Bayi yang baru lahir akan dilakukan pemeriksaan fisik dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi terlahir dengan keadaan sehat dan fisik yang sempurna atau ada kelainan. Salah satu kelainan/kecacatan pada bayi baru lahir yaitu tidak adanya lubang anus/atresia ani. Hal ini dikatakan berbahaya sebab pencernaan anak dapat terganggu karena tubuhnya tidak dapat memproses makanan secara sempurna.
Macam-macam Atresia Ani
1. Lubang anus yang menyempit atau sama sekali tertutup.
2. Terbentuknya fistula atau saluran yang menghubungkan rektum dengan kandung kemih, uretra, pangkal peni atau vagina.
3. Rektum yang tidak terhubung dengan usus besar.
Gejala-gejala Atresia Ani
1) Perut membesar.
2) Tinja pertama tidak keluar dalam jangka waktu 24 hingga 48 jam setelah lahir.
3) Tinja keluar dari vagina, pangkal penis, skrotum, atau uretra.
4) Pada bayi perempuan, lubang anus terletak sangat dekat dengan vagina.
5) Lubang anus tidak di tempat yang semestinya, atau tidak terdapat lubang anus sama sekali.
Penyebab Bayi Terlahir Tanpa Lubang Anus/Atresia Ani
Atresia ani terjadi karena adanya gangguan perkembangan janin pada tujuh hingga delapan minggu pertama kehamilan. Gangguan tersebut menyebabkan proses pembelahan dan pemisahan dinding pencernaan janin menjadi tidak terjadi dengan sempurna. Hal ini juga terjadi karena faktor genetik.
Pemeriksaan Penunjang Atresia Ani
a. Foto Rontgen, untuk mendeteksi jika terdapat kelainan tulang.
b. USG tulang belakang.
c. MRI, untuk memeriksa kondisi kerongkongan, tenggorokan, dan organ-organ yang terkait.
d. Ekokardiografi, untuk memeriksa kondisi jantung.
Komplikasi Atresia Ani
1. Konstipasi. Konstipasi dapat diatasi dengan diet tinggi serat. Obat pencahar juga terkadang diberikan untuk mencegah menumpuknya tinja di dalam usus, yang akan membuat usus melebar dan mengakibatkan gerakannya menjadi berkurang.
2. Inkontinensia tinja atau urine. Inkontinensia tinja atau urine dapat terjadi, walaupun operasi berjalan mulus dan tanpa komplikasi.
3. Stenosis anus. Anus yang baru dapat membentuk jaringan parut dan menyempit (stenosis). Bila terjadi, kondisi ini akan membutuhkan tindakan operasi lanjutan. Untuk mencegah stenosis anus, dokter akan melakukan dan mengajarkan kepada orang tua pasien untuk melakukan tindakan meregangkan atau melebarkan anus yang baru secara berkala (dilatasi anus).
Pengobatan Atresia Ani
Tindakan operasi adalah satu-satunya jalan untuk mengobati penyakit ini. Akan tetapi penentuan kapan operasi dapat dilakukan bergantung pada setiap bayi tergantung dari jenis kerumitan dan kondisi fisik bayi. Tindakan operasi yang harus dilakukan, terdiri dari:
1) Operasi untuk menyambung anus dan usus tidak tersambung dengan anus
2) Pemindahan anus ke lokasi yang seharusnya untuk kondisi yang tidak normal pada usus dan sistem urinasi.
3) Kolostomi yang dilakukan untuk menyambung usus ke bukaan di dinding perut supaya kotoran bisa keluar di luar tubuh
4) Pemberian obat penawar rasa sakit, seperti etaminophen atau ibuprofen.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.