Hingga saat ini masih ada beberapa ibu yang percaya bahwa air tajin bisa mengganti air susu ibu (ASI). Padahal second opinion dari ASI adalah susu formula. Bahkan untuk MPASI pun air tajin tidak diperkenankan kenapa demikian? Yuk simak di bawah ini!
Apa Itu Air Tajin?
Air tajin atau air beras merupakan pati atau cairan putih yang diperoleh ketika kita memasak nasi. Air tajin sering direkomendasikan sebagai makanan pertama bayi dalam praktik penyapihan tradisional.
Bagaimana Kandungan Air Tajin?
Sebagian besar sifat dari air tajin mudah dicerna dan hipoalergenik. Namun, bila bicara soal gizi dan nutrisi, secara keseluruhan air tajin tidak bisa dijadikan pilihan makanan utama untuk bayi. Kandungannya terdiri dari pati, senyawa bioaktif tertentu, vitamin larut air seperti B1, B2, dan B3, serta mineral seperti natrium dan kalium.
Jika dibandingkan nasi utuh, air tajin tidak mengandung serat, vitamin larut dalam lemak seperti vitamin A, dan beberapa protein dalam beras. Oleh karena itu, air tajin tidak bisa dijadikan menu utama makan anak, Bunda.
Air tajin idealnya digunakan untuk bayi sebagai makanan tambahan bersama makanan lain, seperti dagin, ikan dan sayuran. Cara ini memungkinkan bayi mendapatkan sebagian protein, mikronutrien, dan serat.
Dalam air tajin juga terkandung karbohidrat karena adanya partikel beras. Selain sebagai makanan pendamping ASI (MPASI), orang zaman dulu sering menggunakan air tajin sebagai pengganti ASI. Meskipun kandungan gizinya jauh dari susu sapi dan kedelai, air tajin dipercaya bisa menggantikan ASI untuk bayi.
Air Tajin Tidak Bisa Dijadikan Pengganti ASI Atau Sufor
Air tajin sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti ASI untuk bayi ya. Penggunaan air beras sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi juga harus dihindari. Air tajin tak bisa menggantikan ASI karena kandungan nutrisinya kurang lengkap, Bunda. Air rebusan beras ini sebaiknya tidak digunakan untuk pelarut atau pengenceran susu formula.
Air tajin hanyalah air rebusan beras dan tidak mengandung nutrisi lain, selain karbohidrat. Jika si Kecil tidak diberikan ASI maka susu formula lah menjadi second opinion.
Risiko Jika Si Kecil Diberikan Ait Tajin
Memberikan air tajin pada bayi bisa mengundang dampak buruk yang tidak sembarangan. Dengan adanya risiko ini, Anda sebaiknya berpikir dua kali sebelum benar-benar memberikan air hasil rebusan beras itu pada si Kecil.
Ada beberapa dampak buruk yang bisa muncul akibat pemberian air tajin pada bayi adalah perut kembung, diare, kolik, radang usus hingga masalah pada ginjal. Selain itu bayi yang minum air tajin berisiko menjadi gemuk dan kekurangan nutrisi. Bayi bahkan berisiko mengalami obesitas dan terserang penyakit degeneratif pada masa tuanya.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.