×

Ketergantungan Merokok Bisa Memicu Depresi

Bagikan Artikel :

Ketergantungan Merokok Bisa Memicu Depresi

Merokok merupakan suatu perilaku yang tidak asing lagi. Perilaku merokok dapat dikonsumsi oleh siapa saja, seperti orang tua, remaja, bahkan anak kecilpun ada yang mengkonsumsi rokok. Padahal merokok sudah dikenal sebagai faktor risiko berbagai penyakit degeneratif karena berbagai kandungannya yang berbahaya. Selain itu merokok juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang seperti ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi sehingga menjadi lebih labil dan dapat mengarahkan pada terjadinya gangguan mood atau depresi.

Merokok Bisa Mempengaruhi Mental

Prilaku merokok akan memicu ketidakseimbangan fungsi otak. Hal ini karena efek ketergantungan dan peningkatan hormone dopamin bisa membuat seseorang lebih tenang dalam waktu sesaat, namun sesudah merokok atau berhenti merokok dalam waktu beberapa jam, ini dapat memicu stress akibat keinginan untuk merokok. Pada dasarnya, rasa stress dan kecemasan saat ingin merokok tidak sebanding dengan rasa tenang saat menghisap rokok. Tanpa disadari, perokok juga menjadi lebih agresif dan mudah marah saat harus menahan keinginannya untuk merokok. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial perokok yang justru membuat stress, dan memicu perubahan perilaku yang lebih parah.

Gejala Depresi Pada Perokok

1. Mood swing (Perubahan emosi secara cepat)

Karena ketergantungan dan merasa lebih tenang saat merokok, mood seseorang menjadi lebih baik namun kemudian berubah secara drastis dengan cepat setelah berhenti merokok. Hal ini dapat membuat seseorang lebih merasa depresi.

2. Mudah tersinggung

Ketika orang disekelilingnya menghindar darinya karena bau asap rokok biasanya orang tersebut akan mudah tersinggung.

3. Perubahan hormon dopamine

Peningkatan hormon dopamin secara tidak terkendali juga dapat membuat otak tidak merespon hormon tersebut sebaik dulunya. Akibatnya, seorang perokok cenderung tidak merasa bahagia, namun akan tetap merokok hanya karena efek ketergantungan.

Hindari Rokok Secepatnya

Menghindari rokok dan melakukan upaya berhenti merokok secepatnya adalah salah satu cara menghindari dampak psikologis yang lebih parah. Mengurangi jumlah rokok, mengalihkan perhatian saat merasa cemas, dan mencari bantuan professional yang tepat jika Anda mengalami depresi, adalah salah satu cara melawan efek ketergantungan.

Selain depresi, sebenarnya merokok juga menyebabkan penyakit lain dalam tubuh. Jadi, depresi ini bisa jadi salah satu alasan tambahan mengapa Anda harus berhenti merokok. Berhenti merokok bisa efektif untuk mencegah depresi dan kecemasan dibandingkan mengonsumsi obat antidepresan.

Alasan Perokok Tidak Bisa Menghentikan Rokok

Salah satu alasan banyak orang tak bisa menghentikan kebiasaan merokok adalah rokok diyakini bisa mengurangi stres dan kecemasan. Sehingga menyebabkan banyak perokok untuk menunda berhenti. Namun, studi ilmiah justru membuktikan sebaliknya. Jika kita mengira merokok bisa mengendalikan stres, sebenarnya adalah rokok justru memperburuk. Ketika rokok menyala, perasaan stres berkurang atau relaksasi bersifat sementara, dan setelah itu akan segera digantikan oleh gejala kecanduan,.

Tingkat Depresi Nonperokok Jauh Lebih Rendah Dari Perokok

Berhenti merokok bisa menjadi kunci untuk meningkatkan tidak hanya kesehatan fisik Anda, tetapi kesehatan mental Anda juga. Orang-orang yang merokok biasanya memiliki masalah mental. Jika dibandingkan dengan bukan perokok, sebanyak 70 persen perokok lebih mungkin menderita kecemasan dan depresi. Sumber kecemasan tersebut adalah rokok itu sendiri.

Merokok Tidak Meredakan Pikiran

Merokok termasuk strategi pereda stress yang buruk karena tidak mendorong seseorang menghadapi masalah dalam kehidupannya. Sebagian besar orang yang perokok selalu menghindari masalahnya dengan mengonsumsi rokok. Pada akhirnya perokok hanya akan tetap mengalami stress dengan terus merokok. Jadi ketenangan yang di dapat dari merokok hanya sesaat saja.

.

About : Citra Dewi Amd. Keb

Citra Dewi Amd. Keb

Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : January 9, 2019

    Pertanyaan Pengunjung :

    Soal kandungan

  • Oleh : Silvia Listi
  • 2 tahun, 6 bulan yang lalu

    Selamat pagi dok , mau nanyaa dong
    Saat ini kan saya telat haid baru 1 hari tapi tadi pagi di tespek hasilnya belum kelihatan . Apakah saya harus nunggu telat haid selama 1 minggu dulu ?

    Tolong balas ya dok , soalnya ini program anak pertama jadi kurang paham 🙏

  • Oleh : Silvia Listi
  • Tentang kehamilan atau bukan

  • Oleh : Lisa Lisa
  • 1 tahun, 7 bulan yang lalu

    Assalamualaikum dok,,saya tidak merasakan tanda yg lain dari kehamilan tetapi saya merasan kram dibawah perut dan mual sedikit tapi tidak muntah apakah saya hamil

  • Oleh : Lisa Lisa
  • mual, eneg saat makan, kehilangan nafsu makan saat hamil

  • Oleh : Mending Ora Usah Jenengan
  • 6 tahun, 11 bulan yang lalu

    Siang ibu bidan, saya mau tanya apa ibu hamil yang mual-mual dan eneg saat makan itu wajar? Saya juga kehilangan nafsu makan jadinya, solusinya gimana ya?

  • Oleh : Mending Ora Usah Jenengan
  • Masalah haid

  • Oleh : Yunita Oktaviani
  • 2 tahun, 10 bulan yang lalu

    Bu bidan saya sudah menikah 1 tahun.
    Tp saya tdk haid sdh sekitar 11 bulan tp saya blm jg hamil. Sdh usg kata nya tdk ada miom atau kista. Masalah nya apa ya?

  • Oleh : Yunita Oktaviani
  • Normalkah Kentut Melalui Vagina?

  • Oleh : Salma Syarifah Latipah
  • 5 tahun yang lalu

    Selamat siang bu bidan, saya mau tanya nih usia saya sekarang mau menginjak 20 tahun. Keluhan saya ini selalu kentut atau buang gas lewat vagina, apakah itu normal-normal saja untuk saya yang belum pernah melakukan hubungan suami istri? jika itu bahaya, apa yang harus saya lakukan bu? Terimakasih ditunggu jawabannya.

    Tanya Bidan