Mendidik anak memang bukanlah hal yang mudah. Kadang kala kita dibuatnya jengkel dan kesal. Sehingga kita tidak sadar memarahinya dan berteriak kepadanya. Padahal ini bukanlah jalan penyelesaian. Meskipun si Kecil berbuat salah, tidak sepatutnya untuk meneriaki meskipun itu tidak sengaja. Perlu diketahui bahwa cara orang tua berkomunikasi dengan anak memegang peran penting dalam mendidik Si Kecil. Ada beberapa dampak jika orang tua meneriaki anak.
Dampak Berteriak Kepada Anak
• Membuat perilaku anak semakin buruk
Jika Bunda dan Ayah berpikir bahwa berteriak kepada anak akan membuat perilakunya berubah menjadi baik, ini merupakan hal yang salah. Sikapnya justru bisa jadi semakin buruk dan kemungkinan membentuk sifat yang lebih agresif. Berteriak pada anak juga bisa menyebabkan anak merasa tertekan, sehingga meningkatkan risiko anak berperilaku menyimpang, seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan kejahatan seksual.
• Perkembangan otak anak menjadi terganggu
Otak manusia lebih mudah memproses informasi yang negatif dibandingkan dengan informasi yang baik. Hal ini dapat mengganggu perkembangan otak anak ketika orang tua sering berteriak dalam masa pertumbuhannya.
• Membuat anak tidak percaya diri
Rasa tidak percaya diri anak tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan orang tua menyalahkan anak, tapi juga karena kebisaan orang tua berteriak. Hal ini disebabkan penyampaian pesan yang kurang tepat, atau pemilihan kata-kata yang kurang baik. Kebiasaan orang tua dalam berteriak, juga akan membuat anak merasa tidak berharga.
• Meningkatkan risiko depresi
Sering berteriak pada anak dapat membuat anak hidup dalam ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran. Lambat laun, hal ini bisa meningkatkan risiko anak menjadi depresi. Bahkan pada beberapa kasus, depresi yang dialami oleh anak kemungkinan berlanjut sampai ia beranjak dewasa.
• Meningkatkan risiko anak menderita masalah kesehatan
Berteriak pada anak, tergolong kekerasan verbal yang dapat membuatnya stres. Kondisi ini dapat memberi dampak jangka panjang bagi kesehatannya, termasuk memengaruhi daya tahan tubuhnya. Ada pula penelitian yang mengaitkan kekerasan verbal pada masa kecil dengan kondisi nyeri kronis yang nantinya dialami, seperti sakit kepala, leher atau punggung.
Lakukan Hal Ini Untuk Mencegah Berteriak Pada Anak
• Tarik nafas panjang
Jika anda di buatnya kesal. Tarik nafas dalam. Semarah-marahnya kita, upayakan diam dulu, tak perlu berkata-kata sambil teriak. Tunaikan dulu emosi kita dengan disalurkan yang aman dan nyaman.
• Menenangkan diri sejenak
Ketika merasa akan berteriak pada anak, coba tenangkan diri sejenak. Saat melihat tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan aturan, ada baiknya Bunda atau Ayah pergi sejenak untuk menarik napas panjang dan berpikir dengan jernih. Setelah merasa lebih tenang, Bunda dan Ayah bisa berikan pendapat atau masukan secara bijak pada Si Kecil. Hal ini juga bermanfaat untuk memberi contoh pada anak tentang bagaimana mengendalikan emosi.
• Berikan peringatan
Bunda dan Ayah tetap bisa memberikan peringatan kepada Si Kecil, tanpa harus berteriak. Misalnya, berikan peringatan untuk Si Kecil untuk berhenti bermain gadget, 10 menit ke depan. Namun, pastikan Bunda dan Ayah menggunakan kalimat yang baik, jelas dan tidak akan menyakiti anak. Ingat, kalimat yang diucapkan orang tua bisa sangat berdampak pada pengembangan karakter anak.
• Berikan konsekuensi dengan tegas
Jika orang tua sudah memberi peringatan, tapi Si Kecil tetap tidak menurut. Itu berarti saat yang tepat untuk memberikan konsekuensi dengan tegas. Misalnya, anak tidak mau berhenti bermain gadget setelah bermain cukup lama. Bunda dan Ayah dapat memberi konsekuensi dengan melarang Si Kecil untuk bermain gadget selama beberapa hari ke depan. Usahakan untuk tetap tegas dengan konsekuensi yang diberikan. Tegas bukan berarti kasar, melatih dengan ketegasan, akan membantu Si Kecil tumbuh lebih disiplin. Dengan begitu, Si Kecil akan belajar bertanggung jawab dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
• Diskusikan dengan Si Kecil
Beri penjelasan dari alasan mengapa kesalahan yang dilakukannya bisa membuat orang marah dan kesal. Dengan begitu, anak akan lebih paham bedanya hal baik dan buruk. Hal ini akan membantu perkembangan pola pikir anak, kemudian akan menentukan perilakunya kelak. Pemahaman yang baik, akan mengurangi risiko anak mengulangi kesalahan yang sama. Anak juga akan mampu mencontoh perilaku baik yang orang tua lakukan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.