki kandungan nutrisi kalsium dan protein. Jika bunda memiliki alergi dengan makanan seafood, bisa diganti dengan tempe, tahu, brokoli, keju, yogurt, kacang-kacangan, susu, dll.
7. Alergi Cokelat.
Kandungan alami pada cokelat seperti protein, karbohidrat dan lemak mungkin terdapat pada cokelat. Beruntungnya ibu hamil yang suka dengan cokelat, tapi tetap jangan berlebihan ya bunda. Lalu bagaimana jika ibu hamil alergi dengan cokelat. Tidak perlu khawatir, karena konsumsinya bisa diganti dengan makanan seperti keju, susu, mentega dll.
Ibu hamil harus mengetahui apa-apa saja yang menjadi pemicu alergi. Selain itu, selektif terhadap makanan juga diperlukan, jangan sampai konsumsi makanan terlalu sembarangan. Ibu baiknya pintar-pintar untuk mengatur komposisi makanan yang bernilai gizi tinggi dengan menggantikan makanan pemicu alergi dengan makanan lain yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Alergi pada ibu hamil memang tidak dapat disembuhkan, salah satu cara yang tepat adalah menghindari alergen atau sumber dari penyebab alergi tersebut. Jika alergi terlanjur sudah terjadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apakah alergi akan mempengaruhi lebih lanjut lagi pada janin atau tidak.
Semoga bermanfaat, salam!
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.