Tingkah laku bayi selalu menggemaskan. Salah satunya yaitu ngulet. Bunda tentu sering dong lihat bayi ngulet. Menggemaskan bukan? Lalu kenapa sih bayi sering ngulet? Apakah normal?
Ngulet bisa jadi bahasa tubuh yang normal. Seperti orang dewasa pada umumnya, bayi juga bisa mengulet, bahkan Bunda sering melihat si kecil meregangkan tubuhnya ini saat ia sedang tidur. Tetapi dalam beberapa kasus, ngulet adalah gejala dari beberapa jenis penyakit dan ketidaknyamanan yang perlu diseriusi.
Penyebab Bayi Sering Ngulet
- Mengekspresikan emosi
Bayi belum bisa bicara, tetapi bukan berarti ia tidak bisa berkomunikasi. Ngulet adalah salah satu caranya mengekspresikan rasa frustrasi, kemarahan, rasa sakit, dan emosi-emosi lainnya. Seperti orang dewasa, bayi mama juga bisa sedih karena berbagai alasan dan ia menggunakan bahasa tubuh untuk mengungkapkannya. - Refluks asam lambung
Refluks asam lambung adalah suatu kondisi di mana isi perut bergerak ke atas melalui sfingter esofagus bagian bawah dan masuk ke kerongkongan karena otot perut yang lemah. Pada bayi, katup sfingter esofagus masih lemah sehingga menyebabkan pergerakan isi perut menuju ke saluran makanan. Karena rasa tidak nyaman ini, bayi mungkin akan ngulet kemudian muntah sebagai reaksi alami terhadap refluks. - Kolik
Penyebab lain terkait pencernaan yang membuat bayi sering ngulet adalah karena kolik. Kolik terjadi karena adanya gas di perut. Ketidaknyamanan akibat gas ini menyebabkan bayi menangis. Ngulet atau meregangkan tubuh bisa menjadi indikasi bayi mengalami kolik. Kolik biasanya mulai muncul pada usia bayi empat minggu dan akan hilang dengan sendirinya saat bayi menginjak usia tiga bulan. - Kernicterus
Jika bayi ngulet dan menangis saat menderita penyakit kuning atau penyakit lain terkait kesehatan hati, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda kernicterus. Kernicterus adalah kerusakan otak yang disebabkan karena bilirubin yang berlebihan. Dalam kondisi ekstrim, jumlah bilirubin berlebih ini dapat merusak bagian otak dan menyebabkan kejang motorik yang tidak disengaja. Kondisi ini harus segera ditangani. - Apnea tidur obstruktif
Terkadang, bayi ngulet saat tidur atau berbaring telentang. Meski Bunda sudah menyesuaikan posisinya, ia akan kembali ke posisi ngulet dengan punggung melengkung dan mulai menangis. Jika hal ini terjadi, bisa jadi merupakan indikasi apnea tidur obstruktif, obstruksi kronis pada sistem pernapasan bagian atas. Dengan ngulet dan melengkungkan punggungnya, bayi berusaha mengurangi tekanan pada saluran pernapasan bagian atasnya. Ini akan membantu aliran udara yang lebih lancar di paru-paru, dan bayi akan mencoba menahan posisi ini tanpa sadar selama ia tidur. - Cerebral palsy
Pada bayi yang mengidap cerebral palsy, ngulet terjadi tanpa kehendaknya. Jika bayi Bunda sering ngulet dan melengkungkan punggungnya, hal ini bisa ditengarai sebagai tanda awal cerebral palsy. - Keterlambatan perkembangan
Tubuh bayi yang kaku dan melengkung ke belakang berulang kali bisa menjadi gejala masalah neurologis yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.