ASI adalah nutrisi yang paling baik untuk bayi. Sehingga para bunda akan mengusahakan pemberian ASI secara ekslusif kepada buah hatinya. Namun ada beberapa hal yang membuat pemberian ASI ini terhambat. Pilihan kedua dari ibu yang tidak bisa menyusui buah hatinya adalah dengan mendapatkan donor ASI.
Pendonor ASI adalah ibu menyusui yang memerah ASI, kemudian memberikannya kepada ibu lain yang membutuhkan. Di negara-negara maju, donor ASI dilakukan secara sistematis melalui bank ASI dengan screening ketat sebelum ibu menyusui tersebut dapat mendonorkan ASI-nya. Sementara di Indonesia, kegiatan ini masih dilakukan secara individu. Berbagi ASI bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kualitas kesehatan bayi yang mengalami malnutrisi. Selain efektif, langkah ini terbukti dapat menekan angka kematian bayi secara keseluruhan.
Manfaaat Pemberian ASI dari Donor ASI
- Mencegah penyakit enkolitis nekrotikan, yaitu kondisi di mana saluran cerna mengalami kerusakan, mulai dari peradangan, kematian jaringan, hingga kebocoran.
- Mencegah gangguan usus yang parah.
- Mencegah infeksi selama masa-masa awal setelah dilahirkan.
- Bayi yang lahir dengan berat badan rendah harus mendapatkan ASI paling tidak hingga usianya 6 bulan. Namun, pada bayi yang sedang sakit atau memiliki berat badan terlalu rendah (kurang dari 1 kg), asupannya perlu disesuaikan dengan anjuran dokter.
Persyaratan Melakukan Donor ASI
- Bersedia menjalani tes darah untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
- Memiliki kondisi kesehatan yang baik.
- Tidak sedang mengonsumsi suplemen herbal dan obat-obatan medis, termasuk insulin, hormon pengganti tiroid, pil KB, dan produk obat yang bisa memengaruhi bayi.
- Produksi ASI berlebih, meski bayinya sendiri sudah dipenuhi kebutuhan ASI-nya
Ibu Yang Tidak Bisa Mendonorkan ASI
- Menderita HIV, HTLV (human T-lymphotropic virus), sifilis, hepatitis B, atau hepatitis C, berdasarkan hasil tes darah.
- Memiliki suami atau pasangan seksual yang berisiko terjangkit HIV, HTLV, sifilis, hepatitis B, atau hepatitis C.
- Merokok atau mengonsumsi produk-produk dari tembakau.
- Menggunakan obat-obatan terlarang.
- Mengonsumsi minuman beralkohol sebanyak 60 ml atau lebih per hari.
- Dalam 6 bulan terakhir, menerima transfusi darah.
- Dalam 12 bulan terakhir, menerima transpantasi organ atau jaringan.
Pastikan Pendonor ASI Telah Menjalani Tes Kesehatan
Bila Anda memutuskan untuk memberikan donor ASI kepada buah hati Anda, pastikan ibu pendonor sudah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui keamanan susunya. Mengenai biaya pemeriksaan ibu pendonor, dapat didiskusikan secara bersama-sama.
Donor ASI dapat sangat membantu para bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI dari ibunya. Manfaat ASI dari donor sama saja dengan ASI dari ibu kandung. Meski begitu, perhatikan syarat-syaratnya, agar ASI yang diberikan kepada bayi aman dan terjaga kualitasnya.
Apabila berniat memberikan ASI donor kepada bayi Anda, akan lebih mudah jika Anda bergabung dengan komunitas-komunitas pemerhati donor ASI, untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.